Family
,
Opini
,
Pendidikan
Bismillahirrahmanirrahiim...
Assalamu'alaikum wr.wb.
Saat di kantin. Ngobrol dengan teman-teman guru yang kebetulan mereka adalah ibu-ibu muda. Ucapan ibu yang anaknya laki-laki semua:
"Kadang saya berpikir, nanti kalau saya sudah tua siapa ya yang akan nyebokin saya, mandiin saya dan ngerawat saya. Kalau dapat mantu yang baik, Alhamdulillah... tapi kalo dapat mantu yang jutek... hhhhhh"
Beda lagi dengan ucapan yang anaknya perempuan semua :
"Masih bersyukur anakmu laki-laki. Sampai kapan pun anakmu akan tetap menjadi milikmu. Tapi kalau saya, kalau saya butuh sesuatu saya harus mengalah jika suaminya tidak setuju. Dan lagi saat besar nanti tak ada yang melindingi kami dan menggendong kami disaat kami sudah lemah untuk berjalan."
Subhanallah, begitulah pikiran seorang ibu. Sudah sampai sebegitu jauhnya mereka berpikir tentang anaknya. Ke khawatiran ibu-ibu muda diatas sangatlah wajar dan manusiawi sekali.Karena saya pun sempat terlintas seperti itu. Apalagi saat saya baru saja menonton film kartun Al qomah sahabat Rasulullah yang sulit sekali meninggal hanya karena menyakiti hati ibunya. yang terlintas di pikiran saya, "Apakah anak saya akan lebih memilih istrinya dibanding saya seperti Al Qomah?"
Tapi saya yakin jika Allah menciptakan sesuatu itu tidak ada yang sia-sia. Termasuk anak yang diberikan kepada kita. Dibelakang sana Allah pasti punya banyak rencana baik untuk kita dari apa yang sudah Allah berikan ke kita.
Syukuri nikmat yang Allah berikan insya Allah akan Allah tambah nikmat kita. Itu sudah janji Allah dalam Al Qur'an.
Nah para ibu-ibu muda, jika kita selalu berpikiran positif kepada Allah, kenapa kita tidak rubah ke khawatiran kita dengan doa :
"Ya Allah, Jadikan saya dan pak suami, orangtua yang tidak menyusahkan anak dan cucu kami. Jadikan kami orangtua yang mampu memndidik anak-anak kami sesuai dengan keinginan-Mu, ya Allah. "
Mungkin hal tersebut akan menenangkan hati kita menjalani hidup ini dalam mendidik anak kita.
Tidak ada yang mampu merubah takdir di dunia ini kecuali doa dan usaha kita sendiri.
Ayo, pandai-pandai kita memilih.. Kita akan menjadi orangtua yang hendak mengeluh atau berdoa yang baik untuk masa depan kita sendiri? Hmmm... pilih yang mana ya?
Semoga Allah selalu bersama orang-orang yang mau memperbaiki diri. Amin
Kita orangtua yang mana ya?
Friday, December 11, 2009
Bismillahirrahmanirrahiim...
Assalamu'alaikum wr.wb.
Saat di kantin. Ngobrol dengan teman-teman guru yang kebetulan mereka adalah ibu-ibu muda. Ucapan ibu yang anaknya laki-laki semua:
"Kadang saya berpikir, nanti kalau saya sudah tua siapa ya yang akan nyebokin saya, mandiin saya dan ngerawat saya. Kalau dapat mantu yang baik, Alhamdulillah... tapi kalo dapat mantu yang jutek... hhhhhh"
Beda lagi dengan ucapan yang anaknya perempuan semua :
"Masih bersyukur anakmu laki-laki. Sampai kapan pun anakmu akan tetap menjadi milikmu. Tapi kalau saya, kalau saya butuh sesuatu saya harus mengalah jika suaminya tidak setuju. Dan lagi saat besar nanti tak ada yang melindingi kami dan menggendong kami disaat kami sudah lemah untuk berjalan."
Subhanallah, begitulah pikiran seorang ibu. Sudah sampai sebegitu jauhnya mereka berpikir tentang anaknya. Ke khawatiran ibu-ibu muda diatas sangatlah wajar dan manusiawi sekali.Karena saya pun sempat terlintas seperti itu. Apalagi saat saya baru saja menonton film kartun Al qomah sahabat Rasulullah yang sulit sekali meninggal hanya karena menyakiti hati ibunya. yang terlintas di pikiran saya, "Apakah anak saya akan lebih memilih istrinya dibanding saya seperti Al Qomah?"
Tapi saya yakin jika Allah menciptakan sesuatu itu tidak ada yang sia-sia. Termasuk anak yang diberikan kepada kita. Dibelakang sana Allah pasti punya banyak rencana baik untuk kita dari apa yang sudah Allah berikan ke kita.
Syukuri nikmat yang Allah berikan insya Allah akan Allah tambah nikmat kita. Itu sudah janji Allah dalam Al Qur'an.
Nah para ibu-ibu muda, jika kita selalu berpikiran positif kepada Allah, kenapa kita tidak rubah ke khawatiran kita dengan doa :
"Ya Allah, Jadikan saya dan pak suami, orangtua yang tidak menyusahkan anak dan cucu kami. Jadikan kami orangtua yang mampu memndidik anak-anak kami sesuai dengan keinginan-Mu, ya Allah. "
Mungkin hal tersebut akan menenangkan hati kita menjalani hidup ini dalam mendidik anak kita.
Tidak ada yang mampu merubah takdir di dunia ini kecuali doa dan usaha kita sendiri.
Ayo, pandai-pandai kita memilih.. Kita akan menjadi orangtua yang hendak mengeluh atau berdoa yang baik untuk masa depan kita sendiri? Hmmm... pilih yang mana ya?
Semoga Allah selalu bersama orang-orang yang mau memperbaiki diri. Amin
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment
Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya unknown langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^