Bismillahirrahmanirrahiim.
Assalamu'alaikum w.w.
Orang Indonesia itu bisa dibilang sangat ketergantungan sekali denga buah yang bernama cabe. Makanan itu kalau nggak ada pedas-pedasnya seperti hambar. Cabe levelnya sudah sama dengan garam.. hahaha..
Sekalipun manis makanannya tanpa rasa pedas sedikit itu kurang enak sepertinya. Dulu awalnya saya sama sekali nggak suka dengan yang namanya masakan pedas. Pedas dari lada aja nggak suka apalagi dari cabe. Dari kecil kalau makan indomie bumbu cabenya pasti nggak dimasukin. Tuh, saking nggak sukanya.
Saya kagum ketika melihat orang yang dengan nikmatnya gigit 3 butir cabe rawit hanya untuk pendamping makan tahu. Wajahnya terlihat lempeng saja, nggak ada ekspresi pedas-pedasnya. Sedangkan saya, pernah jajal makan tahu dengan menggigit ujung 1 buah cabe rawit sebagai pendamping. Setelah tergigit cabe itu saya langsung menghabiskan tahunya, bahkan nambah satu tahu lagi. Kalau tahunya habis plus minum 1 botol air, itu pedasnya terasa sampai keluar bibir, bukan hanya di lidah saja. Lebay yaaa.. tapi kenyataan loh itu. ^_^
Tapi kini... hmm.. semua itu berubah, semenjak saya dekat dengan teman kuliah saya yang orang Sunda. Dia senang sekali makan lalapan dengan sambel uleg. Rasanya nikmat sekali. Nasinya bisa nambah terus. Saya pun penasaran. Saya mencoba makan apa yang dia makan. Dan beruntungnya saya suka sekali sambal uleg yang dibuat saat itu. Pedas sih awalnya, tapi seperti candu, belum puas kalau belum habis. Sejak itu, saya mulai berani setiap makan saya selalu mencari sambel uleg.
Kok dari tadi bicara sambel mulu sih?
xixixi.. lupa kasih tau.. Seperti biasa setiap bulannya saya, Nita, dan Nurul bincang-bincang soal makanan di setiap tanggal 14. Kami menyebutnya bincangan kami dengan #14foodtalk. Tema bulan November kali ini adalah tentang Sambal.
Diatas sudah dibahas bagaimana asal mulanya saya suka dengan buah bernama cabe, yang kemudian buah tersebut diolah menjadi sambel uleg. Sambel uleg buat saya masih juara sebagai teman makan nasi. Pakai telor dadar dan sambel uleg saja itu saya bisa nambah berkali-kali sampai sambalnya habis.. hahaha.. makanya langsing nih badan. :-p
Dan kali ini saya hendak berbagi resep sambel uleg dasar yang selalu saya buat. Sambel uleg dasar ini bisa menjadi sambel serbaguna. Loh, kok serbaguna? Maksudnya apa? Maksudnyaaa.. kalau tidak habis bisa dipakai untuk menu makanan balado, bumbu dasar merah atau nasi goreng. Seperti apa resepnya? Ini nih...
RESEP SAMBEL ULEG DASAR
Bahan :
Cabe merah 5 buah
Cabe rawit orange/hijau 2 buah
Bawang merah 3 siung
Bawang putih 2 siung
Tomat 1 buah yang kecil
Gula dan garam secukupnya
Bahan-bahan sambel uleg dasar |
Cara buatnya mudah sekali. Tinggal uleg semua bahan jadi satu. Jadi deh sambel uleg dasar. Kalau mau lebih gurih bisa ditambah terasi. Berhubung papa nggak suka terasi dan Adek Fi alergi seafood, jadi terasi diabaikan. ^_^
Bagi yang suka agak sedikit rasa asam segar, bisa diperas 1 buah jeruk limau (ingat limau yaaa bukan jeruk nipis) setelah menguleg seluruh bahan. Lalu diaduk rata.
Beda jeruk limo dan jeruk nipis |
Resep ini buat yang suka dengan sambel uleg mentah. Biasanya sambel mentah tidak bisa bertahan lama dan cepat basi. Agar sambel tahan lama, saya masak dulu semua bahannya. Bisa di rebus atau di goreng. Baru setelah itu diuleg. Lumayan agak awet.
Saya biasanya kalau di masak dulu bahanya, saya buat porsi besar. Jika tidak habis hari ini, saya simpan dikulkas dan esok hari tinggal merebus telor, maka jadi masakan telor balado. Begitupun dengan bahan yang lain, seperti ikan, ayam, daging, kentang, sampe ke menu spesial kita jengkol. ^_^
Jengkol Balado |
Kalau nggak ada bahan dan hanya tinggal nasi, tinggal saya tumis sambalnya, masukkan nasi. Aduk rata jadi deh nasi goreng. Kalau mau agak manis tambahkan kecap setelah memasukkan nasi.
Nah,itu cerita sambal versi saya. Untuk versi teman-teman silakan baca disini :
Nurul : www.nurulsufitri.com
Nita : www.nitalanaf.com
Febri : www.tulisanfebri.com
Sudah punya resep sambel dasar.. Selamat mencoba ^_^
Wassalam
Post a Comment
Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya unknown langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^