Bismillahirrahmaanirrahiim…
Assalamu’alaikum wr. Wb.
Suamiku pernah berpendapat, ”Kebanyakan wanita selalu menggunakan 75% perasaan dan 25 % akal/logikanya dalam menyelesaikan suatu masalah”.
Pendapat tersebut pun juga seringkali diungkapkan dalam imel-imel yang
berisi artikel tentang perbandingan antara wanita dan pria.
Terbukti dengan aku, bahkan aku mempunyai pendapat tambahan, ”Prosentase perasaan akan makin meningkat jika wanita tersebut dalam kondisi mendapat haid/menstruasi”.
Karena banyak artikel-artikel yang menjelaskan bahwa emosi wanita akan
labil dan sangat sensitif jika ia sedang mendapatkan haid atau
menstruasi.
Kini aku mengalami semua itu. Disaat aku merasakan (see… “merasakan”
bukan “berpikir”) ada masalah antara aku dan atasanku. Emosiku
meningkat dan dalam kondisi aku sedang berhalangan. Begitu juga dalam
menyelesaikan masalahku, yang paling berperan sebagai problem solving adalah penyakit hati, yaitu buruk sangka.
Kebanyakan wanita, termasuk aku, susah sekali membedakan antara waspada dan buruk sangka.
Semua terlihat seperti garis lurus yang sejajar. Banyak kata "kayaknya"
yang terpakai dalam kosa kata otakku, bahkan hal tersebut mampu membuat
hatiku gelisah. Seperti… “Kayaknya dia ga suka deh sama aku…” atau
“Kayaknya mereka sekongkol untuk memusuhiku."
Dan aku bersyukur
sekali Allah mengingatkanku melalui pendapat suamiku tersebut, api dalam
hatiku perlahan reda. Dan semakin reda bahkan sejuk dikala aku
diingatkan kembali dengan penjelasan dari beberapa ulama tenang derajat
manusia, yaitu "Allah menciptakan manusia lebih tinggi derajatnya
daripada mahluk Allah yang lainnya. Karena manusia memiliki akal untuk
berpikir".
Masya Allah, ternyata memang lebih tenang dan nikmat
menyelesaikan masalah dengan logika, bukan perasaan. Dan setelah
mengingat 2 hal tersebut, aku dapat tidur dengan tenang dan
mempersiapkan diri, agar keesokan harinya aku mampu menyelesaikan
masalahku tersebut dengan otak serta hati yang dingin.
Terima kasih, ya Allah. Berikan terus aku petunjuk-Mu.
ditulis pada hari Selasa, 6 Januari 2009 pukul 09.38
Post a Comment
Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya unknown langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^