Cerita Dibalik Dapur Aerofood ACS

Saturday, January 19, 2019

Dapur Aerofood ACS

Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu’alaikum w.w.

Hai teman-teman,
Kemarin saya sudah membongkar rahasia suksesnya Aerofood ACS hingga bertahan selama 44 tahun. Buat yang belum baca, silakan deh baca dulu tulisan saya di : 3 Rahasia Aerofood Acs Bertahan Selama 44 Tahun

Nah, kali ini saya akan bercerita proses dibalik dapur Aerofood ACS.

Seperti kita ketahui, untuk masuk dapur orang itu tidak mudah ya. Jangankan dapur perusahaan kuliner, dapur rumah kita sendiri aja nggak sembarangan orang boleh masuk. Yee kaaan?
Begitupun dengan PT. Aerofood Indonesia atau yang biasa kita dengar dengan nama commercialnya Aerofood ACS.

Dalam rangka ulang tahun Aerofood ACS yang ke 44, kami para food blogger diundang khusus untuk pabrik visit dapurnya Aerofood ACS. Nggak nyangka aja saya bisa kepilih. Padahal diluaran sana banyak food blogger yang lebih hebat dari saya. Saya apalah? Hanya remahan rengginang, tapi rengginang juga banyak yang suka loooh.. Kriuk kriuk.. eeeaa muji diri sendiri. ^_^ Lanjuut..


Acara Pembukaan Di Aerofood Acs Tanggerang

Pagi-pagi sekali, tepatnya tanggal 20 Desember 2018, pukul 07.45 saya sudah sampai di Head Office-nya Aerofood ACS yang bertempat di Jl. Seopomo no.45 Jakarta Selatan. Kami berkumpul disana untuk selanjutnya berangkat menuju Dapurnya Aerofood ACS yang terletak di Tanggerang, dekat dengan bandara.

Setibanya disana, kami dipandu menuju lantai 2, di tempat ruang meeting Aerofood ACS. Berhubung mobil kami yang pertama datang, ruangan meeting masih sepi tak berpenghuni. Hanya ada seorang pegawai katering dan hidangan kue-kue tradisional beserta welcome drink.

Dapur Aerofood ACS
Ruang meeting yang sepi
Saat menaruh tas, salah satu pegawai katering menanyakan kami, “Mau minum apa, Bu?”
Sebagai pencinta kopi, begitu ada tawaran minum apa, pasti kopi yang pertama saya tanya. Dan yes, walau tidak dipajang di meja prasmanan, minuman favoritku tetap ada.

Dapur Aerofood ACS
Snack pendamping welcome drink dari Dapur Aerofood ACS

Dapur Aerofood ACS
Croisant pagi buatan Dapur Aerofood ACS

Sambil nyeruput kopi dan kue-kue tradisional buatan chef dari Aerofood ACS, kami baru ngeh kalau ruang meetingnya bersebelahan dengan hangar. Pantas saja, daritadi pesawat sliweran hilir mudik di depan kaca ruang meeting. Kan jadi mupeng mau jalan-jalaaaan.. huhuhu..

baca juga : Tips Travel with Kids 1 : First Flight

Kami ditemani ngobrol dengan Bapak Afdal Amir, Vice President Corporate Marketing & Business Development. Bapak Afdal ini orangnya sangat ramah. Jadi kami tidak merasa canggung berada disana.

Aerofood ACS
Bpk Afdal Amir Aerofood ACS

Berhubung sudah waktunya, maka acara pun dimulai. Diawali dengan sambutan dari Bapak Afdal Amir yang bercerita tentang produk-produk yang ada di Aerofood ACS secara global.

Lalu dilanjut dengan Bapak Emil Fadilah, Vice President Industrial Catering (AIC) yang bercerita sejarah pembentukan Aerofood ACS hingga saat ini.

Aerofood ACS
Bpk. Emil Fadilah Aerofood ACS

Selesai Bapak Emil, sambutan dilanjutkan oleh Bapak Eko Setiyabudi, General Manager Industrial yang bercerita lebih rinci tentang produk-produk Aerofood ACS, terutama tentang Industrial Catering service.

Aerofood ACS
Bpk. Eko Setiyabudi Aerofood ACS

Selesai sambutan-sambutan dari petinggi-petinggi Aerofood ACS, mulailah saatnya kami diberi tahu aturan selama touring ke dapur Aerofood ACS dan kami diperiksa satu-satu suhu tubuhnya. Kalau diluar batas normar, kami tidak boleh ikut kitchen touring.

Pemeriksaan suhu tubuh sebelum touring ke dapur Aerofood ACS
Selesai di cek suhu tubuh, kami diminta mengisi form pernyataan bahwa kami tidak mengidap penyakit-penyakit yang ada didalam form. Lalu kami diberikan pakaian khusus untuk masuk kedalam dapur Aerofood ACS.

Dulu waktu saya pabrik visit ke pabrik obat, pakaiannya tertutup dari atas sampai ke sepatu. Segala jarum-jarum dan peniti yang ada di jilbab harus dilepas. Namun tidak demikian di dapur Aerofood ACS. Kami hanya menggunakan pakaian tertutup dari atas saja. Larangannya hanya tidak boleh membawa kamera dan menggunakan high heels.

Lucunya lagi, untuk yang berjilbab menggunakan penutup kepala berbentuk jilbab. Biasanya kan hairnet ya?

dapur Aerofood ACS
Pelindung jilbab untuk touring ke dapur Aerofood ACS

dapur Aerofood ACS
Mba Ria, Miss Nita dan Saya foto bareng sebelum touring ke dapur Aerofood ACS

Selesai menggunakan pakaian khusus, kami berfoto dulu sebelum mulai touring ke dapur Aerofood ACS. Mulai dari gaya rapih hingga gaya bebas. ^_^

dapur Aerofood ACS
foto bareng gaya bebas para blogger dan staff sebelum menuju dapur Aerofood ACS

Selesai foto saatnya kita berangkat ke dapuuuur... cuuss..

Area Raw Material Dapur Aerofood ACS

Begitu kami dipandu ke dapur Aerofood ACS, kami diserah terima ke Ibu Nuryulianti pada ruang raw material, yaitu tempat penerimaan bahan-bahan mentah makanan yang datang dari vendor. Saat ini posisi Ibu Nur adalah sebagai executive manager human capital, namun sebelum menjabat posisi tersebut, beliau lama di posisi Quality Control Food Industrial. Itu sebabnya beliau dipilih sebagai pemandu kitchen touring kami, karena beliau yang paling paham tentang proses pembuatan makanan di dapur Aerofood ACS.

dapur Aerofood ACS
Ibu Nur pemandu kami di dapur Aerofood ACS

Diruang raw material ini tidak sembarangan barang bisa diterima oleh dapur Aerofood ACS. Masing-masing jenis ada waktu penerimaan barangnya.

Untuk pagi hari, dapur Aerofood ACS hanya menerima bahan-bahan berjenis sayuran dan buah-buahan. Di siang hari (sekitar jam 11.00) saatnya menerima raw sample terkait daging, ayam dan ikan, karena akan ada pengecekan suhu pada item-item tersebut. Lalu di sore hari, dapur Aerofood ACS menerima dry goods item, seperti makanan kaleng, dsb.

dapur Aerofood ACS
Raw material pilihan di dapur Aerofood ACS

Tentunya sebelum semua bahan-bahan mentah itu diterima, ada verifikasi tracebility yaitu pengecekan tentang kualitas barang, waktu dan indentitas pengirim barang tersebut, yang nantinya diberi label pada barang yang diterima. Jadi jika terjadi sesuatu, bisa ditelusuri : dimakan dipesawat jam berapa, makanannya apa, vendornya siapa dan diterima jam berapa.

Ruang Pencucian Raw Material Aerofood ACS

Begitu raw material diterima, langsung dilakukan pencucian dengan menggunakan chlorin 50 – 100 ppm. Setelah dicuci raw material dikeringkan, kemudian di vacum. Selesai di vacum, selanjutnya dikemas sesuai permintaan kitchen.

dapur Aerofood ACS
Ruang cuci raw material di dapur Aerofood ACS

Ruang Pengecekan Mikrobiologi Raw Material Aerofood ACS

Setelah dicuci, raw material di cek terlebih dahulu di laboratorium mikrobiologi. Bukan cuma yang basah, yang kering pun dicek terlebih dahulu. Pengecekan dilakukan kurang lebih 4 hari. Setelah yakin tidak ada mikroba yang keluar dan aman untuk diolah, staf laboratorium memberi informasi ke bagian penyimpanan dan bagian penyimpanan baru memberikan barang tersebut ke kitchen.

dapur Aerofood ACS
Pengecekan Mikrobiologi raw material dapur Aerofood ACS

Area Produksi Aerofood ACS

Dari area raw material, kita berlanjut masuk ke area produksi. Di area produksi, kita sudah tidak boleh lagi menggunakan kamera HP. Foto terakhir saya adalah saat memasuki ruangan dengan dinding dari stanless steel dan menghembusan angin yang keluar dari dinding-dinding ruangan tersebut. Fungsinya untuk mensterilkan baju yang kita pakai.

dapur Aerofood ACS
Labirin steril di dapur Aerofood ACS
Setelah itu, kita diwajibkan cuci tangan terlebih dahulu, sebelum masuk ke bagian-bagian ruang produksi. Karena area produksi dapur Aerofood ACS itu terbagi beberapa ruang produksi.

dapur Aerofood ACS
cuci tangan sebelum masuk dapur Aerofood ACS

Pastry & Bakery Kitchen Aerofood ACS

Ruang produksi pertama kita kunjungi adalah ruang pastry bakery. Masuk ruangan itu bikin kita melapar. Wangi panggangan kuenya itu loooh, haruuum sekali. Apalagi saat kita masuk, di dapur sedang memanggang kue coklat. Hmm...

Menurut penjelasan Ibu Nur, pada ruangan pastry bakery ini juga dilakukan pengecekan suhu pada kue-kue tersebut. Suhunya tidak boleh lebih dari 15 derajat celcius sesuai standar yang ditentukan. Jika lebih dari 15 derajat celsius, kue akan dibuang. Duuuh.. sayang yaaa, kasih saya aja deh.. saya suka kok kue rada-rada gosong gitu. ^_^

dapur Aerofood ACS
pastry dan bakery dapur Aerofood ACS

Dan kue-kue tersebut, berada diruang terbuka tidak boleh lebih dari 45 menit (exposure time). Dan semua bahan-bahan kue-kue (ex : croisant, coklat, dll) dibuat sendiri, tidak mengambil dari vendor. Jadi kalau teman-teman makan coklat di pesawat Garuda Indonesia dan enak itu asli coklat produksi dapur Aerofood ACS.

Dalam sehari dapur Aerofood ACS memproduksi 35.000 – 40.000 kue yang siap diangkut ke maskapai-maskapai pemesan. Wow.. itu hari-hari biasa loooh. Kalau peak season, seperti long holiday dan hari raya, sehari dapur Aerofood ACS bisa memproduksi minimal 50.000 kue.

Hot Kitchen Aerofood ACS

Pada ruangan ini kita hanya bisa mengintip saja dari pintu. Karena pada ruangan tersebut diproduksi makanan-makanan yang dimasak dengan api. Baik yang dipanggang ataupun di goreng. Makanya dinamakan dapur panas a.k.a hot kitchen. ^_^

dapur Aerofood ACS
Para blogger mengintip dari pintu ke dalam hot kitchen

Pada Hot Kitchen ini dibedakan menjadi 2 ruangan. Hot Kitchen untuk business class dan first class. Dipisahkan ruangannya, karena terkait raw material yang berbeda antara business dan first class. Bahkan untuk persiapan penyajian saja dilakukan di ruang yang berbeda.

Hmmm... bahan mentahnya aja udah beda yaa, kebayang dong harga per porsinya untuk ke pesawat? Dan kebayang juga dong harga tiket pesawatnya? Semoga Aerofood ACS mau mengundang kita lagi untuk mereview makanannya saat berada di pesawat. Kan beda yaa antara nyicipin di darat dan di udara. Aamiiin.. semoga dikabulkan. ^_^

Pada hot kitchen selain terbagi business dan first class, ruangannya pun juga terbagi berbagai macam masakan mancanegara. Ada Asia, Eropa, dll dimana pada ruangan tersebut, chefnya juga berasal dari negaranya. Tujuannya agar cita rasa dari negara asalnya tidak berubah. Disana kita juga dikenalkan oleh Chef Shuici Osawa, Executive Sous Chef Japanese Cuisine.

Aerofood ACS
Chef Shuici Osawa Aerofood ACS

Cold Kitchen Aerofood ACS

Masakan yang telah selesai dimasak di Hot Kitchen, langsung dimasukkan ke blanch chill, yaitu mesin pendinginan yang cepat. Di blanch chill ini masakan dari suhu 60 derajat celcius langsung diturunkan ke suhu dibawah 5 derajat celcius.

Fungsinya agar makanan tetap steril, karena di dapur Aerofood ACS ini ada istilah danger zone. Danger zone adalah suhu dimana bakteri berkembang biak dengan cepat, yaitu 5 – 60 derajat celcius.

Di cold kitchen ini juga memproduksi makanan-makanan yang dingin, seperti salad, puding, buah, dll.

dapur Aerofood ACS
pengepakan buah di cold kitchen Aerofood ACS

Dishing Area Dapur Aerofood ACS

Setelah meninjau area produksi, saatnya kita masuk ke dishing area. Pada dishing area ini makanan-makanan yang siap di packing, terlebih dahulu dilakukan random cek untuk memastikan bahwa tidak ada benda asing (foreign object) didalamnya, seperti batu, rambut, dll.

Setelah yakin tidak ada lagi benda asing, selanjutnya makanan di takar sesuai porsinya (portioning). Saat proses penakaran, suhu tetap dijaga tidak boleh lebih dari 15 derajat celcius dan waktunya tidak boleh lebih dari 45 menit. Jadi harus gerak cepat yaaa..

dapur Aerofood ACS
Pegawai dapur Aerofood ACS sedang melakukan penakaran makanan
Pada dishing area ini juga dilakukan pengepakan untuk makanan yang hanya berupa snack. Makanan snack biasanya bagi penerbangan yang kurang dari 1 jam.

dapur Aerofood ACS
tampilan makanan setelah di dishing


Assembly Area Dapur Aerofood ACS

Assembly area adalah tempat dimana proses akhir setelah melalui proses dishing. Seluruh bagian di dapur Aerofood ACS, memberikan hasilnya ke assembly area. Jadi di assembly area dikumpulkan semua paket makanan. Sudah siap buah, nasi, sayur, lauk bahkan perlengkapan makan (macam sendok garpu, dll). Semua dikemas dalam kotak pendingin.

dapur Aerofood ACS
Packing makanan ready di ruang assembly dapur Aerofood ACS
Setelah terkumpul semua makanan kecuali perlengkapan makan, tidak langsung diangkut ke pesawat, melainkan dimasukkan kedalam chiller denagn suhu dibawa 5 derajat celcius. Minimal makanan berada di chiller selama 4 jam.

Chillernya itu berupa kamar looh, dapur Aerofood ACS menamakannya holding room. Kemarin itu kira-kira ada 9 pintu di holding room. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari danger zone.

Itu sebabnya, jika ada pemesanan di hari selasa, kitchen sudah beroperasi mulai hari senin (24 jam sebelum masuk ke pesawat).

Setelah semua siap dan waktunya diantar ke pesawat, baverage dan perlengkapannnya sekali lagi dilakukan pengecekan detail baik oleh karayawan dapur Aerofood ACS, ataupun security dapur Aerofood ACS. Jika semua aman, kemudian di segel untuk masuk ke dalam troli yang nanti akan diangkut ke high lift truck
.
dapur Aerofood ACS
high lift truck dapur Aerofood ACS
Pada high lift truck yang mengantar makanan ke pesawat, juga terdapat mesin pendingin yang menjaga suhu makanan agar tetap fresh dan segar. Makanan yang siap dikirim itu diberikan melalui pintu khusus yang menuju langsung ke highlift truck-nya. Ada 20 pintu yang mengantar makanan siap kirim ke high lift truck.

dapur Aerofood ACS
high lift truck yang mengantar dari dapur Aerofood ACS ke pintu pesawat

Parking Area Dapur Aerofood ACS

Di area parkir ini mobil-mobil high lift truck berkumpul. Ternyata bukan cuma ada high lift truck saja, tapi ada mobil box kecil yang juga difasilitasi mesin pendingin. Mobil box kecil ini digunakan untuk mengantar pesanan tambahan, atau pesanan yang kurang.

dapur Aerofood ACS
mobil box yang mengantar kekurangan pesanan dari dapur Aerofood ACS ke pesawat

Parkir highlift trucknya juga tidak sembarangan parkir. Mereka sudah di set parkirnya sesuai maskapai-maskapai yang memesan F&B-nya Aerofood ACS.

Nah, pada parking area ini kita bisa menggunakan lagi kamera kita. Jadi teman-teman blogger mulai deh foto-foto selfie. Kita juga foto bersama dengan senyum sumringah, walau mata pada nyureng, karena cuacanya memang terik banget. Saat itu memang sudah diatas jam 12 siang.

dapur Aerofood ACS
Foto bareng para blogger di lapangan parkir dapur Aerofood ACS

Kehalalan Masakan dari Dapur Aerofood ACS

Parking area adalah bagian terakhir dari kunjungan kita. Selanjutnya kita kembali lagi ke meeting room untuk makan siang. Menu makan siang yang dihidangkan adalah menu-menu yang disajikan di first class dan business class. Ada gado-gado, rendang, sate lilit, soto ayam, dll. Bahkan kami diberikan juga jus kacang hijau, jus kesukaan RI 1 setiap kali flight.

dapur Aerofood ACS
makan siang prasmanan hasil dari chef dapur Aerofood ACS

dapur Aerofood ACS
makan siang saya ^_^

Aerofood ACS
Jus kacang hijau Aerofood ACS, kesukaan RI 1
Saat perjalanan menuju ruang meeting, Bapak Arlansyah Rusli, Brand Manager Aerofood ACS, yang ikut juga dalam rombongan kitchen touring, menjelaskan bahwa alat makan yang mengandung bahan-bahan haram bagi muslim, dicuci di tempat terpisah. Jadi kehalalan makanan aerofood tidak diragukan lagi.

Hal tersebut dikuatkan lagi oleh penjelasan dari Bapak Richard P. Haris, Senior Manager Brand & Marketing Strategy disaat kami sedang mencicipi aneka jus khas Aerofood ACS.

Aerofood ACS
Bpk. Richard P. Haris Aerofood ACS
Bapak Richard mengatakan bahwa kadang tampilan menu yang disajikan itu dibuat sesuai dengan kebutuhan pelanggan, bahasa kerennya Customize Menu.

Bicara soal halal, tentunya perlu bukti kan ya?

Untuk sekelas PT. Aerofood Indonesia yang sudah diusia matang 44 tahun, tidak mungkin jika tidak ada sertifikat halalnya. Dapur Aerofood ACS sudah tercatat dan memiliki sertifikat halal dari MUI. Bukan cuma sertifikat halal saja, berbagai penghargaan diraih oleh Aerofood ACS baik dari dalam ataupun luar negeri.
dapur Aerofood ACS

Saat pulang kami diberi kejutan oleh Chef Eddy Santoso, Sous Chef Hot Kitchen. Kami diberikan coklat khusus produk Aerofood ACS. Padahal sebelumnya kami sudah memegang goodie bag dan siap pulang.

dapur Aerofood ACS
goodie bag dari touring dapur Aerofood ACS

Sambil menikmati jus dan makan siang, Chef Eddy bercerita tentang pengalamannya menjadi chef di Aerofood ACS yang sudah puluhan tahun. Begitu juga dengan Chef Shuici Osawa.

dapur Aerofood ACS
Chef Shuici dan Chef Adi dari dapur Aerofood ACS

Alhamdulillah, senangnya hari itu bisa tahu dapurnya Aerofood ACS, berkenalan langsung dengan Sous Chefnya dan merasakan makanannya.

Sebelum pulang kami foto bersama lagi dengan tangan menunjukkan 44.

dapur Aerofood ACS

Sukses buat Aerofood ACS yaa.. semoga terus berjaya dan tidak pernah mati berinovasi juga selalu menjaga kualitasnya. Aamiin

Bagi teman-teman yang mau info lebih lanjut tentang Aerofood ACS bisa menghubungi kontak di bawah ini ya..
Website : www.aerowisatafood.com
LinkedIn : www.linkedin.com/company/aerofoodacsindo
Instagram : @aerofoodacsindo

Wassalam

20 comments

  1. Wah serunya bisa masuk ke dapur Aerofood. Banyak sekali ya mba dalam sehari bisa produksi 40rb kue. Jadi mau icip liatinny hehe

    ReplyDelete
  2. Masha Allah, kalau bukan karena peran blogger, manalah saya tau hal2 demikian ini
    Mungkin sampai saat ini, saya pikir makanan di Garuda itu buatan catering biasa hahaha.

    Keren banget ya, quality kontrol bahan makanannya top, karena kunci kelezatan makanan utama adalah di kesegaran bahannya.

    Kebersihan dapurnya juga keren banget.
    Top deh :)

    ReplyDelete
  3. Seru banget ya factory visit ke Aerofood ACS. Bener bener higienis ya sampai suhu tubuh juga di cek. Penasaran banget deh pengen ikut. Semoga ntar ada lagi ya.
    - irra

    ReplyDelete
  4. Oowh jadi ACS itu nggak hanya melayani Garuda ya. So far nyobain makanan dr ACS memang enak sih hanya porsinya kurang gede, qiqiqi...

    ReplyDelete
  5. Ternyata ACS yang menghandle menu makanan untuk Garuda ya mom, saya baru tahu hal ini. Bahan2 yang digunakan semuanya fresh, dapurnya pun bersih dan selalu menjaga kualitas rasanya.

    ReplyDelete
  6. Makanan ACS memang enak2 bukan sekedar penampilannya aja yang mengguggah selera ya mbak... variannya juga beragam dan proses masaknya bersih. Salut 🙏🏻

    ReplyDelete
  7. Sebelum masuk, untuk tour, ternyata bukan hanya mementingkan kebersihan yah, tapi juga kesehatan didengungkan dengan cek suhu tubuh masing-masing peserta. wajarlah kualitas makanan di Aerofood terjaga

    ReplyDelete
  8. Masya allah kue-kue tradisional buatan chef dari Aerofood ACS kayaknya menggiurkan dan aku jadi laper kak..salut banget deh sama Aerofood ACS ini...

    ReplyDelete
  9. Wiiih, ketat banget berarti ya, mba. Pantes aja kualitasnya juga oke.

    ReplyDelete
  10. Ya ampun, seketat itu mau masuk dapur. Hihihi
    Jadi penasaran rasanya gimana siiiih?

    ReplyDelete
  11. Aku belum pernah lihat langsung dapur aerofood dan pengen banget. Aku selalu menikmatis etiap makanan yang ditawarkan. enak enak banget soalnya :)

    ReplyDelete
  12. Ini konsep keren ya mba jadi kepingin bnget nyobain salah satu menunya Ada yg udah sih waktu Naik Garuda cuma blm.semuanya

    ReplyDelete
  13. Area produksinya dijaga bener ya mbak? Standar pabrik lha. Aku jd kangen makan di atas pesawat nih mbak, dah lama banget gak mengadakan perjalanan jarak jauh. Moga2 tahun ini ada kesempatan makan kateringnya ACS :D

    ReplyDelete
  14. aku pernah melihat proses aerofood ini dan super salut dengan kebersihan dan keuletan team di belakangnya. makannnya juga sangat menggugah selera ya.

    ReplyDelete
  15. Ooooh armada kecil itu high lift truck ya? Pantesan kayak pernah lihat gitu.... keren bangeg ACS ini sampai sebegitu diperhatikan sedetil2nya ya. Sertifikat halal dan banyak piagam dari dalam maupun luar negeri. Jadi minuman fav pak presiden itu jus kacang ijo? 😘 Fleksibel juga ya ACS ngikutin selera konsumen ada customize menu nya. Senangnya Mb Ade bisa masuk2 ke dalam dapur dll hehehe..mantap.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau yg kecil mah mobil box, rul. Yg highlift truck yg tinggi bisa naik sampai pintu pesawat

      Delete
  16. Saya pernah ke sini 5 tahun yang lalu Mba. Begitu Hygienis dan sangat memerhatikan detail ya?
    Profesionalisme nya gak diragukan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ooo berarti bareng sama buncha ya, teh? Wah, jadi antara malu dan bangga nih, blogger rengginang bs dipanggil acs yg sekelas teh ani dan buncha.

      Delete
  17. prasaan aku udh komen di sini, tp ga kesubmit apa yaa :D.

    duuuh liat makanan pesawatnya enak2 banget kayaknya yaaa. ntah kapan aku bisa naik first class yaaa dan ngerasain makanannya :D. dgn biaya tiketnya semahal itu, udh kebayang sih kualitas makanannya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Beda cerita, Mba. Dirimu dah komen di cerita ACS satunya. ^_^ Kan ada 2 poatingan. ^_^

      Delete

Aduuuh ma kasih yaaa komentarnya. Tapi mohon maaf, buat yang profilnya unknown langsung saya hapus. Semoga silaturahmi kita selalu terjaga walau lewat dumay. Selamat membaca tulisan yang lainnya ^_^