Pernahkah kita mendengar kalimat seperti ini, "Mie instant itu nggak bagus, karena lama dicerna di usus. Butuh waktu 12 hari baru bisa dicerna." Hmm... Benarkah? Awalnya saya yang Termasuk mengiyakan teori itu. Tapi setelah mendengarkan pemaparan ahli gizi tentang mie instant, saya jadi paham. Dan dalam tulisan saya kali ini pun membahas tentang mistos buruk mie instant, juga beberapa tip menjaga keseimbangan gizi selama bulan Ramadhan. So, Cekidot!
Bismillahirrahmanirrahiim, The Worthy Talk Membongkar Mitos Buruk Mie Instant.
Mengkonsumsi mie instant memang menjadi pro kontra banyak orang. Memang banyak mitos buruk mie instant yang tersebar. Seperti terdapat lilin pada mie sehingga membuat airnya keruh saat merebus, atau mie instant susah dicerna oleh usus sehingga menumpuk dan membahyakan usus, dan masih banyak lagi yang lainnya. Intinya mie instant merupakan makanan tak bergizi dan tak baik untuk dikonsumsi, apalagi dibulan Ramadhan ini.
Saya termasuk ibu-ibu yang termakan dengan mitos buruk mie instant tersebut. Sampai-sampai saya menjatah anak saya untuk makan mie instant. Namun setelah saya mengikuti The Worthy Talk dari Startconn Berjaya Komunikasi yang bertajuk "Memperhatikan kombinasi gizi di bulan Ramadhan", saya jadi paham ternyata semua itu hanya mitos buruk mie instant.
The Worthy Talk StartConn
Rabu lalu, tepatnya tanggal 20 April 2022, saya dan beberapa teman blogger diundang Startconn untuk menghadiri acara seminar di Hotel 101 Jakarta Sedayu Darmawangsa. Kami diminta menghadiri acara The Worthy Talk
The Worthy Talk merupakan sebuah mini talk show yang mengangkat beragam tema terhangat dan penting ditengah publik. Tujuannya untuk menyebarkan pengetahuan dan prespektif dari ahli di bidangnya. Acaranya berupa diskusi hangat dan mencari solusi sederhana yang bisa diterapkan kita semua. Hal ini pun disampaikan oleh Ibu Suci Maulana selaku CEO Startcornn yang membuka acara The Worthy Talk
Nah, The worthy talk kali ini membahas bagaimana caranya agar kita memperhatikan kombinasi gizi yang baik selama Ramadhan, namun tetap bisa mengolahnya dari bahan-bahan yang terjangkau dan dengan cara mudah serta praktis dengan mengundang ahli gizi, Bapak Wahyu Kurniawan,SKM, MKM dari Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia sebagai narasumber utama.
Tips Menjaga Keseimbangan Gizi Saat Berpuasa
Pada kesempatan itu Pak Wahyu menyampaikan tips kepada kita bagaimana kita bisa menjaga keseimbangan gizi saat bulan Ramadhan, yaitu :
1. Berbuka terlebih dahulu dengan cairan.
Saat berbuka menurut Pak Wahyu, kita dahulukan dengan cairan. Bisa air putih atau teh hangat. Karena menurut beliau tubuh kita selama berpuasa sangat butuh cairan. Maka, kebutuhan cairan sebanyak 2 liter dalam sehari tetap harus terpenuhi. Kita tinggal mengaturnya saja seperti :.
Saat berbuka
- 2 gelas saat berbuka
- 1 gelas setelah makan takjil
- 1 gelas sebelum taraweh
- 1 gelas sesudah taraweh
- 1 gelas sesudah makan malam
- 1 gelas sebelum tidur
Saat sahur
- 1 gelas saat bangun tidur
- 1 gelas setelah makan
- 1 gelas menjelang subuh
Jika kita termasuk orang yang enggan atau merasa eneg dengan air putih, maka ganti dengan buah-buahan yang kaya akan cairan, seperti jeruk, semangka, dll. Buah-buahan tersebut bisa sebagai pengganti air putih untuk memenuhi kebutuhan cairan tubuh kita.
2. Berbuka dengan makanan ringan terlebih dahulu.
Menurut Pak Wahyu, puasa itu adalah waktu kita mengistirahatkan kerja usus. Kalau bahasa kesehatannya Intermitten Fasting. Nah, ketika mulai bekerja lagi (buka puasa), usus akan terasa berat jika langsung makan dengan makanan berat.
"Tapi saya nggak bisa kalau nggak makan dengan makanan berat. Bisa lemes".
Bagi yang mempunyai masalah tersebut, dapat diatasi dengan mengurangi takaran makannya. Sebab menurut Pak Wahyu, saat berpuasa itu kita melatih otak kita untuk makan sesuai kebutuhan tubuh kita, bukan keinginan nafsu kita. Bagaimana kita tau tentang kebutuhan waktu kita? yaitu, saat kita merasa perut sudah cukup dan tak lagi lapar.
Kadang kan kita sering berpikir "saya nih kenyang, tapi masih ada lauk ini sedikit. Sayang ah. Enak kalau makan pakai nasi."
Nah, ketika kita merasa kenyang, maka disitulah alarm untuk kita stop makan. Jika kita tetap teruskan mengkonsumsi makanan tersebut, efeknya akan menjadi tabungan lemak ditubuh kita. Uhuy.. tabungan uang sih yaa dinanti-nanti, tapi kalau tabungan lemak? Oh no no no...
3. Makan seusai gizi isi piringku.
Sudah tau kan isi piringku apa? Saya pernah membahasnya di blog saya ini ditulisan Menu Piring Gizi Seimbang. Intinya,piring kita harus terpenuhi 4 sumber energi sesuai takarannya, yaitu karbohidrat, protein, lemak dan serat.
Puasa biasanya banyak kalori yang terbuang. Jika kalori terbuang biasanya kulit suka terlihat kendur, maka agar massa otot tetap ada kita butuh protein untuk membentuk. Jadi piringnya, menurut Pak Wahyu, banyakin lauknya, bukan nasinya. Lauknya pilih yang mengandung portein tinggi macam daging-dagingan, ati ayam/sapi, telor dari protein hewani dan tempe tahu dari protein nabati.
Lalu pada sesi tanya jawab ada yang betanya,"Kira-kira Pak Wahyu punya saran nggak untuk kita yang bangun sahurnya mefet tapi bisa makan gizi berimbang?"
Yes, kalau kepepet banget kan mana sempet buat masak yang gizi lengkap ya? Ternyata saran Pak Wahyu, kita cukup siapkan sawi hijau di kulkas.
Fungsinya apa?
Fungsinya ini yang membongkar mitos buruk mie instan. Eh, jadi makin penasaran... kira-kira maksudnya apaan ya itu?
The Worthy Talk Membongkar Mitos Buruk Mie Instant
Pak Wahyu sebagai ahli gizi justru menyarankan, ketika kita kondisi bangun kesiangan dan tak sempat masak lauk sesuai gizi seimbang, maka kita cukup masak mie instant. Eh? Serius? Yes, Serius kok.
Tapi.... ada tapinya... Mie instantnya bukan sekedar mie instant biasa, tambahkan sawi hijau, irisan tomat dan telur rebus. Porsi 1 mangkuk mie instant dengan sawi hijau dan telur rebus, sudah mencukupi kebutuhan gizi sesuai isi piringku. Makanya diawal Pak Wahyu menyampaikan agar kita selalu sedia di kulkas sawi hijau, tomat dan telur.
"Pak, bukannya ada yang bilang kalau makan mie instant itu tidak baik, karena susah dicerna oleh usus?"
Pak Wahyu menyampaikan ke kami, ketika dia mengajar ada mahasiswanya yang bilang bahwa mie instant itu butuh waktu 12 hari untuk dicerna oleh usus. Komentar Pak Wahyu kepada mahasiswanya, "Kalau kamu bilang mie instant dicerna usus selama 12 hari, maka saya justru menyarankan kalian beli mie instant saja biar irit uang makan."
Logikanya (masih menurut Pak Wahyu), jika makanan sanggup bertahan di usus selama 12 hari, maka kita akan selalu merasa kenyang dan pastinya tubuh kita tidak akan memberikan alarm untuk memasukkan makanan lain. Oiya yaaa... masuk akal juga.
Mie instant justru menjadi hero dalam kondisi kita kepepet untuk makan sahur. Karbohidrat dalam mie instant bisa menggantikan fungsi nasi yang biasa kita makan sehari-hari.
Tapi memang, Pak Wahyu juga tidak menyarankan kita makan mie instant setiap hari. Bukan karena susah dicerna oleh usus, melainkan bumbu instant yang ada pada mie instant mengandung natrium atau garam yang sangat tinggi. Jika natrium terlalu banyak dikonsumsi, efeknya memang tak baik bagi kesehatan.
Kita boleh mengkonsumsi mie instant setiap hari, jika kita hanya menggunakan maksimal setengah bungkus bumbu instantnya. Naaah, kira-kira enak nggak ya tuh mie instant kalau bumbunya setengah?
Nggak usah khawatir karena selesai sesi tanya jawab, acara The Worthy Talk dilanjutkan dengan demo masak dari Mba Mullie pemilik akun @myfunfoodiary.
Mie A1 Ak Koh dan Mitos Buruk Mie Instant
Di demo masak, kami diperkenalkan dengan Mie A1 Ak Koh yang diproduksi oleh A.K.Koh Enterprise SDN.BHD. Dimana A.K.Koh Enterprise SDN.BHD ini sebagai salah satu sponsor acara The Worthy Talk perdana dari Startconn.
Jika Pak Wahyu menyarankan kita mengkonsumsi setengah dari bumbu mie instant, bayangan kita pasti kurang sedap. Hal ini nggak berlaku loh buat Mie A1 Ak Koh. Saya sudah membuktikan dengan menggunakan setengah saja bumbu instant Mi A1 Ak Koh. Walau menggunakan setengah bumbu, rasanya tetap enak. Kuah bumbunya sangat berkualitas, bahkan kemasannya aja terlihat wah.
Mie A1 Ak Koh ini juga menampik mitos buruk mie instant. Mie A1 Ak Koh ini memang diproduksi menggunakan bahan-bahan berkualitas, itu sebabnya diberi nama A1. Di Johor, Malaysia, tempat proses produksi A1, kata A1 ini memiliki makna High Grade, dengan standar dan kualitas makanan yang tinggi. Jadi jika ada yang bilang mie instant bukan makanan bergizi, tidak demikian dengan mie A1 Ak Koh.
A1 ini memiliki banyak varian bumbu dan mie instant di negara asalnya. Namun saya pribadi baru kenal mie instantnya. Dan pada acara demo masak kemarin, Mba Mullie mengenalkan A1 bumbu instant kari ayam yang baru saya lihat saat itu.
Pada demo masak tersebut Mba Mullie membuat gulai ayam dengan menggunakan bumbu A1 kari ayam. Mba Mullie bilang 1 bungkus bumbu instant A1 kari ayam ini bisa digunakan untuk 4x masak. Hemat dan praktis ya?
- Shopee : a1akkohofficial
- Tokped : mie a1
- Grand Lucky SCBD
- All Fresh Pluit
- Jakarta Fruit Market
- Aeon Mall BSD
Door Prize The Worthy Talk
pemenang doorprize The Worthy Talk |
Mitos mie instant bener-bener jd momok ya hahaa
ReplyDeleteAku juga takut nyediain mie instant krn katanya usus jd licin, kalau sakit obatnya ga bs terserap tp keluar lagi pas BAB dalam keadaan utuh.
Wah iya ya .. masuk akal .. .kalau sampai 12 hari bertahan di dlm usus, kita makan mi instan saja terus besok2nya ditambah nutrisi berupa cairan atau pil biar bisa langsing :)
ReplyDeleteWuih tulisan yang mantap, berkaitan dengan info memang sering jadi pembahasan. Makan mie instan itu enak banget, apalagi diberi toping cabe rawit
ReplyDeleteSolusi bagi yang hobi makan mie dan kini hadir mie sehat Mie A1 Ak Koh.
ReplyDeleteYa dari tekstur mie-nya dan dari bumbunya yang mengurangi dari standar bumbu yang biasanya tinggi natrium atau garam. Ayo, nikmati mie nikmat Mie A1 Ak Koh bersama keluarga.
berarti harus minum air putih sekitar 10 gelas ya Mbak?
ReplyDeleteSip, mulai saya hitung ah. Karena seiring usia, kerasa banget pengaruh kekurangan minum air putih.
saya juga segera nyari Mie A1 Ak Koh ke marketplace untuk pesan
karena saya selalu stock mie instant, penyelamat kalo lapar di malam hari :D
Di rumahku ada stok mi instan tapi aku suka makannya pas kelaperan alam2 hahha gak bener emang ya
ReplyDeletePdhl emang mi instan ada supaya pas kita gak masak bisa langsung makan itu aja yg praktis.
Wah aku blm pernah nyobain mie A1 Ak Koh ini mbak, kyknya enak nih yang laksa, jd kangen Malaysia kaaann :D