Bismillahirrahmanirrahiim
Assalamu'alaikum w.w.
Hai.. hai.. ini kali keempat saya balik lagi ke negeri singa muntah. Ga bosen, De? Alhamdulillah nggak, karena masing-masing perjalanan mempunyai kisah yang berbeda-beda. Dan masing-masing mempunyai target tujuan wisata yang tidak sama.
Pertama kali ke Singapura, saya hanya belanja di China Town. Lalu foto-foto di Universal Studio. Hanya depan tulisan Universal Studio yang bola dunia itu saja, tanpa masuk ke USS. Kami hanya singgah sebentar di Singapura, lalu lanjut menuju Johor Bahru untuk menjalankan tugas negara.
Lalu yang kedua saya dan teman-teman mendapat tugas negara di Thailand, tepatnya di Hatyai. Kebetulan banget bisa dilalui lewat jalur darat. Maka kami pun mencoba traveling 3 negara dimulai dari Singapura hingga Thailand. Nah, saya tidak mau melewatkan kesempatan ini. Saya niatkan masuk ke dalam USSnya, sekedar menghilangkan kekepoan saya akan tempat wisata yang mendunia di pulau Sentosa tersebut. Alhamdulillah terwujud.
Baca juga : 7 perisapan traveling murah dan simple keluar negeri
Ketiga kalinya saya ke Singapura, saya hanya menjadi tour guide buat teman-teman yang belum ke Singapura.. Gaya yaaa.. kayak dah yang khatam Singapura. Padahal.. ssttt... aslinya saya lupa jalan-jalan selama di Singapura saat itu. Xixixixi.. semoga saya nggak dijitakin sama temen-temen yang ikut. Iyalaah lupa, secara jarak trip ke Singapura chapter 2 dan 3 itu jedanya 2 tahun. Alhamdulillah walau lupa-lupa ingat, saya nggak sampai menyasarkan teman-teman. Saya ajak teman-teman berbelanja dari satu pusat belanja ke pusat belanja lainnya. Mulai dari Vivo Mal, Orchad Road, Bugis Street hingga ke Mustafa.
Nah, saat ke singapura chapter 3, saya melihat sudah ada Grab di Singapura. Sebenarnya saya mau mencoba naik Grab di Singapura saat itu, tapi rupanya banyak banget aturannya dan susah sekali. Karena saya membawa Adek Fi yang masih usia 2,5th.
Baca juga : Traveling Bersama Anak : first flight
Iya di Negeri 1001 larangan itu memang nggak bisa sembarangan bawa orang, apalagi ada anak kecil dan bayi. Mobil mereka wajib pakai car seat, sementara Grab yang punya car seat mungkin tak banyak. Jadi nggak ada yang berani ambil pesanan saya. Mungkin khawatir dengan cctv yang mengintai kegiatan mereka. Jadi yaa wajar saja kalau saya susaaaaah banget dapat Grab Car saat itu.
Naaah, alhamdulillah nih Allah kasih rejeki untuk mampir lagi ke Singapura. Kali ini kesana bukan untuk tugas negara, melainkan berlibur sekeluarga. Hal ini kami lakukan sebagai hadiah buat Abang Fi yang mau mondok tanggal 6 Juli. Maka, kami pun memilih keberangkatan di minggu-minggu terakhir dia berjalan-jalan sama keluarganya. Kami memilih berangkat tanggal 20 Juni pukul 14.30.
Kami bukan berjalan berempat saja, tapi kami mengajak Mama Ayu (pengasuh Abang dan Adek Fi) sebagai bakti kesetiaannya kerja di keluarga kami. Iya, Mama Ayu sudah bekerja semenjak saya masih gadis. Jadi buat saya Mama Ayu bukan asisten rumah tangga lagi, melainkan saudara kami dan juga ibu asuh dari kedua anak saya, makanya saya meminta anak-anak memanggilnya “mama”. Panggilan yang sama dengan anak-anak Mama Ayu di rumah.
Mama Ayu di depan sky train Changi |
Berhubung saya jalan bersama keluarga, maka saya memutuskan untuk mencoba naik Grab selama di Singapura. Ribet kalau naik umum. Ini juga pengalaman ke Singapura chapter 3 yang membawa Adek Fi. Selain itu, saya mau membayar penasaran saya yang gagal naik Grab di Singapura chapter 3. Mulailah saya hunting cerita-cerita pengalaman naik Grab Car di Singapura sebelum berangkat.
Sayangnya nggak ada yang punya cerita detail. Yang ada hanya video-video perjalanan menggunakan Grab Car dari youtuber. Itupun tidak terlalu detail dan jelas. Masih banyak tanya yang tersimpan. Hal tersebutlah yang membuat saya ingin menuliskan secara detail disini.
Lokasi Penjemputan Grab Car di Changi
Informasi yang dicari pertama adalah lokasi jemput Grab Car di Changi. Iya doong, yang namanya bandara internasional pastinya ada beberapa titik poin penjemputan kaaan. Dan setau saya di Changi nggak bisa sembarangan orang menjemput , kecuali mobil pribadi kali ya.Rupanya dari informasi yang di dapat, penjemputan Grab Car di Changi saat ini hanya ada di terminal 2. Terminal dimana pusat transportasi umum berkumpul. Mulai dari MRT, Shuttle Bus dan Taksi. Tapi khusus Grab ada di pintu-pintu tertentu. Ia tidak berdekatan dengan penjemputan menggunakan taksi umum.
Jadilah saya begitu turun pesawat langsung menuju terminal 2, secara saya turun di terminal 1. Tapiii... begitu saya keluar imigrasi di terminal 2, saya diomelin sama petugas imigrasinya. Kalau di translate pakai bahasa Indonesia kurang lebih begini, “Bu, besok-besok kalau ibu turun pesawat di terminal 1, cek imigrasinya di terminal 1 juga ya. Nggak boleh disini, kecuali ada bagasi.” Oooo.... Bike laaaah...
Begitu keluar dari imigrasi, saya langsung bertanya dengan petugas bandara, letak lokasi penjemputan Grab Car. Petugas bandara menunjukkan pintu 2, 3 dan 4 sebagai penjemputan Grab.
Eh.. by the way, anyway, busway... sudah pada tau belum Worldwide Sim Card dari Passpod apa?
Passpod itu adalah Digital Tourist Pass yang menyediakan konektivitas tanpa batas dan menawarkan atraksi lokal di seluruh dunia. Passpod didirikan pada tahun 2017 sebagai perusahaan penyedia jasa rental Mifi.
Ada beberapa produk yang ditawarkan, yaitu Modem Wifi, paket wisata/event, asuransi dan Worldwide SIM Card . Nah, saya kemarin mencoba SIM Card Singapura dan Malaysia. Karena tujuan saya hendak melancong ke kedua negara tersebut. Selain 2 negara tersebut masih ada 78 negara lainnya, jadi totalnya ada 80 negara yang bisa dijangkau Worldwide SIM Card dari Passpod ini.
simcard passpod |
Saya menggunakan Worldwide SIM Card dari Passpod, alasan pertama karena harganya. Harga Worldwide SIM Card dari Passpod ini terbilang murah dibanding SIM Card roaming yang lain. Kemarin saja saya menggunakan Worldwide SIM Card Singapura dan Malaysia untuk 5 hari kena biaya Rp 125.000. Dibilang murah karena dengan harga segitu saya bisa internetan UNLIMITED dengan FUP 300MB/hari. SIM Card memiliki kecepatan hingga 15 Mbps dan kecepatan internet akan turun setelah pemakaian melebihi kuota yang ditentukan (FUP). Dan begitu dipasang bisa langsung terkoneksi loh, tanpa registrasi-registrasi lagi.
Cara mendapatkan Paspodnya bagaimana?
Kita bisa memesan Worldwide Sim Card atau Modem Wifi ini via aplikasi Passpod android (bisa di dowload di playstore yaa) atau bisa via website passpod.com.
Oiya karena saya pengguna baru, Mba-Mba yang jaga digital lounge-nya menawarkan saya untuk dibuatkan kode voucher buat teman-teman yang mau menyewa wifi di Passpod. Lumayan loh teman-teman dapat diskon 10% dari harga beli. Ini kode vouchernya yaa.. catat yaaa Adeufi3.
Setelah kita memesan dan membayar sesuai dengan petunjuk dari aplikasi/website, kita bisa mengambilnya di Bandara atau bisa minta diantar langsung ke rumah. Biaya ongkirnya ditanggung sama Passpod looh.. jadi harga yg di aplikasi/website sudah termasuk ongkir.
Kalau masih Jakarta bisa diantar hari itu juga, setelah bayar. Kalau luar Jakarta, dikirm pakai jasa pengiriman, macam JNE Tiki, dll. Kalau mau pakai Grab Delivery bisa sih, tapi ditanggung sendiri.
Berhubung saya di Depok, kemarin saya mengambilnya di Terminal 2 Bandara Soetta. Kalau dikirim takut nggak keburu. Posisinya ada di gate 2F persis dibelakang KFC. Karena counter Passpod Id hanya ada di terminal 2 dan terminal 3 Bandara Soetta. Terminal yang mengelola maskapai keluar negeri.
Digital lounge Passpod di terminal 2 Bandara Soetta |
Fasilitas Grab Car dari Changi Menuju Hotel
Naaaah, balik lagi ke cerita pesan Grab Car ya.. hal ini lah yang buat saya ketar ketir nggak ada driver Grab Car yang mau terima. Tapi alhamdulillah, Allah mudahkan urusan pemesanan ini. Saya langsung dapat. Saya sudah memesan yang 6 seat (5 dewasa dan 1 anak usia 4 – 7 tahun).Sebenarnya di aplikasi Grab ada fitur menelepon driver langsung dari aplikasinya bukan dialihkan ke Sim Card, tapi lagi-lagi saya masih takut-takut mencoba menggunakan itu. Jadilah saya tulis pesan via aplikasi bahwa saya menunggu di terminal 2 pintu 2.
Pintu 2 terminal 2 Changi |
Tak lama pesanan Grab Car saya pun datang. Masya Allaaaah, yang datang mobil Toyota Noah Hybrid.. uhuuuy. Si Abang yang emang demen banget nonton review mobil di youtube, langung kegirangan melihat Toyota Noah Hybrid yang datang. Menurut dia, di Indonesia jarang yang punya.
Toyota Noah |
Saya duduk ditengah. Adek Fi disuruh drivernya pakai seat belt. Untungnya Adek Fi termasuk anak yang tinggi, jadi usia baru 3 tahun terlihat seperti anak 4 tahun. Babang drivernya nggak curiga dan nanya-nanya. Duh babaaaaang.. aneh aja dipanggil Babang. Soalnya itu driver rapih jali dandannya. Pakai jas, kemeja, dan sepatu necis, macam staf-staf hotel bintang 5 deh. Adek Fi yang baru kali ini pakai seat belt sempat ketakutan dan menolak. Tapi Babang Drivernya baik bangeet dan sabar merayu Adek. Saya sempat bertanya, “boleh tidak, kalau nggak pakai seat belt?”
“Tidak. Nanti saya kena denda, karena banyak cctv disini”.. oooo lagi..
Saya pun ikut merayu Adek Fi dengan menjanjikan beli kinderjoy. Yakin lah di Singapura pasti ada kinderjoy.. hahaha.. padahal biasanya nawarinnya Bembeng. Bahaya kalau dia mintanya Bembeng. Akhirnya Adek Fi mau dipasang seat belt.
Alhamdulillah, selama perjalanan dari Changi menuju Hotel Aliwal Park (tempat saya menginap di Singapura) sangat nyamaaan sekali. Duduk nggak umpel-umpelan atau berdampingan sama tas ransel besar. Nyaman, banget. Tau sendiri kaan interior Toyota Noah Hybrid seperti apa. Serasa duduk di mobil-mobil artis yang ada di drama Korea.. xixixi..
Interior Toyota Noah Hybrid |
Drivernya juga ramah, jadi saya bisa bertanya-tanya seputar wisata di Singapura.
Tarif Grab Car dari Changi
Untuk tarif Grab Car dari Changi ya tergantung tujuannya ya. Kemarin saya tujuannya ke Aliwal Park yang terletak di Bugis, dekat dengan Masjid Sultan, saya kena tarif SGD 26. Tarif itu termasuk tarif high fare, karena saya tiba di Changi jam 18.00-an waktu Singapura.Di Singapura, kalau saya perhatikan jika kita memesan Grab Car diatas jam 17.00 kena tarif high fare. Jadi mungkin kalau bukan jam sibuk bisa dibawah tarifnya. Harga tersebut sudah all in. Bayar ya segitu ke drivernya. Nggak ada tarif tambahan lagi.
Kalau dikurs ke rupiah, yaa ga jauh beda dengan kita naik Grab Car dr Bandara ke rumah Depok.
Jadi tanpa menggunakan Sim Card Singapura, saya bisa tiba dengan selamat dan lancar ke hotel tempat kami menginap.
Dengan tibanya saya di hotel, maka beakhirlah pengalaman saya menggunakan Grab Car dari bandara Changi Airport tanpa menggunakan Sim Card Singapura. Semoga bisa membantu teman-teman yang mau naik Grab ya.
Tunggu cerita selanjutnya pengalaman menggunakan Grab Car di dalam kota Singapura dan Malaysia yaa.
Wassalam
Oh, ternyata bisa ya Mak... baru tauuu akuuu :D
ReplyDeleteAsik banget nih kalo order GrabCar pas plesir rame2
Soalnya kalo bawa rombongan sirkus, barang2nya banyaaak hihihi
--https://bukanbocahbiasa(dot)com--
Jadi inget pertama kali bepergian ke luar negeri SENDIRIAN waktuafa tugas, aseliiiik sendirian dan sampe di KL jam 11 malam.
ReplyDeleteBatere hape sedang ngga bersahabat karena entahlah, kalo ngga salah karena kabelnya deh, jadi cuman sisa 5 %!
Dan dag-dig-dug karena belum ganti kartu, hiks... Beli kartu, ganti kartu, pesan grab tinggal 2% ... Ngiiik! itu jantung udah ga karuan. Cuman sempat lihat nopol kendaraan. Fiuuuuh .. traumatik bangeeeet pengalaman daku!
Gara gara Ade nulis gini aku juga mau nulis aaah
Wah, alhamdulilah lancar ya... Infonya jd bekal buat saya nih, kalau kapan-kapan ke singapura dan butuh naik grab...
ReplyDeleteWuihhh tante nita mau dong jadi pengasuhnya Adek Fi jugak, biar diajak ke Sin, hahahah... BTW ternyata cukup pake passpod bisa untuk nelepon mister driver Grab-nya juga ya (Miester yo bukan Babang, hahah...)
ReplyDeleteDiriku kok keluar pesawat langsung alurnya menuju imigrasi (ngikutin panahnya aja), baru dah ke terminal 2 naik sky train. Baru ngeh kalo bisa langsung ke terminal 2 tanpa lewat imigrasi, haha... Mobil Grab-nya ajegileee... serasa orang kaya banget ini mah, supirin naik mobil secakep ini. SGD 26 high rate ya. Berarti bisa di bawah lagi dong ya tarifnya.
Kok aku ngakak banget sih baca Singa Muntah Ummi? wkwkwk alhamdulilah yah bisa ajakin Mama Ayu pengasuh dari gadis mantap ummi dan cerita naik grabnya juga nambah lagi info buat aku yang belum pernah injek kaki di negara Singa Muntah wkwkwkk..ditunggu cerita selanjutnya
ReplyDeleteSuami saya pernah sewa juga modem wifi Passpod ini..memang memudahkan kita, jadi di tempat tujuan enggak perlu ganti simcard lagi.
ReplyDeleteSenengnya jadi pengalaman pesan Grab Car di Singapura. Memang ketat aturan lalin termasuk pemakaian seatbelt ya..Bagus tapi, jadi tingkat kecelakaan dengan korban jiwa bisa ditekan.
Berarti fitur grab di Singapore lebih bagus dong ya. Karena gak telp ke sim card tp langsung di aplikasi.
ReplyDeleteIni bagus banget ya ampun, karena ada carseat! Di sini malah susah ga ada carseat, jd kalo pas malas bawa mobil, aku repot mangku bayik petakilan 😂
Senangnya ya kak.. Bisa jalan2 seperti ini dan ternyata grab car juga ada di luar negri ya.. Hehehe aku nya kudet banget
ReplyDeleteWaah makasih infonya mba
ReplyDeleteBerarti klo pake simcard lokal/indo meskipun pake paket roaming tetep gak bisa ya pesen grab..
Kupikir bisa...
Oke well noted mba
Enggak bisa ngebayangin gimana hebohnya kalau Grab Car di sini itu Toyota Noah Hybrid. Pastinya ngantri yang naik, itu, hehehe.
ReplyDeleteWah, CCTV di mana-mana ya, ketahuan kalau gak pakai sabuk pengaman bisa langsung kena denda.
Aku Januari kemarin ke Singapore juga menggunakan Grab Car untuk beberapa kali karena memang MRT station agak jauh dan salah satu teman minta naik Grab. Aku saat itu sedang berada di Peranakan Houses dan harus menuju MRT station terdekat, cuma kasih tau aku ada dimana gak berapa lama dia datang tanpa telp.
ReplyDeleteHahaha, idem dengan mba Herva, Singa Muntah, hahaha, ada-ada saja ahh^^
ReplyDeleteMencoba hal baru di negeri tetangga itu memang sesuatu!
Yang pasti jadi inspirasi dan tambah lagi ide buat postingan.
Ditunggu pengalaman naik Grab Car yang lainnya ya...
Wah, baru tahu kalau ada layanan seperti ini...makin gampang ya, ga takut nyasar-nyasar... Mksh infonya mb...
ReplyDeleteWaduh, baru tau aku kalau di Singapura ada aturan bayi mesti pake carseat. Untung tau dari artikel ini, kalau ga nanti aku bingung kalau pesen grabcar di sana kalau bawa bayi. Mungkin kejadiannya akan sama kayak mbak, susah dapet grabcar. heuheu.
ReplyDeleteBtw aku belum pernah nyoba pake passpod, pasti selalu beli simcard lokal, nanti mau nyobain passpod ah, lumayan murah juga.
Aku punya adek sepupu tinggal di Singa Muntah, pertama kali ke sana blom musim Grab, tapi semenjak ada Grab enak banget katanya, beda sama yang di kitaaa, dan ku pernah nyoba juga, jadi ga mau turun hahahaa.. pen kliling2 ajaa
ReplyDeleteWah Grab di Singapore bisa sekeren ini ya
ReplyDeleteSekarang juga bisa dijemput di airport tanpa kucing-kucingan seperti yang terjadi di beberapa airport di Indonesia
Mbaa, aku tuh happy banget pas mba ajak kami dan jadi tiur guide kami selama di Singapuraa 😀. Pas kmrn kita nggak sempat naik grab ya. Moga ntar bisa lagi yaa ke Singapura naik Grab
ReplyDeleteWaah...mission success niih...
ReplyDeleteDimudahkan banget segalanya yaa, kak...
Suka banget denger cerita travelling begini...jadi kaya ikutan kak Ade ke Singapore.
Hhehe...
wah syukurlah perjalanannya bisa terbantu dengan layanan Grab Car. Jadi bisa lancar sampai tujuan walaupun tidak pakai sim card lokal.
ReplyDeleteWah mama Ayu pasti seneng banget ya mbak Ade diajakin ke sana. Waduh aku mbayangin kalau mobil di sini bawa anak bahkan ada yang nangkring si dashboard wkwkwk. Indonesia oh Indonesia :D
ReplyDeleteSingapore ini banyak aturan tapi kalau diturutin ya demi kemaslahatan bersama yak hehe
Mwmang kalau jalan dengan keluarga enak naik grab ya mba.. ngg repot dan praktis
ReplyDeleteWah bisa ya nggak usah beli simcard setempat. Aku dulu pas ke KL beli kartu simcard setempat. Aku catet deh mbak, ntar kalo ke lar negeri lagi menerapkan cara mba Ade kalo pesen Grab
ReplyDeleteTerima kasih mba sangat bermanfaat boleh bantu untuk harganya dan rute dari bandara ke tempat-tempat wisata, kebetulan baru pertama kali pergi dengan keluarga, biasanya pergi dari kantor pakai travel jadi tidak tahu ala ala backpaker gitu hehehe.. barangkali boleh kirim ke email terimakasih mba
ReplyDelete