Akal dan Perasaan

Monday, August 29, 2016

Bismillahirrahmaanirrahiim…

Assalamu’alaikum wr. Wb.

Suamiku pernah berpendapat, ”Kebanyakan wanita selalu menggunakan 75% perasaan dan 25 % akal/logikanya dalam menyelesaikan suatu masalah”. Pendapat tersebut pun juga seringkali diungkapkan dalam imel-imel yang berisi artikel tentang perbandingan antara wanita dan pria.



Terbukti dengan aku, bahkan aku mempunyai pendapat tambahan, ”Prosentase perasaan akan makin meningkat jika wanita tersebut dalam kondisi mendapat haid/menstruasi”. Karena banyak artikel-artikel yang menjelaskan bahwa emosi wanita akan labil dan sangat sensitif jika ia sedang mendapatkan haid atau menstruasi.

Kini aku mengalami semua itu. Disaat aku merasakan (see… “merasakan” bukan “berpikir”) ada masalah antara aku dan atasanku. Emosiku meningkat dan dalam kondisi aku sedang berhalangan. Begitu juga dalam menyelesaikan masalahku, yang paling berperan sebagai problem solving adalah penyakit hati, yaitu buruk sangka.

Kebanyakan wanita, termasuk aku, susah sekali membedakan antara waspada dan buruk sangka. Semua terlihat seperti garis lurus yang sejajar. Banyak kata "kayaknya" yang terpakai dalam kosa kata otakku, bahkan hal tersebut mampu membuat hatiku gelisah. Seperti… “Kayaknya dia ga suka deh sama aku…” atau “Kayaknya mereka sekongkol untuk memusuhiku."

Dan aku bersyukur sekali Allah mengingatkanku melalui pendapat suamiku tersebut, api dalam hatiku perlahan reda. Dan semakin reda bahkan sejuk dikala aku diingatkan kembali dengan penjelasan dari beberapa ulama tenang derajat manusia, yaitu "Allah menciptakan manusia lebih tinggi derajatnya daripada mahluk Allah yang lainnya. Karena manusia memiliki akal untuk berpikir".

Masya Allah, ternyata memang lebih tenang dan nikmat menyelesaikan masalah dengan logika, bukan perasaan. Dan setelah mengingat 2 hal tersebut, aku dapat tidur dengan tenang dan mempersiapkan diri, agar keesokan harinya aku mampu menyelesaikan masalahku tersebut dengan otak serta hati yang dingin.

Terima kasih, ya Allah. Berikan terus aku petunjuk-Mu.

 ditulis pada hari Selasa, 6 Januari 2009 pukul 09.38

Post a Comment

Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya unknown langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^