Bismillahirrahmanirrahim.. Assalamu'alaikum w.w... Bahagia itu sederhana. Tak perlu rumit atau keluar banyak biaya. Yang terpenting hati senang dan nyaman.
Hal itu pula yang dirasakan oleh anak-anak. Abang Fi ini memang sejak kecil senang dengan otomotif. Dia akan tenang dan anteeeng sekali kalau diajak jalan naik kendaraan.
Abang Fi kecil itu bahagiaaa sekali jika melihat bus. Bahkan sampai punya cita-cita jadi Supir Bus. Alasannya sederhana, "Biar bisa mengantar orang-orang agar tidak telat ke tempat kerjanya".
Baca juga : Cara naik bus Damri ke Bandara dari Pasar Minggu.
Semakin bertambah usia, kesukaannya bertambah. Segala transportasi umum mau ia coba. Mulai dari Bus antar kota, Kereta (baik disel ataupun listrik), kapal laut, dan pesawat. Apalagi kalau ada transportasi yang baru, seperti MRT, LRT, kereta gantung. Yang belum dia coba dari awal launching adalah KA Bandara Railink.
Sebenarnya ada 3 pilihan transportasi umum ke Bandara. Tapi kami lebih memilih KA Bandara Railink, karena Abang belum pernah naik.
Nah, pas liburan akhir tahun inilah, waktu yang pas untuk memenuhi rasa penasaran Abang Fi naik KA Bandara Railink.
Akhirnya mulailah kita merancang makan siang di Bandara dan perjalanan kesana menggunakan KA Bandara Railink. ^_^
Tentang KA Bandara Railink
Sebelum bercerita pengalaman naik KA Bandara Railink, kita kenalan dulu ya sama PT. Railink sebagai perusahaan yang mengelola KA Bandara Railink.PT Railink merupakan anak perusahaan dari PT Kereta Api Indonesia dan PT Angkasa Pura II yang menghadirkan sebuah layanan transportasi publik berbasis “railway” bernama Kereta Api Bandara.
Kereta Api Bandara Railink pertama dibangun bulan September 2006 dan mulai beroperasi 23 Juli 2013 di Bandara Internasional Kualanamu, Sumatera Utara.
Dengan adanya KA Bandara Railink, mampu mendongkrak rating Bandara Kualanamu di mata Internasional berupa Sertifikasi Bintang 4 berdasarkan penilaian lembaga rating Skytrack pada 2014.
Setelah 3 tahun KA Bandara Kualanamu bertumbuh, PT Railink menghadirkan KA Bandara baru di Ibu Kota Negara yaitu KA Bandara Soekarno-Hatta (BSH).
Stasiun-Stasiun Pemberhentian KA Bandara Railink
KA Bandara Railink ini hanya berhenti di stasiun-stasiun tertentu. Untuk Jabodetabek, walau banyak stasiun keretanya, KA Bandara Railink hanya berhenti di stasiun- stasiun berikut :- Manggarai
- BNI City
- Duri
- Batu Ceper
- Bandara Soekarno Hatta
Sedangkan untuk KA Bandara yang di Sumatera Utara, hanya berhenti di stasiun :
- Medan
- Bandara Kualanamu
Tempat Pembelian Tiket KA Bandara Railink
Untuk tempat pembelian tiket KA Railink, ada 2 tempat pembelian, yaitu :1. Offline
Pada pembelian offline kita bisa membeli langsung di stasiun pemberhentian KA Bandara. Tapi kita tidak bisa membeli dengan cash. Beli tiketnya harus menggunakan kartu.Adapun kartu-kartu yang digunakan adalah sebagai berikut :
- Kartu debit
- Kartu uang elektronik (emoney, flash, jakcard, brizzi, tap cash)
mesin beli tiket offline KA Bandara Railink |
2. Online
Untuk tiket online kita bisa membelinya di aplikasi Railink atau website railink.co.id.Pembelian melalui online bisa menggunakan banyak pembayaran. Kita bisa membeli dengan :
- M-Banking
- Virtual Bank
- ATM
- Kartu kredit
- Uang digital (OVO dan Doku Wallet)
- Mini market (Cirkle K)
photo by twitter KA Bandara railink |
Harga Tiket KA Bandara Railink
Untuk harga tiket KA Bandara Railink ini ternyata bervariasi loooh. Saya pikir, berapapun jauhnya dan memesan dimana aja harga tetap 70rb. Ternyata beda tempat pembelian itu beda juga harganya.1. Harga tiket Rp 100.00
Wah? Harga tiket KA Bandara 100ribu?Yes, harga 100rb ini adalah harga jika kita beli tiket flexi time dan belinya via online.
Maksudnya flexi time disini, kita belum pasti mau naik jam berapa. Jadi kita bebas naik jam berapa saja. Karena untuk menggunakan KA Bandara Railink, jam kereta harus sesuai dengan jam di tiket. Macam pesawat aja deh. Ga boleh naik seenaknya kayak naik commuterline. ^_^
2. Harga tiket Rp 70.000
Harga 70rb ini jika kita beli langsung di stasiun pemberhentian KA Bandara.Ingat yaa.. mereka tidak menerima uang cash. Pembelian ini jika mendadak kita mau berangkat dan diburu-buru.
3. Harga Tiket Rp 10.000 - Rp 50.000
Nah harga ini jika kita membeli secara online via aplikasi atau website resmi Railink.Loh kok itu beda lagi harganya dr 10.000 - 50000?
Yes, harga itu ada harga promo tergantung dari jarak antar stasiun. Doakan saja menjadi harga tetap yaa.
- Harga Rp 10.000 : harga ini untuk rute 1 stasiun pemberhentian di Jakarta, misal dari stasiun Manggarai ke BNI City.
- Harga Rp 15.000 : harga ini untuk rute 2 stasiun pemberhentian di Jakarta, misal dari stasiun Manggarai ke stasiun Duri atau dari BNI City ke Batu Ceper.
- Harga Rp 20.000 : harga ini untuk rute 3 stasiun pemberhentian di Jakarta, misal dari stasiun Manggarai ke Batu Ceper. Dan spesial dari stasiun Batu Ceper ke Bandara Soetta.
- Harga Rp 40.000 : harga ini untuk rute 3 stasiun pemberhentian menuju stasiun Bandara Soetta., misal dari stasiun Duri ke Bandara Soetta atau BNI City ke Bandara Soetta.
- Harga Rp 50.000 : kalau ini untuk rute dari ujung ke ujung, seperti stasiun Manggarai ke Bandara Soetta atau dari Medan ke Bandara Kualanamu. Berlaku juga untuk sebaliknya.
photo by twitter KA Bandara railink |
Pengalaman Naik KA Bandara Railink ke Bandara Soetta.
Baik kali ini saya mau cerita pengalaman kemarin naik KA Bandara Railink bersama keluarga.Waktu mencoba naik KA Bandara Railink, kami memilih naik dari stasiun Duri. Awalnya saya pikir harga tiket sama saja untuk semua stasiun. Ternyata pas saya cek berbeda-beda.
Karena saya berempat, pastinya selisih 10rb itu lumayan banget kaan. Bisa dapat 1 tiket lagi.
Lagipula dari Depok ke stasiun Manggarai atau ke stasiun Duri kalau naik Commuterline cuma beda 1000 perak dan masih 1 jalur kereta, yaitu Bogor - Jatinegara/Angke/Duri.
Begitu tiba di stasiun Duri, lagi-lagi saya mengira bahwa kita ngga usah keluar dari mesin tap tiket commuterline. Karena dari berita yang saya baca, tiket bisa tinggal tap pakai uang elektronik. Saya dari rumah memang sudah mengisi 50rb untuk masing-masing kartu, karena sudah melihat contekan harganya di website resmi Railink.
Ternyata begitu tiba di Duri, saya kebingungan. Saya mencari-cari peron KA Bandara dimana. Akhirnya saya bertanya kepada petugas stasiun yang jaga di dekat mesin tap tiket commuterline. Beliau menjelaskan bahwa saya harus keluar dulu dari mesin tap ini, lalu ke kanan. Nanti disana ada petugas informasi KA Bandara dan mesin tap tiket KA Bandara.
Baiklah.. saya pun mengikuti arahan dari petugas stasiun commuterline.
Begitu tiba di meja informasi KA Bandara Railink, saya bertanya perihal berita yang saya dengar bahwa bisa langsung tap pakai emoney. Petugasnya menjawab, memang bisa. Lalu petugas informasi KA Bandara memandu saya ke mesin tiket.
Loh kok bukan ke mesin tap masuk tiket ya?
Rupanya bisa menggunakan emoney yang dimaksud bukan langsung tap di mesin tap tiket masuk, melainkan ke mesin pembelian tiket KA Bandara Railink. Dan kita harus membeli tiket dulu untuk nantinya di scan di mesin tap tiket bandara.. eeet daaah inilah efek kalau nggak ada yang memberikan informasi detail di inet.
Sebelum memesan tiket, kami dibantu untuk mengecek saldo emoney kami. Trus petugas bandaranya bilang kalau saldo kami kurang. Loh?
Saya pun spontan bertanya, "Memang harga tiketnya berapa, Pak?" dan dijawab dengan senyuman manis oleh petugas bandara, "70 ribu, Bu" Eeeeh?
"Bukannya harga tiket 50 ribu paling mahal, Pak? Saya lihat di website Railink segitu" protes saya saat itu, tapi nggak pakai muka sinetron yaa yang tegang dan mata mendelik-delik.
"Benar, Bu. Harga 50 ribu kalau beli di aplikasi atau online di website resmi Railink. Kalau beli langsung disini 70 ribu." Jelas petugas informasi KA Bandara Railink masih dengan senyum manis.
"Ooo gitu ya. Ya udah deh saya pesan online saja dulu".
"Boleh, Bu. Tapi jadwalnya nggak bisa mengikuti jadwal terdekat ini ya, Bu. Jadwalnya hanya bisa 1 jam dari sekarang. Berarti di Jam 13.03"
Saat kami bicara jam di HP menunjukkan angka 12.05. Berhubung saya bukan sedang mengejar pesawat, jadi yaa saya nggak masalah. Maka saya duduk manis di bangku Roti O untuk memesan tiket online.
Jadwal keberangkatan KA Bandara railink Medan (photo by twitter KA Bandara railink) |
Jadwal keberangkatan KA Bandara railink Jakarta (photo by twitter KA Bandara railink) |
Cara pesannya, cukup ke website Railink.co.id lalu klik tulisan reservation. Selanjutnya kita hanya tinggal mengikuti tahapan-tahapan yamg terpampang di website tersebut.
Kelar memesan tiket, saya pun langsung menuju petugas informasi menunjukkan booking code pemesanan tiket kami. Lalu sama petugas tersebut langsung dicek dan kemudian dicetak tiket KA Bandara Railink kami.
Fasilitas KA Bandara Railink
Namanya juga transportasi umum, tentunya ada beberapa fasilitas yang khusus untuk penumpangnya, yaitu :Mushollah dan toilet di ruang tunggu
Begitu dapat tiket, kami pun tidak boleh langsung masuk, karena kita boleh ngetap tiket di mesin tap tiket, 15 menit sebelum jadwal keberangkatan KA Bandara.Namun, berhubung saat itu waktunya sholat dzuhur dan kebetulan saya mau banget ke toilet, saya ijin untuk masuk lebih dulu. Sebab toilet dan mushollahnya ada di dalam ruang tunggu KA Bandara, dimana masuknya harus ngetap tiket KA Bandara.
Alhamdulillah petugasnya baik banget. Mereka memberi ijin masuk, namun tiketnya mereka yang pegang. Ya sudah nggak apa-apa, yang penting saya bisa ke toilet dulu dan sholat dzuhur.
Bebas memilih tempat duduk
Jam keberangkatan kami pun tiba. Ekskalator turun ke peron semula ditutup akhirnya dibuka. Tiket kerata kami sudah diberikan kembali oleh Petugas 10 menit sebelum waktu berangkat. Kami pun turun ke peron tempat KA Bandara Railink berhenti.Gerbong KA Bandara Railink hanya ada 6. Masing-masing gerbong diberi nama "eksekutif" lalu diikuti angka gerbongnya.
Turun dari tangga ekskalator dekat dengan pintu gerbang eksekutif 5. Karena pada tiket KA Bandara Railink tidak ada no bangkunya, kami memilih gerbong paling akhir no 6. Kami pikir itu gerbong pertama yang sampai, ternyata malah gerbong terakhir. Hhh.. salah prediksi terus yaaa.. -_-
Jadi kita nggak perlu khawatir nggak kebagian kursi. Karena jumlah penumpang KA Bandara lebih sedikit dibanding dengan jumlah tempat duduknya. Jadi seandainya 4 bangku mau dikuasai kita sendiri ya bisa saja. ^_^
USB Port dimasing-masing tempat duduk.
Interior desain KA Bandar Railink hampir sama dengan interior KA Disel keluar kota. Hanya bedanya di jenis bangku saja. Bangku KA Bandara Railink tidak ada penyanggah kaki untuk posisi duduk lebih nyaman.interior desain KA Bandara Railink Jakarta |
Itu sebabnya dalam KA Bandara Railink ada aturan tidak boleh menaikkan kaki kita ke bangku didepannya. Tau kali yaa.. pada banyak yang lelah, jadi suka taruh kaki ke bangku depannya. Xixixi..
Walaupun tak terlihat oleh Train Attendent nya, tetaplah yaa.. kita harus punya jiwa malu jika tidak mematuhi aturan yang dibuat. ^_^
photo by instagram KA Bandara railink |
Selain bangku yang nyaman, di masing-masing bangku, terdapat colokan port USB untuk me-recharge HP kita. Jadi selama perjalanan kita nggak perlu khawatir akan kehabisan batrei HP.
Kompartemen untuk menyimpan tas
Saat memasuki KA Bandara Railink, saya sempat melihat rak-rak dan kotak yang terbuat dari stainlisteel diujung-ujung tempat pintu antar kereta. Kalau saya perhatikan rak-rak tersebut berfungsi untuk menaruh koper atau tas yang besar, agar tidak perlu dibawa-bawa ke tempat duduk. Karena rak-rak tersebut terletak dekat dengan pintu keluar kereta.photo by twitter KA Bandara railink |
Sky Train KA Bandara Soetta.
Tiba di Bandara Soetta, kami langsung menuju ke KA Layang (Sky Train) yang bisa mengantar kita ke terminal pesawat sesuai tiket penerbangan.Lagi-lagi kata 'jangan khawatir' keluar. Memang jangan khawatir kesasar menuju KA Layang, karena banyak papan petunjuk menuju KA Layang.
papan petunjuk dan papan informasi penerbangan di KA Bandara Railink Soetta |
ruang tunggu KA Layang KA Bandara Railink Soetta |
Di ruang tunggu KA Layang terdapat aquarium digital. Jadi Adek Fi betah banget menunggu KA Layang datang.
Adek Fi berdiri di depan Aquarium digital KA Bandara Railink Soetta |
Ruang tunggu yang cozy.
Selesai makan siang di Bandara Soetta, kami pun kembali memesan tiket pulang.Sayangnya
Akhirnya saya coba berinisiatif tanya ke bagian informasi, kali saja bisa di reschedule jadi bisa ikut jadwal keberangkatan 16.57.
Setelah bertanya ke petugas informasi KA Bandara Railink, ternyata tiket tidak bisa di reschedule. Hiks... perubahan (reschedule) jam keberangkatan hanya bisa dilakukan pada tiket flexi ataupun tiket yang beli secara offline. Kalau online jadwal tidak bisa dirubah-rubah. Hhh.. baiklaaah..
Untungnya ruang tunggu (waiting lounge) KA Bandara Railink di Bandara Soetta cozy banget.
Ruang tunggunya luas banget dan ada 2 sisi. Bangku di ruang tunggu berupa sofa berwarna hijau yang diatur memanjang agar bisa nyaman kalau penumpang KA Bandara mau tiduran atau tidurin anak saat mereka ngantuk.
Waiting lounge di KA Bandara Railink Soetta |
Selain bangku yang nyaman, banyak stop kontak listrik untuk menambah daya HP saat menunggu. Dan ada free wifi pula. Jadi kita bisa bersosmed ria atau main game online saat menunggu jadwal berangkat.
tempat untuk mengerjakan sesuatu dengan laptop di waiting lounge KA Bandara Railink Soetta |
port untuk recharge HP di KA Bandara Railink Soetta |
Nggak perlu khawatir kelaparan menunggu di Waiting Lounge KA Bandara Railink di Bandara Soetta, karena banyak tempat makanan di sekitar waiting longe. Jadi menunggu berapa lama pun tidak membosankan.
Waktu Tempuh KA Bandara Railink
Jadwal kereta pun tiba. Kami pulang dan kami kembali memilih 2 gerbong terakhir, agar saat di Duri posisinya pas dengan ekskalator.Dan 30 menit kemudian kami tiba di stasiun Duri. Yes, waktu tempuh dari stasiun Duri menuju stasiun Bandara Soetta hanya 30 menit saja.
Waktu tempuh juga bisa dilihat pada tiket yang kita pesan. Dan memang ontime loooh.
***
Nah, selesai deh ngajak Abang Fi mencoba Railink. Abang suka banget dengan pengalamannya itu. Dia sudah membisikkan saya, bulan depan saat dia pulang, dia mau coba LRT jalur baru dari Manggarai ke Cibubur. Hmm.. baiklaaah.
Wassalam
Kalo jalan sendiri dan gak bawa banyak barang emg ok naik kereta mba. Nah klo lagi banyak barang or bersama keluarga agak ribet pindah2 dari stasiun ke terminal keberangkatan
ReplyDeleteAbang Fi udah kelihatan care-nya ya dari kecil. Punya cita2 aja bukan karena pingin terlihat hebat, tapi diniatkan untuk membantu orang lain. Moga nanti pekerjaan Abang, apapun itu juga untuk membantu orang banyak ya, Ummi.
ReplyDeleteBTW keretanya keren banget ya, Ummi. Walau harga tiketnya pun di atas Damri, cuma memang untuk yg butuh cepat ya. Sama aja lah macam di KL Sentral - KLIA, kita bisa milih mau bus atau kereta. Moga di Jatinegara juga ada ini, haha... Karena diriku dekatnya di sini.
Wahhh ak belum pernah sih naik kereta ini, kadang biasa kereta lanjutan doang gitu.. Nanti deh coba coba cari pengalaman juga.. Makasih informasinya
ReplyDeleteKeren banget dalamnya yah.. udah serasa naik pesawat. Trims penjelasannya yang sangat detil
ReplyDeleteBoleh juga nih kapan2 kita PP yuk Stasiun Manggarai - Soetta :D Makan2 di resto mana gitu biar aku bisa ngerasain naik Railink leihh lama hahaha :D Nyaman banget ya sukaaaa deh, jadi ketagihan. Para petugas KA. Bandara juga ramah2 dan informatif. Lebih murah beli tiket secara online ya daripada di vending machine. Emak2 ogah rugi wakakaka :D
ReplyDeleteWah ternyata KA bandara bisa jadi ajang wisata edukasi juga nih. Sudah lama mau nyoba tapi belum sempet-sempet. KAlau akses ke stasiun gampang enak naik kereta sih ya, lebih nyaman.
ReplyDeleteKak Ade,ini aku Dennise.Enak banget bisa merasakan naik ka bandara railink.Aku belum kesampaian setiapkali mau jemput anggota keluarga dari bandara Soeta eh gak ketemu jamnya.Pasti nyaman ya, lihat foto-foto yang ditampilkan dan reviewnya jadi pengen kesana
ReplyDeleteSeru juga ya ajak anak coba-coba naik transportasi umum kaya gini. Udah lama banget ga naik kereta efek pandemi, mudah-mudahan bisa naik kereta lagi dalam waktu dekat!
ReplyDeleteWah ternyata lebih murah pesan online ya. Dulu cuma pernah dari stasiun ke bandara, tapi sepertinya bukan Railink ini. Maklum udah lama banget
ReplyDeletebelum pernah naik ini jadi pengen ajak anak-anak juga. Zaman kuliah maish bisa ngebolang, sekarang udah susah bawa anak2 semoga suatu hari nanti nyobain naik KA di Bandara deh
ReplyDeletewah informasinya lengkap banget mba Ufi, saya belum pernah nyobain ini, nanti kalau mau ke bandara bisa naik ini dan sudah tahu titik point dan jam keberangkatannya, izin save artikelnya ya mba Ade
ReplyDeleteAku belum pernah nih mba mencoba naik kereta api railink ini mba. Seringnya lihatnya pas nunggu commuterline di stasiun Tanah Abang eh lewat kereta Railink ini. Nyaman banget tampaknya. Ada suasana yang berbeda pastinya kalau biasanya ke bandara naik ini
ReplyDeleteHuaa lebih mahal beli di tempat ya rupanya. Bagusnya ada postingan ini jadi yang belum tahu bisa baca dulu. Semoga yang browsing bisa ketemu postingan ini di Google lalu beli online.
ReplyDeleteTeruss ... itu yang di foto angkat kaki ... untungnya kakinya bersih ya hehe.
Awal KA ini launching aku udah naik dari BNI City ke Bandara trus balik lagi. Iseng aja karena penasaran. Waktu itu harganya 30rb atau berapa yah. Murah lah karena emang masih perkenalan. Sepi juga Kan jadi bisa jalan-jalan di dalam kereta. Bagusss kayak kereta bandara di Malaysia.
ReplyDeleteNyaman banget ya mba,,,
ReplyDeleteAku kecil sering banget naik kereta saat pulang kampung
Sekarang malah udah enggak pernah
Kangen suasana naik kereta... Kapan kapan cobain ah,
Kemarin penhen naik ini tapi takut ketinggalan pesawat yang berangkat jam 6, karena panitiannya nyuruh udah stand by jam 4 wkwkw
ReplyDeleteYa Allah...Aku tu masih super norak kalau ke Jakarta tuh..
ReplyDeleteBerasa anak kampung main ke ibukota. Pas kemarin naik KRL, kagumnya luar biasa dan gak berenti ngasih tau anak-anak ((padahal mereka diem aja, hanyut dalam imajinasi mereka masing-masing, hahhaa...emaknya rese))
Dan naik railink ini semoga bisa segera terwujud. Kalau ada keperluan ke Bandara Internasional Soetta kan jadi lebih praktis dan terhidar dari macet yaa..kak Ade.
wah asyik ya sekarang sudah ada railink yang langsung ke bandara. Saya dulu pernah naik kereta bandara untuk mencapai pintu gate, karena jaraknya jauh dari tempat cek ini. alhamdulillah sangat bersyukur karena sekarang moda indonesia makin maju ya
ReplyDeletekayaknya enakan naik kereta ya kalo ke soeta, soalnya bagus keretanya dan bebas macetos
ReplyDelete