Siapa yang kalau tukang jajanan lewat bawaannya mau beli aja? *Cung.. hahaha... Jajan memang seperti menjadi hobi bagi sebagian besar rakyat Indonesia. Bahkan terkadang anak-anak usia balita sudah dibiarkan jajan ke warung oleh ibunya. Duuh.. Tau kah para orangtuanya bahaya sering jajan diluar? Ada banyak penyakit yang mengancam, bahkan bisa mematikan. Salah satunya adalah Tifoid. Nah, kali ini saya akan membahas tentang santap aman dengan vaksin tifoid bagi pecinta kuliner. Agar kita bisa jajan aman. Cekidot!
Bismillahirrahmanirrahiim, Santap Aman dengan Vaksin Tifoid Bagi Pencinta Kulineran
Entah kenapa saya suka heran, kenapa jajanan diluar itu terasa lebih nikmat dan menggoda? Padahal kalau dipikir-pikir jajanannya tuh biasa banget. Macam cilor, cireng.. kan biasa banget ya, cuma telor digulung di tusuk sate, trus kasih bubuk bumbu. Kalau kita mau buat dirumah bisa seabrek-abrek, kalau kata orang Betawi, yang artinya melimpah. Tapi kenapa terlihat lebih enak dan nikmat ya?
Dan jajanan seperti itu tuh yang jajan kebanyakan anak-anak loh. Bahkan balita juga ikutan jajan. Kalau lihat tukangnya aduuh.. ampun-ampun deh. Apalagi bicara soal kebersihan makanannya. Saya ingat benar dulu untuk jajan yang seperti itu, saya batasi. dalam sebulan hanya boleh 2x. Alhamdulillah anak-anak saya nurut semua, termasuk Adek Fi. Kalau Adek mah emang picky eater, jadi kalau yang dilihat aneh dari pandangan dia, nggak akan disentuh.
Saat jajan bareng dengan teman-teman blogger di salah satu restoran |
Memang jajanan kaki lima kalau berkaca soal kebersihan, kayaknya nggak banget ya. Dijamin banyak kuman yang numpang di makanan kita. Otomatis, pasti bisa bikin kita diare dan penyakit perut lainnya. Eits.. jangan salah, makanan sekelas hotel bintang 5 pun bisa juga menyumbang kuman dan penyakit loooh. Belum tentu terjamin kebersihanya. Masa sih?
Semua itu saya tau ketika saya diundang ID food Blogger untuk menghadiri acara peluncuran kampanye #SantapAman pada tanggal 11 November kemarin.
Kampanye #SantapAman dengan Vaksin Tifoid
Dalam rangka Hari Kesehatan Nasional, Sanofi Pasteur Indonesia menginisiasi kampanye #SantapAman untuk mensosialisasikan pentingnya mendapatkan vaksinasi. Vaksinasi disini berguna untuk mencegah penyakit menular melalui makanan atau foodborne disease.
Salah satu penyakit yang termasuk dalam foodborne disease adalah penyakit tifoid.
Apa itu Tifoid?
Pada acara peluncuran kampanye Santap Aman tersebut, salah satu nara sumber dr Suzy Maria, Sp.PD. K-AI. sebagai dokter spesialis penyakit dalam menjelaskan tentang Demam Tifoid atau lebih dikenal dengan nama Tipes. Demam Tifoid adalah sebuah penyakit infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh serangan bakteri Salmonella Typhi.
Dokter Suzy juga mengatakan bahwa penyakit ini adalah penyakit menular.
Cara Penularan Demam Tifoid
Menurut penjelasan dokter Suzy, penyakit Tifoid/Tipes ini berawal dari bakteri yang menumpang pada makanan kita yang kurang bersih atau tangan kita yang hendak makan yang kurang bersih. Bakteri yang masuk melalui makan tersebut akan menginfeksi saluran cerna kita.Dan bakteri itu terus hidup keluar melalui kotoran kita. Jika si pembawa bakteri tidak mencuci tangan dengan bersih setelah BAB, maka bakteri itu akan menumpang lagi baik lewat makanan yang dipegang atau saling bersentuhan tangan dengan si pembawa bakteri.
Waaah... ngeri juga ya? Bagaimana kita tahu kalau tukang jualan atau chef yang menghandle makanan itu tidak terinfeksi tifoid ya? Ada gejalanya nggak ya bagi penderita tipes ini? agar kita bisa santap aman setiap makanan yang kita mau beli.
Gejala Demam Tifoid
Masih dari penjelasan dokter Suzy mengatakan bahwa gejala yang terjadi ini bervariasi. Dari yang tanpa gejala sama sekali, gejala ringan, gejala berat bahkan gejala yang menimbulkan komplikasi yang bisa mengancam jiwa. Dudududu... makin serem ya kalau tidak kita waspadai.Penderita yang tak bergejala inilah yang mempercepat penularan bakteri Salmonella Typhi, karena penderita tak merasa sakit, namun sesungguhnya ada bakteri yang dibawa kemana-mana olehnya.
Untuk yang bergejala, pada umumnya gejala yang sering nampak sama seperti penderita saluran cerna lainnya, yaitu mual, muntah diare dan bahkan menimbulkan demam. Namun demam tifoid ini agak sedikit berbeda, karena demam akan meningkat setiap hari hingga 39 - 40 derajat celcius dan akan lebih tinggi pada malam hari.
Makanya kalau kita terkena tipes, kita sering menggigil meriang pada sore atau tengah malam kan ya?
Jadi kalau dilihat dari penjelasan Bu Dokter, tak peduli makanan di restoran mahal atau kaki lima, jika si pemegang makanan (food handler) terserang infeksi tifoid, apalagi tak bergejala, maka sudah pasti kita akan mudah tertular. Ada nggak ya pencegahan biar kita nggak mudah terserang penyakit ini?
Pencegahan Demam Tifoid
Ada 3 hal yang bisa kita lakukan untuk pencegahan Demam Tifoid ke tubuh kita, yaitu :
- Sanitasi dan higienis pribadi
- Menghindari kontak dengan si penderita
- Vaksinasi
Kenapa harus vaksin tifoid?
Syarat Pemberian Vaksin Tifoid
- Vaksin diberikan 1 dosis untuk usia 2 tahun keatas.
- Vaksin harus diulang setelah 3 tahun sekali
- Kondisi badan harus sehat optimal saat mau divaksin
Kampanye Santap Aman dengan Vaksin Tifoid dari Sanofi Pasteur
Tempat dan Harga Vaksin Tifoid
Wassalam
Penting banget ini vaksin tifoid biar nggak khawatir mau makan dimana saja, yaaa karena tubuh sudah terlindungi hingga 3 tahun dari vaksin tifoid. Menarik kampanye santap aman dari Sanofi Pasteur Indonesia ini, saya jadi tahu pentingnya vaksin tifoid agar lebih tenang saat kulineran.
ReplyDeleteDari penjelasan Dokter Suzy pun makin paham saya, bahwa ternyata Tipes alias Demam tifoid punya gejala bervariasi, mulai dari yang tanpa gejala sama sekali, gejala ringan, gejala berat bahkan gejala yang menimbulkan komplikasi yang bisa mengancam jiwa kita. Duh, ngeri ya..padahal semua bermula dari makan yang kurang aman. Memang vaksin Tifoid bisa nih jadi salah satu solusi santap aman
DeleteAda akyuuuuuuuh makan bareng teman2 blogger hehehe :) Itu kenapa mbulet ya wajahku? Pasti gegara demen makamn, doyan jajan wkwkwkwkwk :) Iya, tentu kita mesti proteksi diri dengan vaksin tifoid supaya lebih aman dan nyaman wisata kuliner di mana aja. Namanya juga ikhtiar ya. Aaaaiiih ada Willgoz, idolakuuuu :D Jadi tambah ilmu ya mengikuti kampanye #SantapAman bersama Sanofi Pasteur ini, yeay!
ReplyDeleteWah kok jadi tertariik yaa. Info vaksin tifoid ini bisa didapetin di RS terdekat ya, mbak?
ReplyDeleteSudah seluruh Indonesia kah sebaran vaksinnya?
Aku dan keluarga tu termasuk hobi banget jajan di luar. Penting banget nih melindungi diri sama vaksin ini. Biar nggak kena virus & bakteri jahat trus jadi tipes.
Saya tuh kalau travelling suka ngiler lihat jajanan yang dijajakan di warung atau di tepi jalan. Tapi tidak berani beli karena sering berakhir dengan sakit perut. Dan itu nggak enak banget. Jadi itu termasuk penyakit thypoid ya yang diakibatkan oleh virus dalam makanan. Nanti sebelum aktif travelling lagi saya juga mau di vaksin tifoid, gak pengen mengalami sakit perut lagi saat perjalanan. Walaupun kita sudah berusaha memilah makanan bersih, tapi terkadang lolos juga soalnya
ReplyDeletePenyakit tifoid biasanya terjadi saat kita makan makanan yg kurang higenis ya mbak
ReplyDeletedan bagi yg suka beli makan di luar, risiko tifoid lebih tinggi, makanya disarankan untuk vaksin tifoid ya mbak
Penyakit tifoid atau tipus sudah saya ketahui sejak lama sebagai penyakit yang menyerang sistem pencernaan manusia. Sekarang pengetahuan saya bertambah bahwa penyakit ini bisa juga ditimbulkan dari kebiasaan makan di luar. Jadi harus lebih hati-hati ya.
ReplyDeleteNahhh yang aku butuhkan nih vaksin Tifoid, bahkan serumah karena kami pernah merasakan sakit typus semua. Mau nyari informasi di kotaku, rumah sakit atau klinik mana aja yang menyediakan vaksin ini. Kami tuh suka jajan tiap keluar kota. Agak berkurang sejak pandemi, tapi jajan online teteeeuup, hahahaa. Fixed wajib vaksin nih, masih suka jajan sih
ReplyDeleteWah, makasih infonya mbak. Makin harus hati hati ini kalo jajan diluar, yang penting jaga kebersihan dan perlu sekali vaksin tifoid. Biar njajannya makin tenang ya
ReplyDeleteJajan di luar rumah emang mengasikkan..tapi kita harus hati-hati dan pilih2 banget ya.. Kalo ada vaksin tifoid gini jadi makin tenang kulinerannya ya
ReplyDeleteBagi penggemar makan alias wisata kuliner juga seperti aku, vaksin tifoid ini ngebantu sekali untuk pencegahan. Makasih informasinya mba. Dulu banget aku pernah kena types dan nggak nyaman sekali sakitnya
ReplyDeleteMau jajan di kaki lima atau di restoran mahal sekalipun, kalau food handler nya terinfeksi tifoid, bisa menulari kita yang jajan ya mbak. Serem bener. Harus banget melakukan pencegahan karena ancamannya ga main-main, bahkan nyawa. Artikel yang sangat edukatif, terutama buat kami yang suka wiskul. Terima kasih Mbak Ade.
ReplyDeleteAnak saya pernah kena Tifoid, ya gara-gara makanan sembarangan waktu kami titipkan di daycare, hiks.
ReplyDeletememang penting nya vaksin Tifoid terutama buat pecinta kuliner, karena makanan di luar itu, nggak semua terjamin kebersihannya
Uwooo, daku tiap hari jajan juga mbaaa
ReplyDeleteterwajib nih banyakin info valid soal tifoid ya.
semoga teteup sehaattt dgn vaksin ya
Kok samaan sih kita mbak. Saya itu paling seneng jajan walau sebenarnya udah tahu kalau saya bisa masak sendiri jajanan itu. Dan memang kita harus bener-bener selektif ya mbak kalau mau jajan di luar apalagi kita ga menyaksikan langsung proses pembuatannya
ReplyDeletePaling afdol memang vaksin typhoid, gak was-was makan emperan, tapi enah kenapa temen2 yang kena Food Borne Disease malah yg paling resik dan gak mau makan emperan
ReplyDeleteIya mbak, memang harus aware sama jajanan yang kita santap yaa. Pernah waktu baru pulang dari Malaysia, dua anakku langsung masuk RS karena jajan sembarangan. Sakit tipes. Setelah itu saya agak membatasi jajan di luar karena kuatir anak-anak sakit tipes lagi. Sekarang sudah ada vaksin tifoid ya agar menjaga imunitas tubuh dari penyakit thypus. makasih infonya mbak
ReplyDeleteAnak saya yang pertama pernah kena tipes. 2x pula kenanya, Sampai kami bingung kenapa bisa. Padahal dia jarang banget jajan sembarangan. Tapi, jadi pelajaran banget deh supaya semakin berhati-hati. Vaksin juga pastinya perlu banget
ReplyDeleteTifoid atau tipes asumsi banyak orang yang ku dengar karena kelelahan ternyata makanan yg tidak higenis juga menjadi salah satu faktor penentu
ReplyDeleteUntuk pencegahannya iya vaksinasi bisa jadi pilihan
jadi paham bahaya tifoid ya?
ReplyDeletekarena selama ini jajan ya jajan aja, paling apes jadi diare
gak tau ada ancaman kematian
kalau udah kena tipes, recoverynya bisa sampai 2 tahun enggak boleh capek, ya. itu berat banget. mending jaga kebersihan dan vaksin aja
ReplyDeleteAku baru tahu nih ada vaksin Tifoid. Kayaknya perlu nih, karena beberapa kali jajan ngasal, terus perut langsung sakit, mual dan deman.
ReplyDeleteDan ya, buat yang suka kulineran, mesti vaksin tifoid nih. Biar pencernaan aman dan tidak ada gangguan lagi.
Saya baru tahu soal demam tifoid ini. Mmm, ternyata kita memang perlu menjaga asupan yang masuk ke dalam tubuh kita. Kangen euy jajan gitu, cuma memang tetap diperhatikan asupan dan kebersihannya. Keren kakak tulisannya, mantap
ReplyDeleteHarus vaksin tifoid ni bagi yang suka jajan di pinggir jalan. Karena kebersihannya cukup diragukan. Kita ga tau gimana mereka masaknya, nyucinya, dll. Vaksin ini bisa di puskesmas atau harus di rumah sakit mba?
ReplyDeletebagi yang suka makan di luar rumah, memang harus vaksin tifoid ini ya mbak, biar terhindar dari penyakit tifus
ReplyDeleteAwalnya mikir tifoid ini apa penyakit baru, ternyata tipes toh hehe. Aku gak ngeh, tapi memang kalau sudah vaksin ini makan di pinggir jalan gak was-was lagi ya hehe!
ReplyDeleteSebagai sobat wiskul, aku tertarik banget dgn vaksin ini mbaaa
ReplyDeletekan kita penginnya bisa makan enak, tapi #santapAman dan selalu sehat ye kan?
Sip sipp, ntar kucoba cari info lagi ahhh
Informasi ini alhamdulillah membantu saya sebagai pembaca mengenal kesehatan, konsumsi makanan sehat
ReplyDeleteBaru tahu ada vaksin untuk typhoid. Dulu waktu SD temanku ada yang terkena typhoid, enggak masuk sekolah sampai satu bulan lebih, saking lama sakitnya sampai rambut rontok semua. Alhamdulillah sekarang sakit typhoid pengobatannya enggak selama dulu ya,
ReplyDeleteBiar enggak ketularan emang kudu jaga bener bener...
aku pun sama mak Ade, demennya jajan dan berasanya juga gitu kenapa jajanan itu lebih nikmat dari makanan yang bikin sendiri di rumah. Tapi emang sih ada rasa khawatir juga kalau sering jajan nanti bisa sakit, apalagi kalau gak tau higenitas mereka saat masak dan mempersiapkan.
ReplyDeleteEmang bener loh. Terkadang kita luput memperhatikan higienitas saat jajan di luar rumah atau melakukan pemesanan makanan via on-line. Padahal efeknya cukup serius jika kita mengabaikannya. Saya sempat berulangkali kena typus karena sering tidak memperhatikan ini. Apalagi saat sedang traveling. Kayaknya memang harus ya vaksin typhoid biar tubuh kita ada "benteng" nya.
ReplyDeleteHehee, iya kak Ade.
ReplyDeleteKalo sepedaan tuh, bagian paling dinanti adalah sarapan di luar. Kita paling heboh menentukan tempat makan dan asiknya kalo ketemu cafe yang nyaman.
Ternyata makanan mahal atau murah gak jaminan yaa..
Kudu jaga kebersihan diri dan lingkungan juga teliti. Vaksin tifoid pun jadi pilihan untuk menjaga daya tahan tubuh.
Anakku pernah tipes, emang demamnya kalau udah sore doang sampai malam sih. Aku awalnya bingung ini demamnya kok aneh cuma malam doang. Untung cepat diperiksa ke dokter. Sejak saat itu, jadi lebih hati2 kalau mau jajan. Baru tahu ini kalau ada vaksinnya juga. Coba tanya ke RS dekat sini ah. Tp nggak ada bocoran nih harga vaksinnya kisaran berapa gitu?
ReplyDeleteBuat yang suka kulineran atau jajan di luar vaksin tifoid ini emang penting ya mbak supaya gak gampang kena penyakit yang gak diinginkan.
ReplyDeleteKadang walau makan di restoran yg keliatannya wah, bukan di pinggiran jalan, krn kita gak tahu kondisi dapurnya kyk apa, risiko penyakit msh mengintai soalnya ya mbak TFS
Tulisan ini relate banget sama saya. Seminggu yang lalu Anak pertama yang sedang mondok tiba-tiba demam dan disuruh dijemput oleh pihak pondoknya. Kami langsung bawa ke rumah sakit hasil lab menyatakan dia kena demam tifoid. Kata pengasuh pondoknya, kawan-kawannya juga kena demam juga. Saya langsung googling mengenai demam tifoid ini apa penyebabnya ternyata lewat makanan pantas curiga banget soalnya kalau sakit rame-rame penularannya apalagi kalau bukan lewat makanan. Langsung ngasih saran sama pihak pondok supaya kebersihannya semakin dijaga.
ReplyDeleteSalmonela thypi ini memang terkenal banget nih. Dan alhamdulillah sekarang udah ada vaksin nya ya. Jadi anak2 bisa mulai divaksin demi kesehatan nya
ReplyDeleteWaah aku baru tau ada vaksin Tifoid untuk mencegah tipes. SUmaiku pernah kena tipes nih, kalo udah kena yawis bedrest makan juga diatur banget ya. Jnagan sampe deh kena.
ReplyDeleteOrang gak terlalu familiar dengan tifoid tapi kalo kita bilang tipes orang langsung faham heehehe...
ReplyDeleteDan pasti vaksin tifoid harus lebih gencar dikampanyekan karena belum banyak masyarakat yang mengetahui vaksin tifoid.
OO tifoid ini tipes ya mbak baru ngeh saya ,..emang jajan sembarangan beresiko ya terkena tifoid ini untung sudah ada vaksin tiffoid ya mbak jadi bisa diantisipasi
ReplyDeleteWaduh, sebagai penggemar jajan saya terasa tercolek nih. selama ini ga kepikiran loh tentang ancaman bahaya dari aktivitas tersebut. Bener juga ya, mendingan vaksin deh sebagai perlindungan diri.
ReplyDeleteHahaha cilok, cilor, cireng, dll memang menggoda banget ya. Memang kita nih yang harus vaksin dan jaga kebersihan biar aman.
ReplyDeleteWah saya juga dong, kalo ada tukang jajanan, bawaannya pingin manggil aja, haha... Kagak mikir, bersih atau gak lah tuh jajanannya. Eh tapi yang penting kita jaga imun dulu ya, Ummi. Dengan melakukan vaksin tifoid :D
ReplyDeleteTernyata penting juga ya untuk vaksin tifoid terutama bagi yang suka makan di luar karena rentan penyakit tyfus dan ini juga termasuk penyakit yang cukup berbahaya. Jadi lebih aman memang kalau sudah vaksin
ReplyDelete