Rasa Indah Selingkuh

Wednesday, October 5, 2016


Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamu'alaikum wr. wb.

Seorang temanku bercerita tentang kegelisahan temannya yang selingkuh. Ada rasa tak nyaman dalam hati temanku itu. Dia tak mau temannya melakukan kesalahan. Saat aku bilang,"Ade sih emang sudah lama curiga juga, tapi selama Ade belum lihat dengan mata kepala Ade sendiri, Ade masih menganggap bahwa yang dikatakan dia nelepon suaminya.. yaaa... ade percaya aja."
"Tapi mereka tuh sudah di sidang sama temen kita, Mba. Dan hampir setiap hari mereka sms-an dan neleponan," ujar temanku meyakinkanku.
"Loh, mereka kan berdekatan? Ngapain juga mereka harus berlama-lama nelepon atau sms-an?" tanyaku masih kurang yakin.
"Yaaahhh... yang namanya selingkuh itu rasanya indah, De. Ada rasa-rasa yang greget dihati. Beda jika dengan suami," ujar temanku yang lain. Saat itu kami berbincang bertiga.

Hmm... Ada rasa indah dihati?

Aku juga teringat dengan ceramah Mama Dedeh. Saat itu Abdel bertanya,"Kenapa ya, Ma mereka (orang-orang yang selingkuh) lebih memilih selingkuhannya dibanding istri atau suaminya.. Padahal istri atau suaminya jauh lebih cantik atau tampan dibanding selingkuhannya..."

"Saat Rasulullah di datangi oleh iblis, Rasulullah bertanya hal yang sama dan jawab iblis 'Aku balikkan mata para suami/istri agar melihat pria/wanita bukan pasangannya tampak lebih indah segala-galanya'... "
Termasuk dengan rasa indah yang ada di hati para selingkuh-er. (kalau sopir = driver, yang bonceng = boncenger.. nah yang suka selingkuh = selingkuher ^_^ )

Kemungkinan untuk selingkuh bagi pasutri pasti ada. Dan syetan tak ragu-ragu untuk menghembuskan rasa indah itu dari segala arah. sudah jelas dalam ayat Allah :  

“Iblis menjawab : “Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan menghalangi mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari muka dan belakang mereka, dari kanan dan kiri mereka dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).” (Al-A’raf : 16-17)

Pada dasarnya, semua kembali pada iman masing-masing dan coba instropeksi diri. Aku selalu mengajarkan kepada anak-anak muridku untuk menjadikan setiap kejadian itu adalah cermin bagi kita. Begitu juga yang aku lontarkan kepada teman-temanku yang curhat tentang perasaan selingkuhnya. Seandainya posisi yang diselingkuhi itu adalah diri kita, bagaimana perasaan kita? Tanyakan hal tersebut kepada hati kecil kita, bukan kepada mulut kita. Karena hati kecil tak akan pernah untuk berbohong.

Selingkuh memang memberikan rasa indah dihati bagi yang sudah merasakannya, tapi keindahan tersebut hanya keindahan sesaat. Sifatnya hanya sementara. Dan aku sangat yakin, dikala teman selingkuhannya tersebut menikah dengannya, maka rasa indah itu pun akan menghilang.

Semoga Allah selalu bersama orang-orang yang mau mencari hidayah-Nya... Aamiin.. 

Diposkan oleh Ade Ummi Fikri at 16.25 on Kamis, 18 November 2010

Post a Comment

Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya unknown langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^