Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum w.w.
Kemarin teman-teman sudah baca kan tulisan Travel With Kids yang First Flight? Nah saya mau melanjutkan cerita perjalanan saya bersama anak-anak waktu ke Singapura nih. Buat yang belum baca, silakan baca : Travel With Kids : First Flight.
HOSTEL atau HOTEL
Setelah anteng dalam perjalanan di pesawat, kami pun langsung menuju ke tempat penginapan. Kami memilih Mitraa Inn Singapore sebagai penginapan kami. Semua itu atas rekomendasi dari teman. Mereka bilang kalau menginap disana murah, bersih dan nyaman.Yang terpenting buat saya adalah lingkungannya ramah anak. Soalnya saya bawa 2 bocah semi ABG nih. Abang Fi dan Ayyas, anak Mba Alida. Kalau dulu saya lebih memilih hotel di Geylang karena Abang Fi masih kecil banget, jadi blm paham lingkungan sekitar. Karena Geylang terkenal sebagai daerah Red Distric. Sekarang Abang Fi sudah ABG, jadi agak ngeri-ngeri sedap yaa bawa ke Red Distric area.
Akhirnya kami (saya, Mba Alida, Mba Gita, Nurul dan Dita) sepakat untuk memilih Mitraa Inn Singapore sebagai tempat bermalam kami.
Oiya, Model penginapan Mitraa Inn Singapore ini bukan Hotel yaa, melainkan Hostel.
Loh apa bedanya, Mba?
Kalau Hotel itu berupa penginapan yang memiliki kamar tidur maksimal 3 orang dalam sekamar. Sedangkan Hostel adalah penginapan yang bisa menampung tamu hingga 16 orang dalam 1 kamar. Sehingga tempat tidurnya di setting seperti asrama (dorm).
Jika Hotel kita harus menyewa per kamar, sedangkan hostel bisa menyewa per kasur. Jadi besar kemungkinan hostel bisa tidur bersama tamu-tamu lainnya.
Nah, kami memilih Hostel sebagai tempat menginap kami, karena kami rombongan. Kami saja orang dewasanya sudah 5 orang ditambah Abang Fi dan Ayyas (anak Mba Alida), jadi 7 orang. Maka kami memilih kamar yang menampung kami bersama-sama dalam 1 kamar.
Lokasi Mitraa Inn Singapore
Ketika kemari, saya hanya berpikiran untuk menggunakan MRT. Karena posisi hostel Mitraa Inn Singapore ini terletak di Little India. Diantara stasiun Farrer Park atau Boon Keng. Tepatnya di :531 Serangoon Rd, Little India
Singapore 218163
Ada nomor teleponnya juga di +65 6396 3317
Nah ternyata, begitu tiba di lokasi, Mitraa Inn Singapore ini terletak persis dibelakang halte bus Sri Vadataphira K. Temple. Aaah, tau gitu dari bandara naik bus deh, jadi nggak harus jalan jauh. Maklum yaaa terakhir ke Singapura 2 tahun yang lalu. Dulu patokannya hanya MRT, jadi pas kesini lagi ya patokannya MRT juga.
Transportasi ke Mitraa Inn Singapore
Sebenarnya banyak cara menuju ke Mitraa Inn Singapore dari bandara. Kita bisa naik taxi, bus atau MRT. Malah sekarang kita bisa naik taksi online. Disana ada Grab Car atau Go Car. Belum ada yang bike. Iya laaaah, mana ada dari bandara naik bike.Baca juga : Pengalaman naik grab car dari Bandara Changi tanpa menggunakan SIM CARD
Kalau kita memilih naik MRT, kita bisa turun di stasiun Farell Park atau Boon Keng. Dari sana jalan 6 menit.
Kalau memilih Bus, cari saja rute bus yang yang ke halte blk 938 naik bus no 27 tujuan Hougang Central. Perjalanan dari Changi Airport menuju Blk 938 kurang lebih 10 menit. Setelah tiba di halte Blk 938, kita jalan sedikit menuju halte bus Blk 147, naik bus no 23 tujuan Tampine, nanti turun di halte bus Sri Vadapathira K Tample. Waktu yang ditempuh kurang lebih 41 menit. Jadi total perjalanan dari Changi airport menuju halte Sri Vadapathira kurang lebih 55 menit.
plang bus stop di depan Mitraa Inn Singapore |
Nah Hostel Mitraa Inn Singapore persis dibelakang halte bus Sri Vadapathira.
Plang Mitraa Inn Singapore di belakang bus stop Sri Vadapathira K. Tp |
Kami kemarin menggunakan MRT, jadi jalan cukup jauh. Saya pikir 6 menit itu deket, ternyata jauh juga. Lumayan lah yaaa gendong Adek Fi yang masih berusia 2,5 tahun
Review Hostel Mitraa Inn Singapore
Begitu tiba di hotel kami pikir tempatnya agak besar, ternyata macam ruko gitu. Kami masuk disambut lobi hostel. Di lobi ada beberapa chiller minuman. Selain itu ada juga jajanan cemilan dan mie instan. Kalau yang baru kesana, pasti nyangkanya itu mini market, bukan penginapan. Kami saja sempat ragu masuk kesana. Benar ga ya?Lobi hostel Mitraa Inn Singapore (photo by lidbahaweres) |
Tapi berhubung depan pintu masuk ada plang nama Mitraa Inn Singapore, maka kami yakin itu benar hostelnya. Dilobi kami disambut pria India, ia mengakunya sebagai ownernya. Iyalah ya, nama lokasinya saja Little India, jadi yaa penduduknya banyak yang keturunan India.
Setelah menunjukkan print out booking room dari Agoda, kami pun diberikan kunci. Lalu kami diminta mengikuti pria India itu untuk menuju kamar kami. Daan tau ga sih, setelah jalan capek, kami dapat kamar dilantai 3.
Awalnya sih seneng karena kami naik lift dari lantai 1 ke 2, ternyata begitu di lantai 2, kami harus naik tangga menuju lantai 3, lewat tangga darurat.... huhuhuhu.. kaki capek gendong Adek Fi pula dan dapet lantai 3. Sempurnaaa.. (gaya Demian).
Kamar Hostel Mitraa Inn Singapore
Sepanjang jalan menuju kamar, mata saya sempat jelalatan mencari kamar mandi yang diluar. Karena saat memesan kamar, kami memilih yang 1 kamar untuk 8 orang. Dan kami tidak dapat yang private bathroom, alias kamar mandi didalam. Dapatnya share bathroom atau kamar mandi bareng-bareng. Bayangan kami, yaaa kamar mandinya diluar.Namanya juga hostel, kebanyakan menjual kamar dalam bentuk dorm (asrama) yang kamar mandinya dipakai bersama-sama. Saya sih dah info ke rombongan. Untungnya teman-teman tuh asyik-asyik saja orangnya. Jadi yaa kita sewa deh.
Nah, karena takut mengecewakan teman-teman, saya pun kepo, "kamar mandinya seperti apa ya?" Tapi begitu kami tiba di kamar, alhamdulillah.. kamar mandinya di dalam. Kami langsung kegirangan. Soalnya kami dah mikir privasinya keganggu, kalau kami pakai kamar mandi bercampur dengan orang lain.
Usut punya usut, saat menyewa kamar itu, kami melalui Traveloka. Ternyata di Traveloka yang disewakan itu harga per kamar bukan per kasur. Jadi walau ada bahasa shared bath room, tetep aja 1 kamar mandi di dalam kamar. Kalau beli diaplikasi lain, disewakannya per kasur, jadi ya bisa saja 1 kamar itu ada oranglainnya. Karena di Mitraa Inn Singapore tidak ada kamar mandi diluar kamar. Alhamdulillah deeeh.. kalau cuma sama teman-teman blogger aja sih nggak masalah, malah seneng. Jadi tetap terjaga privasinya.
Kalau dari segi kebersihan, kamarnya rapih dan bersih, tapi sayang kecil banget. Sebenarnya sih standar ukuran kamar hotel ya, tapi berhubung kasurnya ada 8 ya jadi terlihat sempit. Bayangin aja, di dalam kamar berukuran 5 x 4 meter diisi 4 tempat tidur tingkat ukuran kasur 200 x 120 cm. Hanya tersisa ruang untuk sholat aja deh.
Tempat tidur kami. Ini dibelakangnya ada 1 ranjang tingkat lagi ya. Abaikan berantakannya ^_^ (photo by lidbahaweres) |
Lemari pakaiannya jadi satu berupa laci dibawah kasur. Jadi kalau biasanya kasur ada kolongnya, ini dijadikan lemari. Ada 2 laci lemari dari setiap tempat tidur. Jadi 1 untuk kasur bawah, satu lagi untuk kasur atas. Buat kami sih nggak masalah yang penting tidurnya nyaman dan bersih.
Lemari laci dibawah tempat tidur. Nah, ini baru foto rapih 4 beds di Mitraa Inn Singapore (photo by agoda) |
Kami pesan 1 kamar untuk 8 kasur dan ada 2 kasur yang kosong, karena rencananya kan Mba Elly Nurul mau ikutan, tapi karena telat infonya, jadi beliau tidak dapet tiketnya. Dan 1 kasur lagi yang kosong, karena Ayyas tidur bareng Mba Alida. Waktu itu alasannya apa, saya lupa.. xixixi..
Yang dapat kasur diatas, Abang Fi dan Dita. Mereka ngalah sama emak-emak rempong hahahaha.. ade doang ding yang rempong.
Setelah pilah pilih kasur, kami pun istirahat, karena besok waktunya jalan-jalan.. yeeeey...
Selain roti, Mitraa Inn Singapore menyediakan aneka minuman. Disediakannya dalam bentuk air panas dan gelas saja. Aneka minumannya kita racik sendiri, ada kopi, teh, krimer dan thai tea. Daaan, yang paling kusuka disini, makannya nggak dibatasi. Bebas sebanyak-banyaknya. Yippiiiee.. ^_^
Makanya seperti yang saya tulis diatas, kalau sama rombongan lebih baik memilih hostel. Agar bisa sewa 1 kamar bersama-sama. Tapi kalau sendiri atau berdua bersama pasangan atau teman jalan, ya lebih baik hotel. Lebih nyaman. Kecuali memang nggak masalah kalau bercampur dengan tamu hotel lain.
Nah, di Mitraa Inn Singapore kemarin harga 1 kamarnya itu 900K untuk 8 kasur dengan kamar mandi di dalam. Jadi kalau 2 malam kena sekitar 2 juta-an sudah sama pajak. Karena kami berangkat 7 orang, maka harga perkamar kami bagi 7. Jadi masing-masing orang kena 400 ribuan untuk 2 malam. Murah kan ya?
Apa disana hanya kamar yang bernuansa asrama saja?
Tidak, disana ada beragam pilihan kamarnya. Bahkan sekelas kamar hotel pun ada. Tapi yaaa, harganya pun sesuai harga sewa kamar hotel di Singapura. Kurang lebih sekitar 800K per malam.
Nah kekurangannya selain kamarnya sempit, buat saya yang muslim, lingkungan disekitar Mitraa Inn Singapore yang nggak banget. Banyak club-club malam. Saya pikir aman dari club-club malam, ternyata sama saja dengan di Geylang.
Selain itu buat yang nggak suka dengan bau dupa (seperti saya), bau dupanya menyengat banget. Mungkin karena Little India termasuk kampung kecilnya orang India. Jadi gedung-gedung hampir sebagian besar memakai dupa di depannya.
Tapi secara keseluruhan, menginap di Mitraa Inn Singapore menyenangkan dan bersih. Semoga review Mitraa Inn Singapore, ini bisa jadi rekomendasi buat teman-teman backpacker yang mau melancong ke negeri singa duyung.
Biar afdol, teman-teman bisa baca review Mitraa Inn Singapore di tulisan Dita, teman seperjalanan saya di Mitraa Inn Singapore, Pilihan Tempat Menginap yang Nyaman untuk Backpackers. Dan Mba Alida di Penginapan Murah di Little India, Singapura.
Buat teman-teman muslim backpacker, saya juga membuat review hotel budget di Singapura, silakan cek link saya di : 5 Alasan Menginap di Aliwal Park Hotel Singapura.
Happy traveling! ^_^
Yang dapat kasur diatas, Abang Fi dan Dita. Mereka ngalah sama emak-emak rempong hahahaha.. ade doang ding yang rempong.
Setelah pilah pilih kasur, kami pun istirahat, karena besok waktunya jalan-jalan.. yeeeey...
Sarapan Pagi di Mitraa Inn Singapore
Walaupun sekelas hostel, kami tetap dapat sarapan pagi. Jadi kami nggak perlu khawatir cari-cari sarapan. Mitraa Inn Singapore menyiapkan sarapan berupa roti dengan 3 macam olesan, yaitu coklat, kacang dan margarine. Disana juga disediakan panggangan roti jika kami ingin makan rotinya dibakar.Menu sarapan pagi di Mitraa Inn Singapore (photo by rumikasjourney) |
Selain roti, Mitraa Inn Singapore menyediakan aneka minuman. Disediakannya dalam bentuk air panas dan gelas saja. Aneka minumannya kita racik sendiri, ada kopi, teh, krimer dan thai tea. Daaan, yang paling kusuka disini, makannya nggak dibatasi. Bebas sebanyak-banyaknya. Yippiiiee.. ^_^
Teman-teman sedang asyik sarapan di Mitraa Inn Singapore |
Harga di Mitraa Inn Singapore
Everybody know, kalau di Singapura yang namanya penginapan, harganya lumayan bangeeet ya. Nggak ada tuh Hotel dibawah 500K. Kalau kita mau menginap dibawah 500K ya kita memilih hostel dengan konsep tempat tidur asrama. Berbaur dengan yang lain.Makanya seperti yang saya tulis diatas, kalau sama rombongan lebih baik memilih hostel. Agar bisa sewa 1 kamar bersama-sama. Tapi kalau sendiri atau berdua bersama pasangan atau teman jalan, ya lebih baik hotel. Lebih nyaman. Kecuali memang nggak masalah kalau bercampur dengan tamu hotel lain.
Nah, di Mitraa Inn Singapore kemarin harga 1 kamarnya itu 900K untuk 8 kasur dengan kamar mandi di dalam. Jadi kalau 2 malam kena sekitar 2 juta-an sudah sama pajak. Karena kami berangkat 7 orang, maka harga perkamar kami bagi 7. Jadi masing-masing orang kena 400 ribuan untuk 2 malam. Murah kan ya?
Apa disana hanya kamar yang bernuansa asrama saja?
Tidak, disana ada beragam pilihan kamarnya. Bahkan sekelas kamar hotel pun ada. Tapi yaaa, harganya pun sesuai harga sewa kamar hotel di Singapura. Kurang lebih sekitar 800K per malam.
Kekurangan di Mitraa Inn Singapore
Nah, secara keseluruhan, menginap disana sih mengasyikkan, cuma ya ada kekurangannya juga. Dan mungkin kekurangan buat saya bukan kekurangan bagi sebagian orang.Nah kekurangannya selain kamarnya sempit, buat saya yang muslim, lingkungan disekitar Mitraa Inn Singapore yang nggak banget. Banyak club-club malam. Saya pikir aman dari club-club malam, ternyata sama saja dengan di Geylang.
Selain itu buat yang nggak suka dengan bau dupa (seperti saya), bau dupanya menyengat banget. Mungkin karena Little India termasuk kampung kecilnya orang India. Jadi gedung-gedung hampir sebagian besar memakai dupa di depannya.
Club malam dan spa dengan dupa di dekat Mitraa Inn Singapore |
Tapi secara keseluruhan, menginap di Mitraa Inn Singapore menyenangkan dan bersih. Semoga review Mitraa Inn Singapore, ini bisa jadi rekomendasi buat teman-teman backpacker yang mau melancong ke negeri singa duyung.
Biar afdol, teman-teman bisa baca review Mitraa Inn Singapore di tulisan Dita, teman seperjalanan saya di Mitraa Inn Singapore, Pilihan Tempat Menginap yang Nyaman untuk Backpackers. Dan Mba Alida di Penginapan Murah di Little India, Singapura.
Buat teman-teman muslim backpacker, saya juga membuat review hotel budget di Singapura, silakan cek link saya di : 5 Alasan Menginap di Aliwal Park Hotel Singapura.
Happy traveling! ^_^
Wassalam
Post a Comment
Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya unknown langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^