Bismillahirrahmaanirrahiim
Assalamu'alaikum w.w.
Mba, Itu selimutnya Adek Fi lucu deh beli dimana?
Saya beli online
----
Mba jualan Pudot ya? ada tokonya nggak?
Saya jual online, Mba
----
Ummiiii.. aku mau martabak. Beli yuk!
Hujan, Bang
Beli online ajaaa.
----
Sekarang memang sudah jamannya semua bisa didapat dengan online. Bahasa kerennya jaman media digital. Bahkan kita para blogger juga termasuk para pekerja di media digital. Dan mereka para pekerja di media digital, maka perlu yang namanya Digital Marekting. Hmm.. apa sih digital marketing itu?
Pada senin, 21 Agustus 2017 kemarin saya mendapat kesempatan datang bersama teman-teman dari Blogger Crony Community (BCC) ke acara konferensi edukasi DIGITAL MARKETING from Trend to Necessity yang diprakasi oleh Indonesia X. Seperti apa isi konferensinya? Yuk, kita baca ulasannya! Tapi sebelumnya kita coffee break dulu yaaa.. soalnya belum sarapan, karena kami harus tiba jam 08.00 pagi untuk registrasi. Jadi ya dari rumah jam 6 sudah harus berangkat. Sudah tidak sarapan, harus berjibaku dengan desakan para wanita di commuterline pagi. So coffee break sangat diperlukan untuk nutrisi menimba ilmu. ^_^
menu coffee break |
Seperti yang saya bilang diatas bahwa kita para pekerja dan pengguna aplikasi online bergantung sekali dengan media digital sebagai wadah kegiatan kami, sangat memerlukan Digital Marketing. Karena Digital marketing adalah suatu bentuk usaha mempromosikan dan memasarkan sebuah merek (brand) dengan menggunakan media digital, seperti internet.
Digital marketing kini merupakan strategi yang sangat popular dan digunakan oleh hampir sebagian besar marketers di
seluruh dunia. Hal ini merupakan dampak dari meningkatnya dunia
internet dan teknologi, sehingga membuat internet menjadi market yang
sangat prospektif.
Menurut Ibu Lucy Mangoendipoero Pandjaitan, sebagai Presiden Direktur dan CEO IndonesiaX, saat ini pengguna internet di Indonesia sudah mencapai 132 juta jiwa. dan jumlah itu akan terus bertambah setiap tahunnya. Saya jadi ingat saat saya mengajar tahun 2008 saya sudah memasukkan materi blog kedalam pelajaran komputer kelas 6 SD. Dan setiap tahunnya ada pengembangan-pengembangan materi yang memanfaatkan media internet. Berarti kebayang kan, jika perkembangan pengguna internet melaju pesat seperti yang dijabarkan Ibu Lucy.
Mengapa Ibu Lucy mengadakan konferensi edukasi ini, karena beliau aware akan kelebihan dan kekurangan penggunaan internet. Sebagai founder dari IndonesiaX beliau mengajak para pengguna internet bukan sekedar menampilkan foto-foto selfie atau nulis status semata, tapi bisa memanfaatkan untuk memasarkan produk-produk inovatif dan kreatif. Internet menjadi hal yang bermanfaat dan menghasilkan sesuatu dari penggunanya. Konferensi edukasi Digital Marketing ini merupakan konferensi ke-5 yang diselenggarakan oleh IndonesiaX.
Apa sih IndonesiaX?
IndonesiaX merupakan organisasi non-profit yang menawarkan platform
Massive Open Online Course (MOOC) atau kursus terbuka secara daring dan masal dari universitas dan institusi
terbaik. IndonesiaX juga menawarkan berbagai topik program studi online menarik
dari dosen perguruan tinggi terbaik serta manajemen eksekutif perusahaan
ternama baik di dalam maupun luar negeri.
Menurut Ibu Lucy Indonesia membutuhkan MOOC karena untuk memperluas akses masyarakat kepada pendidikan dan keterampilan hidup yang berkualitas melalui sebuah platform kursus online terbuka secara besar-besaran atau massive open online course (MOOC) dengan perangkat sistem manajemen belajar atau learning management system (LMS) tercanggih.
Saat ini IndonesiaX memiliki 21 kursus dengan materi ajar yang beragam dari pemasaran, broadcasting hingga manajemen keamanan TI. Pengajar-pengajarnya berasal dari kampus terkenal seperti ITB dan ITS, dll. Bahkan ada dari institusi swasta seperti NET, BUMN seperti BNI dan sebagainya. Ke depan IndonesiaX akan menggandeng lebih banyak universitas terkenal seperti Universitas Padjajaran, Universitas Gadjah Mada, Ubinus, serta institusi yaitu BNPB dan KSP.Hal ini dilakukan untuk mengaktualisasikan visi Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan akses masyarakat kepada pelatihan bersertifikat dan pendidikan terbaik.
Untuk itu Ibu Lucy menggandeng pemerintah untuk ikut memberikan konfrensi edukasi agar tujuan Indonesia X dalam mencerdaskan anak bangsa dan memberi keterampilan hidup itu bisa tercapai. Salah satunya membekali dengan kemampuan memanfaatkan internet untuk memasarkan produk-produk inovatif anak bangsa, sehingga pemasaran melalui media digital bukan lagi sekedar gaya hidup, tapi menjadi sebuah kebutuhan.
Bapak Samuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika selaku perwakilan dari mentri komunikasi dan informatika Bapak Rudiantara menyatakan dalam opening speech-nya bahwa pemerintah menyambut niat baik dari Indonesia X ini. Didalam sambutan tersebut, beliau menjabarkan berupa rencana kerja pemerintah membangun Palapa Ring pada tahun 2019. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan masa depan e-commerce Indonesia, dimana pengembangan infrastruknya dilakukan terus menerus untuk mendukung kebutuhan utama e-commerce, yaitu akses dan kecepatan network. Sehingga di tahun 2019 nanti jaringan broadband akan mencakup keseluruh kotamadya di Indonesia.
Pemerintah juga mempunyai target Go Digital Vision 2020 yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekosistem e-commerce sekaligus menciptakan pondasi yang solid sebagai energi digital Asia. Pemerintah Indonesia memiliki beberapa program yang diupayakan dengan target lebih spesifik dan akan ditetapkan dalam m emulai Go Digital 2020. Wow... ngebayangin ngeblog dengan kecepatan internet wuuuz.. wuuuz.. wuuz.. saja sudah indah banget rasanya. Keren banget nih rencana kerja pemerintah. Ayo laah kita dukung!
Pemerintah harus fokus ke ekonomi digital, terutama untuk UMKM, masih lanjutan opening speech Bapak Samuel. Keseriusan pemerintah saat ini ditunjukkan dengan rencana disusunnya undang-undang e-commerce yang dirundingkan bersama beberapa komunitas dan pengaturan digital platform menjadi 1 kode bisnis yaitu KBLI6112. Karena selama ini kode bisnis yang beredar itu beragam, sehingga pemerintah kesulitan dalam pemantauannya.
Bapak Samuel berkata bahwa untuk memajukan digital ekonomi itu kita harus memilik 3 modal utama, yaitu : inovasi, kreatifitas dan tetap terus mengembangkan diri melakukan inovasi tersebut. Jika kita punya 3 modal tersebut, kita bisa bertahan juga di dunia pasar-pasar digital.
Selesai opening speech Bapak Samuel Abrijani P., acara konfrensi edukasi ini diselingi dengan penandatangan kontrak antara IndonesiaX dengan MarkPlus, Inc.
Masuk ke pidato selanjutnya yang disampaikan oleh Bapak Hermawan Kertajaya selaku Founder & Chairman MarkPlus Inc. Beliau mengatakan bahwa entepreneur dengan marketing adalah 2 hal yang saling terkait. Tanpa salah satunya maka usaha tidak akan berkembang pesat. Setiap usaha diperlukan strategi marketing. Dan starategi marketing akan berjalan dengan baik jika digabung dengan financial effect.
Bapak yang menjabat sebagai Presiden Indonesia Council for Small Business (ICSB) dan Co-Founder Asia Marketik Federation ini telah membuat banyak buku tentang marketing. Namun hanya 4 yang menjadi andalannya. Marketing 1.0 dan Marketing 4.0.
Pada buku Marketing 1.0 beliau memaparkan tentang bagaimana membuat produk usaha yang baik untuk dipasarkan. Sedangkan pada buku Marketing 2.0 membahas tentang cara memasarkan produk dengan tehnik marketing konvensional. Dan buku Marketing 3 0 mengupas tentang kejujuran dalam memasarkan produk usaha kita, serta yang terakhir buku Maketing 4.0 berisi tentang pemsaran produk dengan media digital.
Pada buku Marketing 3.0, Pak Hermawan mengatakan bahwa isi buku tersebut terinspirasi dari cara bisnis Rasulullah. Walaupun Beliau bukan muslim, Beliau merasa kagum dengan cara-cara Rasulullah berbisnis.
Hmm.. ngeblog juga kita harus jujur. Kejujuran bukan hanya melanggengkan usaha dunia, tapi juga di akhirat (Ade UFi). iiih apa sih nih? ikut-ikut kasih quote kayak pak Hermawan -_-
Jadi ingat tulisan saya yang ini Tulisan Dunia Akhirat.
Dalam pemaparannya, Pak Hermawan menyampaikan bahwa dalam berbisnis harus imbang 3 hal, yaitu :
1. Human = Machine
Perbandingan jumlah pekerja manusia dengan mesin harus imbang. Mesin juga dibuat bersifat manusiawi. Contoh : selama ini kita sering mendapatkan customer service dalam bentuk auto answer, silakan saja pakai itu, tapi dibuat seperti layaknya manusia, terlihat luwes dan tidak kaku. Dan hal tersebut tetap dipantau oleh pekerja manusia.
2. Offline = Online
Membangun bisnis, toko offline masih sangat diperlukan. Apalagi di Indonesia. Karena tidak semua pelanggan percaya hanya dengan melihat dilayar monitor. Ada sebagian customer ingin memegang dan melihat secara real pada produk yang dibeli. Jadi keseimbangan antara offline dan online tetap dilakukan.
3. Style = Substance
Membuat sebuah produk harus dilihat dari kemampuan financial owner. Sebisa mungkin meminimalisir hutang. Kalaupun harus berhutang dilihat kemampuan dalam membayarnya. Itu sebabnya antara style dan substance harus berimbang.
Didalam dunia perekonomian atau perdagangan ada 3 orang yang mempengaruhi hal tersebut, yaitu : anak muda (youth), wanita (women), dan penduduk kota (citizen).
Lagi-lagi saya manggut-manggut mendengarkan pidato Pak Hermawan, semua yang dikatakan benar dan memang terjadi di dunia nyata ataupun digital. Coba deh perhatiin, di dunia digital (sosmed) saja sekarang lebih banyak dikuasai oleh para abegeh, emak-emak, dan orang-orang kantoran.Seperti saya nih, masuk yang kategori abegeh *eh
Bicara soal abegeh, saya jadi ingat pertanyaa dari Bapak Budianto Andreas Nawawi atau biasa dipanggil Pak Andreas. Diawal diskusi Bapak Andreas, sempat menanyakan kepada audience, "Siapa disini yang kelahiran tahun 1990an?"Tadinya mau angkat tangan tapi nanti ditimpuk gelas sama teman-teman semeja.
Menurut Ibu Lucy Indonesia membutuhkan MOOC karena untuk memperluas akses masyarakat kepada pendidikan dan keterampilan hidup yang berkualitas melalui sebuah platform kursus online terbuka secara besar-besaran atau massive open online course (MOOC) dengan perangkat sistem manajemen belajar atau learning management system (LMS) tercanggih.
Saat ini IndonesiaX memiliki 21 kursus dengan materi ajar yang beragam dari pemasaran, broadcasting hingga manajemen keamanan TI. Pengajar-pengajarnya berasal dari kampus terkenal seperti ITB dan ITS, dll. Bahkan ada dari institusi swasta seperti NET, BUMN seperti BNI dan sebagainya. Ke depan IndonesiaX akan menggandeng lebih banyak universitas terkenal seperti Universitas Padjajaran, Universitas Gadjah Mada, Ubinus, serta institusi yaitu BNPB dan KSP.Hal ini dilakukan untuk mengaktualisasikan visi Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan akses masyarakat kepada pelatihan bersertifikat dan pendidikan terbaik.
Bapak Samuel Abrijani Pangerapan, Dirjen Aplikasi Informatika selaku perwakilan dari mentri komunikasi dan informatika Bapak Rudiantara menyatakan dalam opening speech-nya bahwa pemerintah menyambut niat baik dari Indonesia X ini. Didalam sambutan tersebut, beliau menjabarkan berupa rencana kerja pemerintah membangun Palapa Ring pada tahun 2019. Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan masa depan e-commerce Indonesia, dimana pengembangan infrastruknya dilakukan terus menerus untuk mendukung kebutuhan utama e-commerce, yaitu akses dan kecepatan network. Sehingga di tahun 2019 nanti jaringan broadband akan mencakup keseluruh kotamadya di Indonesia.
Pemerintah juga mempunyai target Go Digital Vision 2020 yang bertujuan untuk mendukung pertumbuhan ekosistem e-commerce sekaligus menciptakan pondasi yang solid sebagai energi digital Asia. Pemerintah Indonesia memiliki beberapa program yang diupayakan dengan target lebih spesifik dan akan ditetapkan dalam m emulai Go Digital 2020. Wow... ngebayangin ngeblog dengan kecepatan internet wuuuz.. wuuuz.. wuuz.. saja sudah indah banget rasanya. Keren banget nih rencana kerja pemerintah. Ayo laah kita dukung!
Bapak Samuel Abrijani Pangerapan |
Bapak Samuel berkata bahwa untuk memajukan digital ekonomi itu kita harus memilik 3 modal utama, yaitu : inovasi, kreatifitas dan tetap terus mengembangkan diri melakukan inovasi tersebut. Jika kita punya 3 modal tersebut, kita bisa bertahan juga di dunia pasar-pasar digital.
Selesai opening speech Bapak Samuel Abrijani P., acara konfrensi edukasi ini diselingi dengan penandatangan kontrak antara IndonesiaX dengan MarkPlus, Inc.
Penandatanganan Kontrak Kerjasama IndonesiaX dengan MarkPlus Inc |
Bapak yang menjabat sebagai Presiden Indonesia Council for Small Business (ICSB) dan Co-Founder Asia Marketik Federation ini telah membuat banyak buku tentang marketing. Namun hanya 4 yang menjadi andalannya. Marketing 1.0 dan Marketing 4.0.
Pada buku Marketing 1.0 beliau memaparkan tentang bagaimana membuat produk usaha yang baik untuk dipasarkan. Sedangkan pada buku Marketing 2.0 membahas tentang cara memasarkan produk dengan tehnik marketing konvensional. Dan buku Marketing 3 0 mengupas tentang kejujuran dalam memasarkan produk usaha kita, serta yang terakhir buku Maketing 4.0 berisi tentang pemsaran produk dengan media digital.
Pada buku Marketing 3.0, Pak Hermawan mengatakan bahwa isi buku tersebut terinspirasi dari cara bisnis Rasulullah. Walaupun Beliau bukan muslim, Beliau merasa kagum dengan cara-cara Rasulullah berbisnis.
"Di dunia digital harus 3.0, yaitu jujur. Bujuk rayu tanpa kejujuran, maka usaha akan mudah hancur" (Hermawan Kertajaya)
Bapak Hermawan Kertajaya |
Jadi ingat tulisan saya yang ini Tulisan Dunia Akhirat.
Dalam pemaparannya, Pak Hermawan menyampaikan bahwa dalam berbisnis harus imbang 3 hal, yaitu :
1. Human = Machine
Perbandingan jumlah pekerja manusia dengan mesin harus imbang. Mesin juga dibuat bersifat manusiawi. Contoh : selama ini kita sering mendapatkan customer service dalam bentuk auto answer, silakan saja pakai itu, tapi dibuat seperti layaknya manusia, terlihat luwes dan tidak kaku. Dan hal tersebut tetap dipantau oleh pekerja manusia.
2. Offline = Online
Membangun bisnis, toko offline masih sangat diperlukan. Apalagi di Indonesia. Karena tidak semua pelanggan percaya hanya dengan melihat dilayar monitor. Ada sebagian customer ingin memegang dan melihat secara real pada produk yang dibeli. Jadi keseimbangan antara offline dan online tetap dilakukan.
3. Style = Substance
Membuat sebuah produk harus dilihat dari kemampuan financial owner. Sebisa mungkin meminimalisir hutang. Kalaupun harus berhutang dilihat kemampuan dalam membayarnya. Itu sebabnya antara style dan substance harus berimbang.
Didalam dunia perekonomian atau perdagangan ada 3 orang yang mempengaruhi hal tersebut, yaitu : anak muda (youth), wanita (women), dan penduduk kota (citizen).
Lagi-lagi saya manggut-manggut mendengarkan pidato Pak Hermawan, semua yang dikatakan benar dan memang terjadi di dunia nyata ataupun digital. Coba deh perhatiin, di dunia digital (sosmed) saja sekarang lebih banyak dikuasai oleh para abegeh, emak-emak, dan orang-orang kantoran.
Bicara soal abegeh, saya jadi ingat pertanyaa dari Bapak Budianto Andreas Nawawi atau biasa dipanggil Pak Andreas. Diawal diskusi Bapak Andreas, sempat menanyakan kepada audience, "Siapa disini yang kelahiran tahun 1990an?"
Bapak Budianto Andreas Nawawi |
Banyaknya penjual yang berhasil dipasaran bukan karena mereka memiliki produk nomor 1 atau produk mereka dari merek terkenal, melainkan mereka mampu menjadi penjual yang bersahabat, ramah dan memiliki pelayanan baik terhadap pembeli. Semua itu dilakukan karena sebelumnya mereka sudah mempelajari calon-calon pembeli mereka. Pembeli dan kebutuhan pasar saat ini dipengaruhi oleh generasi Z, yaitu generasi yang lahir di tahun 1995 - 2012. Karena pertumbuhan generasi Z ini lebih besar dari generasi sebelumnya.
Menurut data BPS Indonesia 2010, jumlah generasi Z ini sudah melebihi dari 60 juta jiwa. Bahkan di Amerika lebih dari seperempat pertumbuhan penduduk dikuasai oleh generasi Z. Dengan pertumbuhan yang banyak dan cepat inilah mempengaruhi trend pasar saat ini.
Terbukti dari pantauan pasar bahwa prosentase ibu-ibu yang memiliki anak generasi Z sangat berpengaruh saat membeli hal-hal berikut :
- Mainan 84%
- Pakaian 74%
- Menu makan malam dalam seminggu 73%
- Hiburan 69%
- Liburan keluarga 65%
- TV 60%
- Handphone 56%
- Komputer 52%
- Perabotan rumah 32%
- Mobil keluarga 29%
Data dari slide Pak Andreas |
Ciri khas lain dari generasi Z ini adalah kedekatan mereka akan teknologi. karena mereka memiliki tingkat pendidikan yang sangat baik, bersifat sosial dan mampu membaur dimanapun mereka berada. Mereka juga termasuk orang-orang yang berpikiran realistis, tidak terlalu gila dengan merek atau apapun. Yang perlu digaris bawahi bahwa generasi Z adalah orang-orang yang dekat dengan keluarga.
Karena kedekatan generasi Z dengan teknologi, maka sebagai penjual, kita harus paham betul dengan sistem-sitem marketing melalui media digital. Bapak Tanto Surioto, Chief Enterprise & Business Solution Smartfren, Penulis 'Naked Sales', serta Pakar IT dan Marketing membuat 2 perbandingan pemasaran, yaitu antara tradisional marketing dan digital marketing. Ada 4 poin perbandingan yang dibuat oleh Pak Tanto, yaitu :
- Tradisional marketing mempunyai pasar terbatas, sedangkan digital marketing mempunyai cakupan pasar yang luas.
- Kebalikan dari poin 1, poin 2 ini bicara soal target pasar. Target pasar atau pelanggan pada digital marketing adalah orang-orang tertentu, sedangkan tradisonal marketing siapa saja bisa datang menghampiri toko.
- Pada proses mengiklankan produk, untuk digital marketing begitu tayang iklan, bisa dirubah kapanpun. Sedangkan untuk tradisional marketing, sekali terbit/tayang iklan maka tidak dapat diubah-ubah.
- Untuk hal komunikasi, digital marketing melakukan komunikasi secara langsung terhadap pelanggan, sedangkan tradisional marketing kadang suka tertunda.
Dari hasil penelitian BMI, 80% pembeli di Indonesia memutuskan untuk membeli produk didominasi produk-produk yang mendobrak di sosial media. Marketplacename seperti tokopedia, bukalapak, dll ada dimana-mana dan transaksi ditahun 2016 mencapai Rp 10 triliun. Untuk page viewer ditahun yang sama mencapai 16,7x dibanding tahun 2015 (13,4 milyard vs 800 juta). Woooow.. angka yang fantastis *_*
Jadi gimana iklan di televisi? waaah menurut Pak Tanto 86% orang sudah skip iklan di televisi. wak waaaw. Padahal biayanya lebih tinggi ya dibanding iklan di sosial media. Tapi dari hasil penelitian untuk sosial media menduduki posisi keempat untuk kekuatan iklan. Kekuatan iklan paling besar ada di kekuatan Word of Mouth a.k.a kekuatan iklan rekomendasi dari mulut ke mulut. Hal itu tercatat sebesar 62%. Urutan kedua dengan besar 34% ada pada Email, dan ketiga 25% ada pada Networking (jaringan). Jadiii pembaca tercinta, tolong rekomendasikan blog saya yaaa ^_^
Tantangan digital marketing tahun 2017 adalah iklan dianggap sebagai spam. Karena saat ini ketika seseorang membutuhkan sesuatu mereka tinggal mencari di google lalu beli, tanpa lihat iklannya terlebih dahulu.
Lain lagi yang dijelaskan oleh Bapak Juanda Rovelim, Praktisi Digital Marketing dan Penulis 'Digital Marketing in Action'. Beliau menyampaikan 6 trik agar kita iklan postingan kita terbaca oleh pengguna internet, yaitu :
- Pilih jadwal postingan kita : Jika kita ingin mengiklankan produk kita, pilih waktu-waktu dimana pengguna internet sedang santai membuka internetnya.
- Katakan dengan gambar : Sebagian besar orang lebih menyukai membaca gambar daripada tulisan. Maka dari itu buat gambar yang detail saat mengiklankan produk.
- Upadate status secara konsisten : dengan rutin kita meng update status maka pelanggan merasa dilayani oleh kita.
- Stimulate engagement : Rajin-rajin membalas komen dan berinteraksi dengan pelanggan yang mengomentari iklan atau status kita, pelanggan seperti merasa dihargai.
- Buat menjadi viral : dengan semakin banyak yang share postingan produk kita maka semakin banyak yang baca. Sudah tentu disini kita butuh kreatifitas dalam merangkai iklan.
- Manfaatkan fasilitas facebook untuk iklan gratis, seperti Facebook Graph Search, Facebook ads, Audiance Insight, Facebook pixel, dan otomatisasi postingan kita di Facebook.
Dengan berakhirnya penjelasan dari Bapak Juanda, maka berakhir juga acara konfrensi edukasi Digital Marketing hari itu. Kami pun dipandu ke ruang makan prasmanan, karena berakhirnya acara tepat di jam makan siang. ^_^
Menu makan siang |
Nah, kali ini saya mencoba merangkum tips dari para pakar IT dan Marketing yang hanya terucap saat konfrensi, untuk menjadi pengusaha sukses.
Tips dalam menjadi pengusaha sukses di era digital ekonomi
- Saat kita memasarkan barang, tulis jelas deskripsi barang tersebut, sehingga customer bisa jelas mendapat gambaran barang yang hendak dibeli. (Bpk. Samuel Abrijani P.).
- Untuk mengembangkan usaha harus memiliki 3 modal utama yaitu : Produktif dengan berbagai produk yang inovatif, kreatif , dan mengembangkan diri melakukan inovasi terbaru atau dengan kata lain enterpreneurship. (Bpk Samuel Abrijani P. dan Bpk Hermawan Kertajaya).
- Jika kita membangun sebuah usaha dahulukan offline baru bangun online, karena sebuah usaha yang sudah mempunyai toko offline terlebih dahulu akan maju lebih pesat jika dibanding dengan usaha yang berawal dari online lalu buka toko offline. (Bpk Hermawan Kertajaya).
- Pelajari prilaku manusia dan trend pasar jika kita ingin dekat dengan pembeli. (Bpk Budianti Andreas Nawawi).
- Kekuatan iklan hanyalan sekian persen, namun kepercayaan akan pelayanan dan kualitas produk menjadi iklan tercepat bagi sebuah produk. (Bapak Tanto Surioto).
- Konsistensi dalam memasarkan produk akan menuai hasil maksimal penjualan produk kita (Bapak Juanda).
Alhamdulillah, pulang dari Konfresi Edukasi Digital Marketing IndonesiaX, saya dapat ilmu banyak dalam memasarkan produk di media digital. Jadi semangat nih memasarkan blog dan pudotnya. Chiayooo... Semoga ilmu ini juga bisa diterapkan buat teman-teman yang hendak berbisnis.
foto bareng bu lucy dan teman-teman dari BCC (Photo by Satto Aji) |
Selamat belajar ^_^
Wassalam
Post a Comment
Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya unknown langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^