Assalamu'alaikum wr.wb.
Ribuan kilo jalan yang kau tempuh
Lewati rintang untuk aku anakmu
Ibuku sayang masih terus berjalan
Walau tapak kaki, penuh darah... penuh nanah
Lirik lagu yang dinyanyikan oleh Iwan Fals itu memang benar-benar bisa saya rasakan setelah memiliki Abang FI. Karena profesi seorang Ibu itu bukanlah hal sepele.Segala hal akan dilakukan oleh Ibu demi kebaikan dan masa depan anaknya. Termasuk urusan makanan dan nutrisi anak-anak. Ibu adalah manager plus supervisor dalam nutrisi makanan anak-anaknya. Makanya jika ada anaknya yang melakukan aksi GTM (Gerakan Tutup Mulut), beliau akan pusing. Banyak kekhawatiran Ibu jika anaknya terus menerus melakukan GTM.
photo taken by Website RS Kasih Ibu |
Para demonstran cilik ini bisa membuat Ibunya kelelahan. Kalau Ibu yang mengasuh anaknya sendiri sih bisa disabar-sabarin, yang penting anaknya mau makan. Tapi kita nggak tahu jika anak diasuh oleh khadimat. Kalau dapat yang sabar dan telaten alhamdulillah banget ya, tapi kalau dapat yang cuek? Wallahu'alam.
Kembali ke cerita anak-anak saya. Seperti yang saya tulis diatas bahwa makan Abang Fi itu tidak bermasalah. Abang Fi cendrung masuk semua makanan ke mulutnya. Di hanya nggak suka sayuran. Jika anak lain dipaksa untuk makan, Abang Fi dipaksa untuk stop makan. Namun ternyata... saat punya Adek Fi, saya harus mengalami yang namanya GTM.
Sebenarnya Adek Fi ini sih bukan yang 100% nggak mau makan, hanya saja dia pemilih. Dia baru mau makan banyak dan pakai nasi, jika makanannya gurih dan berkuah, seperti opor, rendang, sayur daun singkong, balado telor, dll. Tapi MPASI dengan lauk pauknya itu baru saya berikan saat usia dia 9 bulan. Sebelumnya dia nggak mau makan MPASI buatan saya, kecuali ditambah dengan keju. Itupun saya rasakan dulu, kalau enak rasanya, maka dia lahap makannya. Kalau hambar, nggak akan mau masuk makanannya. Kalau lauknya kering, misal ayam goreng, dia nggak mau pakai nasi putih. Dia hanya makan ayamnya saja. Hhh.. pusing kaaan?
sayur daun singkong kesukaan Adek Fi |
Kalau Adek Fi tidak menyukai menu yang dimasak Mama Ayu, sudah jelas dia akan GTM. Makan hanya masuk 2 atau 3 suap saja. Selebihnya dia memilih mamam (bahasa Adek Fi kalau mau minum) ASI. Alhamdulillah sampai detik ini ASI saya masih produksi banyak. Dan memang Adek Fi ini full ASI, tanpa ada yang diperah untuk diminum dot. Kapan pun dia mau, dia bisa dapat. Jadi ada sedikit kelegaan, bahwa anak saya kenyang.
Yang saya khawatirkan dengan pola makan Adek Fi seperti itu, apakah tidak membahayakan ke nutrisinya? Karena kan gula garamnya berasa banget buat kegurihan makanan dan lagi nutrisi ASI diusia dia sekarang itu sudah mulai menurun. Duuh... pusiiiiing pala barbie.
Hingga suatu hari saya dapat undangan dari Philips Avent yang mengadakan acara talkshow dengan tema Solusi Untuk Menjawab Kebutuhan Nutrisi Anak. Talkshow itu diselenggarakan dalam rangka hari anak nasional. Acara talkshow di adakan di Thamrin Nine Ballroom Jakarta.
Sebelum acara dimulai kami diminta untuk makan siang terlebih dahulu. Makanan yang disajikan.. hmmm.. menggugah selera. Kalau nggak inget lagi di undangan acara, mungkin sudah makan dengan lahap semuanya. ^_^
menu makan siang |
Pak Yongki Sentosa, Head of Personal Health Philips Indonesia |
Dr. dr. Damayanti R Sjarif Sp.A(K) |
nutrisi diberikan 1000 hari pertama kelahiran sang anak |
Apa Sih Penyebab GTM?
Mendengar kata GTM, saya langsung pasang radar telinga lebih sensitif ulasan dari dokter yang praktek di RSCM dan Hermina Jatinegara ini. Beliau menceritakan banyak orangtua dari pasiennya yang mengeluh soal GTM. Lalu dr. Damayanti menelusuri sebab kenapa pasiennya menjadi demonstran GTM. Daaaan.. kebanyakan jawaban orangtuanya adalah karena salah memberikan makanan saat masuk masa MPASI (Makanan Pendamping ASI) atau biasa disebut dengan Malnutrisi.
Lalu Apa Saja Nutrisi Terbaik Untuk Anak?
Menurut penjelasan Bu dokter, asupan terbaik bayi usia 0-6 bulan adalah ASI, tapi lewat 6 bulan sudah harus diberikan MPASI. Karena ada beberapa kandungan ASI yang harus digantikan dengan makanan dari luar, terutama Zat Besi . Setelah MPASI, ibu harus memperhatikan 4 unsur yang terkandung didalamnya. Berikut 4 unsur utama yang wajib ada dalam MPASI, yaitu :
1. Lemak
Lemak untuk bayi bisa didapat pada minyak sayur dan santan. Jadi jangan pernah takut memberikan lauk yang digoreng atau sayuran bersantan pada anak.
2. Protein
Protein disini ada 2. Protein Nabati yang terdapat dari kacang-kacangan dan Protein Hewani. Dokter Damayanti menyarankan kita untuk memilih protein hewani.
3. Karbohidrat
Ini hampir semua tahu ada pada makanan seperti apa. Ya kentang, Nasi, Jagung, dll.
4. Zat Besi
Kandungan Zat besi ini sangat berpengaruh sekali dengan perkembangan syaraf dan mayline pada otak anak. Jadi Zat Besi sangan dibutuhkan pasa MPASI.
standar zat besi dalam 1x makan pada bayi min 10,2mg |
standar gizi dari depkes yang ternyata ada kandungan garam 0,9mg |
Berarti Bayi tidak perlu Sayur dan Buah?
Sayur dan Buah tetap diberikan oleh Bayi tapi jangan terlalu banyak. Sayur dan buah itu mengikat Zat Besi yang masuk kedalam tubuh lalu dibuang melalui fases. Sayangkan? Harusnya Zat Besi diserap dulu oleh bayi. karena inti kecerdasan terdapat disana.
Sayur dan buah-buahan yang diperlukan bayi adalah yang mengandung Vitamin C tinggi, Karena Vit C menyerap Zat Besi untuk diserap dalam tubuh bukan dibuang. Dan Vit C juga mampu meningkatkan daya tahan tubuh si bayi.
Kapan Tepatnya Kita Bisa Memberikan MPASI?
ASI eksklusif tidak dogmatik harus 6 bulan. Asalkan bayi memenuhi 3 syarat siap makan MPASI, maka bayi boleh diberikan MPASI. Syarat tersebut adalah :
1. Kepala bayi sudah tegak.
Saat usia 2 - 3 bulan bayi sudah bisa mengangkat kepalanya disaat ia diposisi tengkurap. Nah, moment itulah kita bisa lihat, ada beberapa bayi yang mampu bertahan lama saat mengangkat kepalannya.
2. Lidahnya tidak keluar.
Bayi diciptakan Allah mensensor benda yang tidak layak masuk ke mulut dengan cara menjulurkan lidahnya. Jika bayi kita berikan sesuatu pada bibirnya, namun lidah masih keluar untuk menolaknya, itu berarti bayi belum bisa menerima MPASI. Tapi jika apa saja bisa masuk lewat mulutnya tanpa tertahan oleh apapun dan lidah bayi tidak keluar lagi, maka bayi boleh diberikan MPASI.
3. Secara psikis sudah siap.
Ciri-ciri bayi secara psikis sudah siap menerima MPASI bisa kita uji dengan membawa makanan di dekat sang bayi. Jika gerakan bayi selalu mengikuti makanan yang kita bawa, pertanda bayi siap untuk menerima MPASI.
photo taken by alodokter.com |
MAKAN IBU = MPASI BAYI
Disaat kandungan ASI mulai berkurang dan anak butuh MPASI, kebanyakan dari kita memberikan makan pertamanya dengan buah-buahan, seperti pisang, pepaya, alpukat dll. Menurut dokter Damayanti itulah tindakan selama ini menjadi hal yang salah dilakukan oleh para orangtua, khususnya Ibu. Sehingga anak melakukan GTM.
Padahal dr. Damayanti berkata bahwa disaat dalam kandungan, bayi itu sudah mulai mengenal rasa. Rasa yang bayi kenal adalah rasa yang terdapat pada makanan yang dimakan ibunya saat hamil. Rasa itu tersimpan didalam air ketuban bayi dan ASI yang diminum. Maka dari itu, disaat memberikan MPASI, Bu Dokter justru menyarankan agar kita memberikan makanan seperti apa yang kita makan saat itu hanya saja tekturnya disesuaikan dengan usia bayi.
Misal saja, saat itu Ibu di rumah memasak lauk Sayur Daun Singkong dan Ati Ampela Goreng, maka saat membuat MPASI makanan itulah yang diberikan oleh Bayi.
Saya yang mendengarkan penjelasan dr. Dewi hanya bisa ternganga-nganga. Bagaimana tidak? Lah wong kedua anak saya, awal diberikan MPASI hanya buah-buahan saja. Dan pantas saja Adek Fi sukanya yang gurih-gurih, soalnya saat hamil Adek Fi saya memang gemar sekali makan makanan gurih. Kalau nggak gurih saya nggak mau makan."Prinsip dari MPASI adalah mengenalkan makanan keluarga dengan tekstur yang disesuaikan kemampuan oromotornya. Jadi perkenalkan makanan Indonesia yang sehat sesuai dengan ketersediaan bahan makanan lokal". dr. Damayanti menutup presentasinya.
Ini kali ya yang sering dibilang oleh orangtua, makannya ibu hamil itu bawaan orok. ^_^
Bicara soal proses pemberian nutrisi kepada Ibu dan Anak, saya jadi mengintip produk Philips Avent yang dipajang di lobi sebelum masuk ke ruangan talkshow. Disana terpajang 4 produk Philps Avent yang mendukung kesehatan Ibu dan Anak. Ada produk untuk ibu menyusui, seperti :
- Philips Avent Comfort Electric Breast Pump, yang digunakan untuk memompa ASI bagi ibu bekerja.
Philips Avent Comfort Electric Breast Pump |
- Philips Avent Fast Bottle Warmer, yang bisa mengahangatkan ASI/Sufor dalam botol secara merata hanya dalam 3 menit, karena proses kerjanya memutar ASI/Sufor ketika sedang dihangatkan.
Philips Avent Fast Bottle Warmer |
- Philips Avent 3 in 1 Electric Steam Sterilizer, yang di desain ramping namun dapat mensterilkan 5 - 6 botol sekaligus dan membunuh kuman berbahaya hingga 99,9%.
Philips Avent 4 ini 1 Healthy Baby Food Maker |
Saya juga diberi kesempatan untuk ikut lomba membuat MPASI dengan menggunakan Philips Avent 4 ini 1 Healthy Baby Food Maker loooh. Karena keterbatasan waktu saya hanya menggunakan Blendernya saja, tidak dengan steamernya. Saat itu saya membuat Bubur Hijau Gurih (ini saya namakan sendiri ^_^). Jurinya dr. Damayanti. Dan alhamdulillah Bu dokter suka dengan bubur buatan saya. ^_^
Saat Lomba membuat MPASI |
Pemberian hadiah kepada semua peserta |
Pada tulisan ini saya buatkan resep bubur MPASI yang saya lombakan ya. Dan resepnya lengkap dengan menggunakan steamernya juga.
BUBUR HIJAU GURIH
Bahan-bahan :
Sayur daun singkong tumbuk (1 mangkok kecil)
Nasi Uduk (1 mangkok kecil)
Hati ampela goreng (1 buah)
Air secukupnya
Garam/gula secukupnya
Alat : Philips Avent Steamer Blender
Catatan : semua bahan sudah diolah matang dan rasanya seperti msakan untuk orang dewasa.
Cara Membuat :
1. Masukkan air kedalam wadah air pengukus Philips Avent 4 ini 1 Healthy Baby Food Maker.
2. Tutup wadah air untuk steamer.
3. Masukkan seluruh bahan kedalam wadah sampai rapat.
4. Tutup wadah air untuk steamer.
5. Kukus seluruh bahan selama 20 menit.
6. Balikkan posisi wadah dari mode steamer ke mode blender.
7. Pasang wadah secara tepat.
8. Haluskan seluruh bahan.
9. Jika dirasa masih terlalu kental tambahkan air seucukpnya lalu haluskan kembali. Lakukan hingga kekentalan sesuai harapan.
10. Koreksi rasa. Jika rasanya berkurang karena ada penambahan air, boleh dimasukkan garam dan gula secukupnya.
11. Setelah selesai, Bubur Hijau Gurih siap disajikan.
Bubur Hijau Gurih |
Hmm... Ok, Pak. Saya juga tertarik kok untuk punya salah satu produk Philips Avent. ^_^
Balik lagi ke GTM, setelah mendengarkan penjelasan dr. Damayanti, sekarang saya tidak khawatir lagi dengan pola makan Adek Fi. Alhamdulillah masih masuk nutrisi yang disarankan oleh dr. Damayanti. Selain itu saya jadi lebih paham dalam mengatasi GTM. Ada 3 hal yang perlu diperhatikan saat anak melakukan GTM, yaitu :
1. Cari penyebabnya.
Penyebab GTM bukan karena tidak suka makanannya semata, melainkan ada sebab lain. Diantaranya gigi bayi yang baru tumbuh dan sakit di seputar THT.
2. Selesaikan masalah penyebabnya.
Jika karena sakit daerah THT, tentunya harus diobati terlebih dahulu atau dibawa ke dokter. Dan jika karena tumbuh gigi, berikan makanan-makanan yang lembut, yang sekiranya dia tidak perlu mengunyah keras pada gigi yang baru. Namu jika karena tidak suka makan maka telusuri apa makanan yang sering dimakan saat hamil. Contoh, jika saat hamil ibu senang makan steak, maka coba berikan steak kepada bayi. tentunya dengan tekstur sesuai usia bayi.
3. Berikan makanan seperti apa yang kita makan.
Dari awal bayi mulai MPASI mulai berikan makanan sesuai yang kita makan sehari-hari. tentunya sekali lagi dengan tekstur sesuai usia bayi. ^_^
Nah, Ibu-ibu cantik yang masih memiliki anak diabwah usia 2 tahun jangan sia-siakan kesempatan emas itu untuk membentuk tumbuk kembang kecerdasan anak kita. GTM kini bukan lagi masalah. kita bisa selesaikan dengan mudah apalagi jika ditambah dengan perlengkapan dari Philips Avent.
Oiya, jika kita mau lebih detail info tentang Philips Avent silakan buka Facebooknya di Philips Home Living Avent dan produk Philips ini dapat dibeli di online shooping JD.ID
Semoga tulisan ini bisa jadi ilmu yang bermanfaat. Aamiin.
Wassalam
Post a Comment
Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya unknown langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^