Kita kadang sering mendapatkan sisa makanan, padahal makanan tersebut masih enak dan bisa dimakan. Saya sering sekali seperti ini, tapi rasanya sayang kalau saya harus membuangnya. Maka dari itu saya sering mendaur ulang sisa makanan tersebut untuk mitigasi perubahan iklim. Ini dia sisa makanan yang bisa di daur ulang.
Bismillahirahmanirrahiim, Sisa Makanan yang Bisa di Daur Ulang
Setiap kali makan roti, Adek Fi pasti akan menyisakan pinggirannya. Awal-awal sih saya yang makan, tapi lama-lama begah juga kalau setiap kali makan roti tawar pinggirnya diserahkan kesaya. Saya dari kecil diajarkan sama Mama untuk menghabiskan makanan. Tidak boleh ada yang tersisa. Jika saya kekenyangan, Mama pun tak mau tahu makanan harus habis. Jika saya mengeluh, bukan dapat iba, Mama malah balik nasehati dengan nada tegas, "Makanya, kalau ambil makanan jangan langsung banyak. Sedikit-sedikit. Kalau kurang boleh nambah, daripada mubazir nggak dimakan."
Hmm.. karena kebiasaan itulah, makanya saya berusaha makan pinggiran roti yang tidak disukai Adek Fi. Kadang saya berbagi ke Abang dan Pak Suami utnuk menghabiskan pinggiran roti Adek Fi.
Saya memang menekankan ke anak-anak harus menghabiskan makanan. Sama seperti almarhumah Mama. Begitupun jika saya memasak, saya bukan pelit, tapi saya buat cukup untuk makan 1 hari. Kalau mau makan diluar, saya lebih baik tidak masak, daripada masakan saya terbuang percuma. Makanya, saya sering mendaur ulang makanan yang masih tersisa.
Kenapa sih, De nggak dibuang aja?
Memang terkesan pelit banget sih Ade ya, sampe makanan aja, nggak mau dibuang. Bukannya nggak mau, kemarin saya sempat baca, ternyata sampah makanan itu penyumbang terbesar gas yang menyebabkan efek rumah kaca dan mitigasi perubahan iklim.
Apa itu rumah kaca dan mitigasi perubahan iklim?
Efek rumah kaca adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bumi memiliki efek seperti rumah kaca diatas dimana panas matahari terperangkap oleh atmosfer bumi. (sumber.belajar.kemendikbud.go.id).
Sedangkan Mitigasi Perubahan Iklim adalah suatu bentuk usaha untuk mengurangi resiko terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca (wikipedia).
Lalu apa hubungannya dengan sampah makanan?
Jelas ada lah. Menurut penelitian limbah makanan itu mengeluarkan gas emisi yang menjadi salah satu terbentuknya rumah kaca.
Saya pernah menuliskan secara lengkap bagaimana sampah makanan bisa mengeluarkan gas CO2 yang bisa merusak rumah kaca di tulisan saya, jadi teman-teman bisa membacanya disini ya :
Cara Mudah Mengolah Sampah Makanan di Rumah
Proses sampah makanan yang menghasilkan CO2 dan limbah lingkungan |
Dan perlu kita ketahui bahwa Indonesia adalah termasuk salah satu negara yang menyumbang sampah makanan terbanyak looh. Sedih yaa..
Yang menjadi ironisnya, kita juga termasuk negara yang banyak penduduk miskinnya, tapi kita juga yang banyak membuang-buang makanan. hiks...
ref :www.mediaindonesia.com |
Memang sih sampah makanan yang terbesar bukan dari rumah tangga, tapi dari rumah makan, restoran atau hotel-hotel. Mereka penyumbang sampah makanan terbesar, itu juga salah satunya karena kita sebagai pelanggan, tidak menghabiskan makanan.
Memang efeknya apa kalau terjadi mitigasi perubahan iklim?
Efek paling sederhana adalah kita selalu kepanasan. Panas terik matahari seolah membakar kulit kita dan terasa dekat sekali. Karena lapisan ozone sudah terkikis pelan-pelan dengan CO2 yang salah satunya berasal dari sampah makanan.
Itu sebabnya, saya mengajak teman-teman, untuk memulai dari diri kita terlebih dahulu, yaitu dengan melakukan hal-hal kecil tapi berefek besar pada iklim kita. Apa saja itu?
- Habiskan selalu makanan yang kita beli atau yang kita masak.
- Biasakan beli, masak atau ambil makanan sesuai porsi kebutuhan perut kita, bukan kebutuhan mata kita.
- Buat daftar belanja saat kita hendak membeli kebutuhan makanan.
- Belajar untuk mendaur ulang makanan sisa yang masih layak makan.
Memang bisa makanan di daur, ulang?
Bisa dong.. Ini dia saya kasih 3 makanan jadi yang bisa kita daur ulang. Sebenarnya ada banyak, tapi 3 sisa makanan ini lah yang sering saya olah untuk daur ulang makanan.
1. Mengolah pinggiran roti jadi puding roti enak.
Seperti yang saya ceritakan diatas bahwa Adek Fi kurang suka dengan pinggiran roti tawar. Daripada saya buang. Saya potong kotak2 kecil, lalu saya masukkan ke wadah.
Setelah itu kocok 1 butir telur dikasih susu 150ml. Tuang kocokan telur susu tersebut ke mangkok-mangkok yang sudah dimasuki roti tawar.
Jika mau lebih enak lagi. Potongan roti tawar itu ditambah juga potongan keju dan taburan misis. Lalu setelah itu. Kukus adonan, tunggu hingga roti mengembang. Kurleb 3 nenjt. Puding roti dari pinggiran roti siap disantap. ^_^
2. Sambal kacang atau kuah kacang sate menjadi risol enak.
Jangan buang sambel kacang yaa. Karena sisa sambal kacang bisa kita campurkan ke macaroni atau bihun yang sudah direbus matang.
Kita aduk lalu masukkan kedalam kulit lumpia dan tutp seperti membentuk risol. Setelah itu goreng risol hingga kuning keemasan. Risol garing isi bihun bumbu kacang siap disantap.
3. Sambal balado jadi nasi goreng lezat.
Suka kebanyakan masak sambal balado? kalau pas kita masak jengkol balado atau ayam balado atau apapun yang dibalado, lalu lauk utamanya sudah habis, tersisa banyak sambalnya. Jangan dibuang ya. Kita bisa jadikan sisa sambal tersebut sebagai bumbu nasi goreng. Caranya adalah...
Tumis kembali sisa sambal balado dengan 2 sdm minyak goreng. Masukkan nasi putih aduk hingga bumbu tercampur rata. Jumlah nasinya disesuaikan dengan sisa sambal baladonya ya...
Beri sedikit garam dan kaldu bubuk, Jika teman-teman suka yang manis, bisa tambahkan kecap lalu aduk hingga rata.
Tambahkan bakso, telur orak arik dan sosis atau tidak perlu semuanya, cukup salah satunya. Bisa juga kita masukkan bahan yang ada di rumah. Misal ada udang, bisa pakai udang, atau pete atau ati ampela. Suka-suka kita deh. Lalu aduk hingga rata. Nah, Nasi goreng dari sisa sambal balado siap disajikan.
Tuh, mudah kaaan.. kita mendaur ulang makanan?
Jujur, sejak tahu efek samping kita mubazir terhadap makaman. Sejak saat itu pula lah, saya berjanji ke diri saya sendiri dimanapun saya berada. Saya berusaha habiskan makanan yang saya beli atau masak.
Walau tidak 100% kita bisa menghilangkan sampah makanan, tapi minimal kita berusaha membantu menguranginya. Yuk, saya yakin, teman-teman pasti bisa mendaur ulang sisa makanan yang masih layak makan. Jangan main buang aja ya! Terkadang hal kecil bisa menyelamatkan orang banyak. ^_^
Semoga artikel ini bermanfaat buat semua ya.
Wassalam
Mungkin bagi sebagian orang agak terlihat ya ... bahwa sampah2 makanan kita kalau digabung2 di seluruh Indonesia itu jadinya berton-ton dan signifikan dampaknya terhadap lingkungan ... hiks. Saya juag berusaha makanan harus habis, Mbak. Sedih kalau terpaksa membuang makanan.
ReplyDeleteSaya pun juga mengikuti alm bapak yg ga pernah menyisakan makanan..trnyata memang tidak bagus ya bagi lingkungan kita. Lebih baik dimanfaatkan utk dibuat makanan yg lebih berguna ya
ReplyDeleteidenya menarik sekali bisa juga nih diadaptasi, anak2 juga suka nih makan roti, pinggirannya eh dibuang aja.
ReplyDeleteMiskin tapi suka membuang-buang makanan. Kurang shombhong gimana lagi coba? :'(
ReplyDeleteSoal makanan terbuang ini paling sedih kalo ke acara hajatan. Lihat orang-orang ngambil makanan sampai menggunung tapi nggak dihabiskan, lalu malah ngambil makanan lain.
Iya nih terlalu banyak smpah bisa mengeluarkan emisi gas rumah kaca ya mbak Ade. Tak hanya itu efeknya kalau alam rusak makin banyak virus, kyk yg terjadi skrng kyk peringatan kecil aja huhu
ReplyDeletekita harus ngurang2in sampah di masa skrng supaya anak2 kita hidupnya terjamin kelak
Aku juga suka daur ulang makanan, Mbak, terutama yang sambal dijadikan bumbu nasi goreng itu. Anak-anak suka deh. Makanya kesel juga kemarin sambal pecel lele dibuang suami wkwkw. Padahal mauku ditaruh di kulkas biar besoknya buat dibikin nasgor.
ReplyDeleteiya ya kita harus berusaha menghabiskan makanan yang kita makan, tiap orang buang sedikit akan menjadi gunungan sampah makanan kalau yang buangnya banyakan, mubazir plus merusak lingkungan
ReplyDeleteWah...bahaya juga ya...limbah makanan. Aku pikir hanya limbah plastik yang menimbulkan polusi dan efek buruk untuk lingkungan.
ReplyDeleteKak Ade, tanya donk..
Kalau nasi kering gitu gimana? Aku uda pakai rice cooker kecil dan masak seperlunya, tapi masih beberapa kali nasinya jadi kering kerontang. Huhuu...ujung-ujungnya pasti dibuang juga.
Apa bisa dimanfaatkan, nasi basah ((nasi kering yang di rendam di rice cooker))?
Kalau aku dirumah sampah sisansayur dijadikan pupuk, nasi bekas jg tapi untuk makanan yg sudah dimasak biasanya dibuang karena agak susah diolah jadi pupuk tanpa bantuan zat kimia.
ReplyDeleteTernyata Indonesia itu termasuk negara yang paling banyak buang limbah makanan, padahal bisa didaur ulang ya mbak. Timbunan sampah lama-lama bisa mempengaruhi perubahan iklim. Pinggiran roti enak itu dibuat puding jadi gak ada yg mubazir ya mbak
ReplyDeleteInspiratif Mbak Ade...senang jadi punya ide agar sisa makanan bisa didaur ulang dan ga dibuang. Beneran, kalau lihat makanan nyisa itu sayangnyaaaa. Apalagi kalau inget nyari uangnya biar bisa beli aja setengah mati hihi
ReplyDeleteAku yang masih PR kalau nasi kering di rice cooker nih. Dulu waktu masih ada Mbak, suka dibawa buat dikasih ke ayam di rumah tetangganya. Sekarang aku bingung...kadang kujemur lho biar digoreng kayak rengginang, tapi kalau mendung begini kan ga bisa haha
Tipe saya dan keluarga banget nih. Sangat meminimalisir menyisakan makanan. Bukan karen agak suka atau kebanyakan, tapi emang bisa dibilang pas-pasan. Jadi seringnya malah masih terasa lapar, makanan jadi gak pernah ada sisa. Hehehe...
ReplyDeleteMengambil seperlunya, memasak secukupnya, makan seadanya itu memang sudah tradisi kami yang pas-pasan...
Memang semua harus dimulai dari diri sendiri dulu yaaah
ReplyDeleteAku juga sebisa mungkin gak membuang makanan, karena gak mau mubazir
Sama juga sih mbak, aku kalo masak suka dipas-pasin porsinya biar langsung habis dan kalo mau makan di luar harus ada pemberitahuan dulu biar aku gak masak hahaha
dari jaman nyai aku selalu wanti2 nggak boleh buang sisa makanan pokoknya ada nasi sedikit aja di piring kudu abis. Disiplin nyuruhnya haha, aku kira apa sih kok begitu amat. Sampe udah gede kayak sekarang, eh udah tua dengg. Jadi menerapkan itu jg, klo sambel biasanya aku yg abisin pake nasi, nggak aku buang karena sayang jg dan enak.
ReplyDeleteSetuju sama tulisan mba Ade, nomor 2 aku mau cobaaa. Klo lagi jalan2 misalnya, aku harus bawa wadah klo ngga abis, dibawa pulang. Kecuali all you can eat :)) duh kok jadi lafaaar aku.
Kalau ada sisa sambal di sore hari, saya juga selalu menyimpannya di kulkas. Lalu keesokan harinya, buat campuran bumbu nasi goreng.
ReplyDeleteSoal pinggiran roti ini sama kayak bungsuku. Biasanya saya juga yang kebagian menghabiskan, sayang banget kalau di buang. Boleh juga nih idenya dibuat jadi puding
Kalau kami yang paling sering di rumah tuh mendaur ulang nasi dijadikan nasgor dan jadiin sisa roti sebagai campuran puding. Lumayan dengan cara ini gak nambah sampah organik.
ReplyDeleteEmang kalau bisa kudu ngurang2in sampah bekas makanan ya mbak Ade supaya gak banyak numpuk dan berakibat mengeluarkan efek gas rumah kaca yang berbahaya juga buat bumi kita.
Kalau kami yang paling sering di rumah tuh mendaur ulang nasi dijadikan nasgor dan jadiin sisa roti sebagai campuran puding. Lumayan dengan cara ini gak nambah sampah organik.
ReplyDeleteEmang kalau bisa kudu ngurang2in sampah bekas makanan ya mbak Ade supaya gak banyak numpuk dan berakibat mengeluarkan efek gas rumah kaca yang berbahaya juga buat bumi kita.
.
Aku lumayan sering ada sisa makanan, biasanya sih selalu dieksekusi besoknya ahahaha. Etapi baru tahu lho sambel kacang dibuat isian risoles ahahaha, enak nih kayaknya.. makasih mbak
ReplyDeleteIya paling nggak tega lihat makanan terbuang, kalau makanan sampai basi di kulkas rasanya nyesek karena mubazir ya banyak orang yang membutuhkan
ReplyDeleteAku juga sebisa mungkin tidak membuang makanan di rumah. Jaman masih rumah lama enak, ada ikan di kolam yang bisa dapat sampah makanan sisa. Sekarang karena gak punya lahan, aku juga melakukan daur ulang sisa makanan. Kayak nasi dibikin nasgor, atau cireng.
ReplyDeleteSaya juga termasuk yang pantang membuang sisa makanan. Selalu bisa didaur ulang menjadi makanan yang enak. Pokoknya harus tandas semua hehehe
ReplyDeleteitu aku banget makkk roti sisa jadi puding roti makan anget2 nyammmmm apalagi kasih kayu manisss sedap banget semua pada sukaaak
ReplyDeleteaku juga termasuk emak-emak yang sayang banget buang makanan, Mak. Bahkan kalau jajanpun, aku pesan yang kira2 habis, kalau kurang baru pesan lagi. Ya pernah sih, pesan makanan sampai kekenyangan, karena sisa masih lumayan, aku pernah minta ke waitersnya untuk dibungkus... enggak malu sih, daripada buang2 makanan.
ReplyDeleteAndalanku nih nasi goreng dan bumbu sisa buat bikin nasgor hahaha. Bahkan bumbu sisa opor biasanya ta pake buat ungkep ayam untuk bikin ayam goreng. Kuah gulai bisa untuk merendam tempe hahaha
ReplyDeleteSisa sambal balado jd nasi goreng. Ya ampun, kita kok sama sii mbaa. Wkwk.
ReplyDeleteHal receh begini jg bs berperan untuk bumi ya mba. Spy gak memperbanyak sampah. Kecil dan konsisten.
Selama makanannya masih baik alias gak basi/rusak...aku pun kadang masih mengolah lagi makanan sisa..Sebisa mungkin gak membuang sisa makanan..
ReplyDeleteYang sambal kacang menarik banget nih dibikin risol, karena sering beli rujak / sate yang kuah kacangnya masih banyak dan berujung dibuang gitu aja, mubazir jadinya. Thanks mbak udah kasih idenya hehe.
ReplyDeleteSaya juga hobi mendaur ulang makanan. Tahu dan tempe goreng pun kalau nggak habis saya olah lagi jadiin tumisan atau orek. Kalau ayam saya suwir2 campurin mie atau nasi goreng. Pokok jarang banget buang makanan kecuali basi.
ReplyDeleteTerlahir dari keluarga sangat-sangat sederhana, orangtuku terutama mamak sangat tegas sekali soal menghabiskan makanan ini.
ReplyDelete"Nasi itu meski sebutir bisa nangis lho kalau tidak dihabiskan!"
Ini adalah wasiat mamakku yang samapi saat ini masih terngang-ngiang.
Itu jugalah yang aku wariskan ke buah hatiku semata wayang, Yasmin.
Meski tidak selalu mulus.
Aku harus selalu terus dan terus mengingatkan doi!
... dan aku juga termasuk yang gemar mendaur ulang sisa makanan, hahaha.
Kurang lebih kayak Mak Fikri ne!
Semuanya didaur ulang.
Hahaha.
Sisa sayur pernah kami buat kompos, jadi di depan rumah saat kami di Padang halamannya luas, di sana tumpukan sisa makanan, alhamdulillah komposnya jadi. Senang banget bisa memanfaatkan sisa makanan buat pupuk.
ReplyDeleteYang paling sedih faktanya itu ya De,
ReplyDeletependuduk miskin terbanyak tapi kok sampah makanannya juga terbanyak? WHY? WHY ? WHY?
Pernah liat juga di India
mereka tu kalo bikin street food bikinnya berlimpah tumpah ruah gitu,
aneh kan, padahal mereka absolutely misqueen!
Teerjawab sudah kenapa negara semakin panas membara... hiks hiks
Sbnrnya dr kecil akupun udh dibiasain untuk ga buang makanan. Mama kalo masak, dan ternyata masih ada sisa, dia pasti itu untuk makan besoknya lagi. Naah cara itu kebawa buatku sampe skr. Cuma masalahnya suami itu terbiasa di keluarganya dulu kalo menu makan siang dan malam aja beda 🤣. Apa itu menu yg dibawa besok harinya 😅.. ogah dia mau makan hahahahha.
ReplyDeleteJadi kadang sejak itu aku masak secukupnya, walopun kadang tetep aja ada sisa, walo ga banyak. Setidaknya berusaha dulu utk ga terlalu banyak masak, supaya ga perlulah dimakan berkali2. Ngeri juga mba Ama efeknya buat iklim. Apalagi aku tipe ga kuat juga dengan suhu terlalu panas. Apalagi nanti kalo semakin panas :(.
Heiss... Tante Nita pun juga gak doyan pinggiran roti, hahahah... Makanya kalo beli roti tawar, yg gak pake pinggiran. Tapi kayak di kampung ini ya susah, gak lengkap rotinya. Biasanya pinggiran roti buat bikin pudding roti aja. Resep ummi juga enak ini ya, dikukus. Sambal balado dan sambal kacang juga biasanya buat nasi goreng aja. Sambal kacang pun enak buat campuran nasi goreng. Pokoknya gak boleh ada makanan terbuang ya. Untungnya kalo di kampung ini ada ayam, jadi gak ada istilah nasi atau makanan sisa.
ReplyDelete