Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu'alaikum w.w.
Lebaran telah lewat 2 minggu yang lalu. Bagi yang merayakan lebaran ketupat pun sudah lewat.
Ih lebaran ketupat apa sih?
Lebaran ketupat itu adalah tradisi di tanah Jawa. Tradisi yang dibawa oleh Sunan Kalijaga saat menyebarkan agama Islam saat itu. (Info : suara Islam)
Tradisi Sunan Kalijaga ini sebenarnya untuk mengajak orang-orang terbiasa melaksanakan puasa sunah 6 hari di bulan Syawal sebagaimana anjuran Rasulullah SAW :
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim)
Saya sebenarnya nggak merayakan lebaran ketupat, tapi saya hendak berbagi bahagia bersama teman-teman. Nikmat rasanya jika bisa makan bareng-bareng setelah kelar puasa.
Kebetulan banget, teman-teman Blogger Depok City (BDC) mau adakan halal bi halal, maka saya menawarkan diri untuk menjadi tuan rumahnya.
Alhamdulillah gayung bersambut. tercapailah sebuah kesepakatan, teman-teman datang di hari Jumat, 29 Juni kemarin.
Berhubung masih mendekati dengan ulang tahun Jakarta, yang jatuh pada tanggal 22 Juni, maka saya merencanakan untuk membuat Asinan Betawi.
Asinan Betawi ini adalah masakan Betawi kedua yang saya tulis di blog ini. Sebelumnya saya membuat masakan Betawi untuk hajatan, yaitu Sayur Babanci.
Kata asinan itu sendiri diambil karena pembuatan makanan ini memakai tehnik pengasinan. Tehnik pengasinannya menggunakan gula, garam dan cuka. Warna merah yang diciptakan berasal dari cabai. Jadi rasa asinan itu pedas, asam dan sedikit manis.
Almarhumah mama dulu sering sekali buat Asinan Betawi, tapi kuah yang dibuat mama warnanya coklat, karena anak-anak mama nggak ada yang suka pedas. Jadi beliau menggunakan sedikit cabai dan banyak kacang. Sehingga kalau dilihat dari penampilannya lebih mirip gado-gado atau karedok.
Asinan Betawi versi almarhumah mama |
Asinan di Indonesia yang paling dikenal oleh masyarakat kita itu adalah Asinan Bogor dan Asinan Betawi. Namun, mereka lebih familiar dengan Asinan Bogor yang menggunakan kuah cabai cair. Baik itu yang berisi sayuran atapun buah-buahan.
Asinan Bogor (photo by broadcasta-06) |
Asinan Betawi |
Baca juga : Sate Perkedel Saus Kacang dan Choconut Ball Skippy Peanut Butter
Begitupun teman-teman BDC yang datang. Dalam bayangan mereka Asinan Betawi itu serupa dengan Asinan Bogor. Maklum laaah, kan mereka tinggalnya di wilayah mendekati Bogor. Jadi asinan yang banyak mereka temui ya Asinan Bogor. Coba tinggalnya di Jakarta. ^_^
Teman-teman BDC (photo by Uchy Sudanto) |
Di Depok ada beberapa yang jual Asinan Betawi. Saya pernah lihat ada gerobak mangkal di depan SMK Panmas Depok. Tapi belum pernah saya beli, sebab pas saya mau beli lagi dah kehabisan mulu.
Tapi kalau teman-teman mau Asinan Betawi yang enak-enak, teman-teman bisa temui di Jakarta Timur. Jakarta Timur memang surganya makanan khas Betawi. Salah satu favorite Asinan Betawi yang sering saya beli ada di Pisangan Baru, Jatinegara, kampung masa kecil papa. Namanya Asinan Eha.
Saya sering nitip ke tante atau kakak sepupu saya yang tinggal disana. Menurut papa, Asinan Eha itu sudah ada sejak papa masih sekolah. Sayangnya saya nggak paham nama jalannya dan warungnya. Posisinya di Pasar Jangkrik Jatinegara.
Asinan Eha (photo by kaskus FJB) |
Asinan H Mansyur Kamboja (photo by citraindonesia.com) |
Saya belum pernah kesana, karena saya sudah jatcin sama yang di Pisangan Baru itu. Selain itu saya jarang sekali main ke daerah sana. Kalau ke Jaktim paling ke rumah papa di Kampung Melayu dan lebaran ke rumah tante saya itu di Pisangan Baru. Kalau kata anak sekarang "mainnya kurang jauh" hehehe..
Sekalipun main jauh di area Jaktim karena, ada event blogger. Terakhir saya kesana saat ikut umami food marathon bersama ajinomoto.
Silakan baca : Umami food marathon ajinomoto, mengungkap 5 fakta tentang MSG dan kesehatan.
Karena jarangnya Asinan Betawi, saat ini saya hendak menulis resep Asinan Betawi nih. Resep ini saya dapat dari mama ayu, yang dulu belajar langsung dari almarhumah mama.Yuk, kita eksekusi resepnya! Biar teman-teman yang hanya tau Asinan Bogor bisa lebih jelas dan merasakan sendiri Asinan Betawi itu seperti apa.
Bahan-Bahan :
- Kentang 1/4 kg
- Tahu putih 1 bungkus besar
- Toge 1 kantong kecil
- Kol 1/2 buah
- Ketimun 1/4 kg
Bahan Kuah Kacang :
- Kacang tanah 1/4 kg
- Cabe merah
- Cabe rawit orange
- Cuka, gula, garam secukupnya.
Persiapan Masak :
- Iris ketimun berbentuk dadu dan buang bijinya
- Potong kentang berbentuk dadu
- Potong tahu putih berbentuk dadu
- Iris kol
Pelengkap :
Kerupuk
Cara Memasak :
- Goreng tahu hingga agak sedikit kecoklatan
- Goreng kentang hingga matang mengering
- Goreng kacang tanah hingga kecoklatan
- Blender cabe merah dan cabe rawit orange dengan air matang, setelah halus masukkan dalam baskom.
- Blender kacang tanah dengan air matang. Setelah halus, masukkan ke dalam baskom cabe. Aduk-aduk hingga rata. Jika terlalu kental tambahkan air hingga kekentalannya sesuai dengan selera masing-masing.
- Beri gula, garam dan cuka secukupnya hingga sesuai selera masing-masing untuk rasa asinan.
- Masukkan kentang, tahu dan sayuran yang disiapkan, kedalam baskom kuah kacang. Aduk-aduk hingga rata tercampur. Koreksi rasa, karena biasanya jika ditambah sayuran, tahu dan kentang, rasa kuah kacangnya berubah.
- Asinan Betawi siap disajikan
Tips Memasak :
- Asinan bisa dimakan langsung setelah dibuat, namun lebih enak lagi jika diendapkan sehari dalam kulkas.
- Pelengkap kerupuk, menggunakan kerupuk mie yang berwarna kuning, atau kerupuk pasir yang berwarna merah. Jika tidak ditemukan disekitar rumah kita, Asinan Betawi ini juga enak dimakan dengan kerupuk warung yang berwarna putih.
- Pada saat koreksi rasa terakhir, sebaiknya pinggirkan sedikit sayurannya. Jadi menambahkan garam, gula dan cuka di kuah kacangnya, baru diaduk rata. Jika ditambahkan diatas sayuran, biasanya tidak tercampur rata, sekalipun sudah diaduk rata.
Nah, beginilah resep Asinan Betawi versi almarhumah mama. Semoga teman-teman bisa membedakan mana Asinan Betawi dan Asinan Bogor yaaa... Selamat Mencoba ^_^
Wassalam
Post a Comment
Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya unknown langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^