Sekarang bulannya umat muslim melakukan ibadah haji, namun bagi yang tidak berangkat haji bisa menjalankan ibadah kurban, yaitu dengan memberikan hewan kurban untuk disembelih dan dibagikan ke siapapun. Karena makna dari berkurban adalah berbagi kebahagian bersama. Namun cobaan juga bagi umat muslim saat ini daging kurban banyak yang terinfeksi dengan PMK (Penyakit Mulut dan Kuku). Nah, biar ibadah kurban kita tenang, kali ini saya akan memberikan tips mengolah daging agar empuk dan bebas PMK.
Bismillahirahmanirrahiim, Ibadah Kurban Tenang dengan Tips Mengolah Daging Agar Empuk dan Bebas PMK
Setiap tangal 10 Dzulhijah, seluruh umat muslim di dunia merayakan Idul Adha. Perayaannya berupa sholat ied dan menyembelih hewan kurban. Hal itu terdapat dalam Al Quran surat Al Kautsar ayat 2 :
فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ
Fa salli lirabbika wan-har.
"Maka dirikanlah shalat karena Allah dan berkorbanlah."
Idul Adha, atau biasa disebut Ibadah Kurban, ini sudah menjadi sebuah perintah dari Allah. Hal tersebut ada pada HR Abu Hurairah bahwa Nabi Muhammad pernah bersabda, "Barangsiapa memiliki kelapangan rizki lalu ia tidak menyembelih hewan qurban, maka jangan lah ia mendekati tempat kami sholat."
Pada umumnya (terutama di Indonesia) tak paham akan makna dari ibadah kurban tersebut. Kebanyakan orang berpikir bahwa hari raya Idul Adha adalah sebatas memberikan hewan untuk disembelih atau dikurbankan. Hal ini diawali dari kisah Nabi Ibrahim yang dengan ikhlas memberikan Nabi Ismail (anaknya, yang saat itu masih berusia 14 tahun) untuk disembelih. Karena ketaatan Nabi Ibrahim, Allah mengganti Nabi Ismail dengan domba.
Duuh… kalau iman lemah macam saya mah yaa walaupun nurut-nurut juga, pastinya bakalan nangis bombay dapat perintah seperti itu dari Allah. Namun tentunya ada makna dari setiap perintah Allah tersebut. Makna sesungguhnya dari ibadah kurban itu, karena Allah hanya ingin melihat seberapa besar keihklasan hambaNya untuk mengurbankan hal yang paling kita sukai kepada Allah.
Makna lain dari ibadah kurban adalah berbagi kebahagian bersama seluruh umat di dunia. Bukan hanya umat muslim, tapi seluruh umat.
Iya, kan kita tahu yaa kalau harga daging itu tidak murah. Bisa dibilang makan daging hanya bagi orang berduit. Namun, dengan adanya perintah Allah ini, semua bisa makan daging, karena daging sembelih dari ibadah kurban kita dibagikan di lingkungan tempat kita menyembelih hewan kurban. Semua dapat, insya Allah, walau hanya setahun sekali.
Tips Mengolah Daging Agar Empuk dan Bebas PMK
Namun, sedihnya, 2 bulan mau menyambut hari raya Idul Adha, umat muslim di Indonesia harus mendapat cobaan. Ya, hewan-hewan untuk ibadah kurban (sapi, kambing, domba) terserang penyakit mulut dan kuku atau PMK.
Beberapa peternak sedih karena hewannya tak bisa ia jual. Awalnya para pembeli hewan kurban takut juga, saya dan Pak Suami juga termasuk yang takut membeli hewan kurban. Kami khawatir jika penyakit itu menular pada manusia. Tapi berhubung kecepatan akses internet dari provider IndiHome, kami pun alhamdulillah terima informasi dari kementerian pertanian, bahwa PMK tidak berbahaya bagi manusia asalkan benar pengolahan dagingnya.
Nah, berikut tips pengolahan daging agar empuk dan bebas PMK biar ibadah kurban kita pun tenang, yaitu :
1. Saat menerima daging jangan langsung dicuci
Hal ini untuk menghindari virus PMK menyebar daging lain. Dan untuk daging kambing, mencuci daging justru membuat bau prengus kambing keluar.
2. Jika tidak langsung dimasak, simpan di chiller ikan selama 24 jam
Menyimpan di chiller ini ternyata mempunyai 2 manfaat loh. Selain menghilangkan virus PMK, daging juga jadi lebih empuk. Disimpan di chiller jangan dicuci juga yaa dagingnya. Setelah 24 jam daging baru boleh dipindahkan ke freezer.
3. Jika mau langsung diolah, lakukan tahapan berikut ini :
- Bungkus daging dengan potongan kulit nanas (kulitnya yaa bukan daging nanasnya). Kulit nanasnya bisa dipotong kecil-kecil atau di blender halus. Diamkan selama 30 menit.
Kenapa kulit nanas bukan daging nanas?
Menurut Chef Bahran pada artikel di travel tempo, pada kulit nanas terdapat enzim bromelain. “Enzim inilah dapat menghasilkan serat pada daging, sehingga membuat tekstur daging menjadi empuk dan lunak daging kambing daging sapi,” ungkap Chef Bahran.
- Jika ingin membungkus dengan daun pepaya, remas-remas dulu daun pepayanya, lalu bungkus daging dengan daun pepaya. Diamkan 30 menit. Kalau daun pepaya ini tradisi turun temurun yaa.
- Setelah didiamkan, rebus daging hingga mendidih (kalau daging kambing masukan dagingnya setelah air mendidih ya, biar nggak bau prengus).
- Kalau sudah mendidih, buang air rebusan awal. Lalu masukkan air baru dan rebus selama 30 menit. Merebus selama 30 menit membuat virus PMK mati dan daging bisa diolah dengan aman.
- Jika ingin daging lebih empuk lagi, setelah masak 30 menit, angkat daging lakukan metode 5 30 7, yaitu rebus dengan air baru selama 5 menit dan matikan api kompor. Lalu diamkan selama 30 menit dengan panci tertutup (jangan dibuka-buka yaa). Setelah itu rebus lagi selama 7 menit. Nah kalau sudah begini airnya pun aman untuk dibuat jadi kaldu. Biar rasanya makin enak, masukkan 2 batang sereh, 2 batang daun bawang potong kasar, 1 buah bombay sedang dipotong dadu dan sedikit garam saat merebus teknik 5 30 7. Ini kaldunya jadi maknyus bangeeet dan harum, seperti bau-bau soto.
4. Sebelum buang ke tong sampah, siram plastik/bungkus kurban dengan pemutih pakaian atau cuka.
Hal ini berfungsi untuk mematikan virus PMK yang masih bisa berkembang biak pada kemasan daging.
Jika teman-teman khawatir dengan daging kurban di pasaran, teman-teman bisa ikutan berkurban dengan memdonasikan poin myIndiHome. Kebetulan saat ini ada banyak promo paket di IndiHome, teman-teman bisa lihat disini promonya IndiHome Promo | IndiHome. Jadi teman-teman bisa dapat banyak poin dari promo-promo perusahaan Telkom Group tersebut.
Resep Aneka Olahan Daging untuk Ibadah Kurban
Kalau daging siap diolah, saya kasih niih beberapa resep yang sudah saya tulis di blog ini. Nanti bagian perdagingannya atau ayam, bisa diganti dengan daging sapi atau kambing :
Nah, dari tulisan diatas, semoga teman-teman tak khawatir lagi untuk mengkonsumsi daging kurban. Diingatkan sekali lagi bahwa PMK tidak berbahaya bagi manusia. So.. ibadah kurban jadi tenang karena sudah tau tips mengolah daging.
aku tim pake nanas karena ga nemu daun pepaya hehe. alhamdulillah pesta daging kurban berlangsung sukses kemarin. hasilnya: sate kambing, sop bakso tulang sapi, dan rendang daging sapi. sisa daging sudah nangkring manis di freezer buat stok :D
ReplyDeleteOh, jadi diamkan daging tanpa pencucian apapun di dalam chiller dulu selama 24 jam, setelah itu baru dimasukkan ke freezer? Baru ngeh aku mbak. Aku biasanya langsung taro di freezer aja hihihi. AKu juga pakai ilmu rebus daging yang metode 5307 itu dan efektif juga hasilnya. Hemat gas dan ga kelamaan nunggu untuk proses masak selanjutnya.
ReplyDeleteSama kayak pesan suami, daging enggak usah dicuci simpan aja di freezer dan kalau mau masak direbus dulu setengah matang baru buang airnya masak lagi. Senang deh info di sini makin lengkap.
ReplyDeleteOlahan daging banyak variasinya ya.. dan karena sedang wabah PMK emang perlu penanganan khusus meskipun daging yang kita terima berasal dari hewan yang sehat.. buat jaga-jaga ya kak...
ReplyDeleteidul adha tahun ini sepertinya lebih banyak daging kurban sapi ya ketimbang kambing
ReplyDeleteLife hacks bgt ini mbaaaa
ReplyDeleteMakasiii makasiiii
Aku jadi paham gimana handling daging qurban secara baik dan benar
Untuk melembutkan daging bisa pakai daun jati atau nanas ya jadi daging lebih empuk, jadi ingat aku masih punya daging di freezer belum kepikiran mau diolah apa..semoga PMK cepat sirna ya kasihan peternak dan konsumen...
ReplyDeleteYah makasih saya tuh kalau punya daging kambing paling bingung harus diapain. Kemarin juga banyak daging kambing di rumah. Akhirnya dibagi-bagi lagi kepada tetangga karena kurang bisa mengolahnya. Tips mengolah daging kambing agar tidak bau prengus ini akan saya catat 😅
ReplyDeleteIya nih mbak tahun ini sayang banget ada isu PMK yaaa. Un tung panduan soal ara penyimpanan dan masaknya banyak yang menginfokan.
ReplyDeleteDagingku alhamdulillah gak terlalu banyak disimpan udah habis menjadi 3 menu, rawon, tongseng, dan sup daging, yang masak suamiku semua wkwk
Agak was-was ya mbak Ade Kurabn kali ini soalnya ada PMK, tapi Alhamdulillah semuanya berjalan lancar saat proses pemotongan. Ad tipsnya pula mengolah daging supaya bebas dari PMK. Sudah aku lakukan juga nih tipsnay saat menerima daging kurban
ReplyDeleteAku baru ngeh, ternyata harus disimpan di chiller dulu ya baru disimpan di freezer. Paling enak nyimpen daging itu perbungkus nggak sekaligus satu kilo misalnya, jadi buat sekali masak aja gitu. Makasih mbak tipsnya
ReplyDeleteWah iya, kemarin aku pas ngolah daging juga pakai nanas biar empuk
ReplyDeleteKadang juga pakai teknik rebus 5 30 7
Iyess bener maak daging gak boleh di cuci. Makasih infonya sangat bermanfaat sekali.
ReplyDeleteMemang PMk ini meresahkan bahkan tetanggaku yg py ternak kambing di desa kena imbas ada yg mati 3😭 (gusti yeni)
Tips yang bermanfaat nih, terutama buat saya yang kurang suka dengan daging kambing. Karena dari aromanya saja sudah bikin puyeng. Prengusnya itu lho.
ReplyDeleteNah, ini ada tips untuk merebusnya biar tidak prengus. Boleh dicoba nih.
Hai Ade, aku juga kemarin dapat daging kurban sapi. Diolah jadi rendang. Thanks ya mom untuk tips mengolah daging kurbannya
ReplyDeleteSalam: Dennise Sihombing
Kak Ade, aku punya pengalaman buruk tentang daging kurban ini. \Pas lagi dapat banyak daging, dagingnya aku cuci satu per-satu, tanpa tahu kalau lebih baik dimasukkan ke kulkas langsung aja. Beneran, gak butuh waktu lama, keesokan harinya...si daging kaya memar-memar gitu.. Ada warna hijau, biru. Aku nangiisss...
ReplyDeleteManalah banyak pula.
HUhuu...dan dijelaskan di artikel kak Ade agar daging empuk, aku catetin satu per-satu.
Aku suka banget sama daging, kak Ade. Terlebih daging kurban. Rasanya maniiiss, menurutku. Beda sama daging beli di pasar. Hiihi..((imho)).
andalanku pakai daun pepaya tinggal metik di belakang rumah. dan memang cepat empuk sih. Apalagi kalau untuk nyate nih. Sebaiknya memang dipakein daun pepaya dulu. agar anak-anak makan dagingnya
ReplyDeleteSama mbaak di rumah ku juga sebelum dimasak dagung dibungkus daun pepaya kadang pakai kulit nenas juga biar empuk
ReplyDeleteWah telat aku baca tulisan ini. Daging kurbannya udah abis. Hehe tapi gapapa, hal sama bisa dilakukan untuk daging lain yang dibeli di pasar ya. Save ah tulisannya.
ReplyDeletemantaap nih mba daging kurbannya mba.. aku juga suka pakai nanas untuk melembutkan dagingnya
ReplyDeletekalau di sini rata2 ngolahnya pake daun pepaya, kalau aku suka pake nanas dikit, emang bener jadi empuk dagingnya ya
ReplyDeleteWah, mengolah daging jadi empuk emang PR nih, tapi kalau tahu resepnya jadi gampang ya
ReplyDeleteAku belum pernah pake metode 5 30 7, beberapa teman ada yang pakai tapi harus dua kali gitu mbak kalo mau empuk.Aku pilih presto, cepet cuma 20 menit hehe
ReplyDeleteKalau daging bisa masaknya jadi empuk memang enak banget ya, nggak perlu rempong dalam mengunyahnya hehehe
ReplyDeleteTerima kasih Mbak tipsnya kebetulan banget masih ada beberapa daging yang belum dimasak
ReplyDeleteKebetulan banget daging kurban kemarin masih belum diolah. Bisa nih dipraktikkan apalagi yang pakai daun pepaya. Murah meriah gak pakai beli
ReplyDeletewah makasih Ummi Ade, aku baru tahu nih, ternyata mengolah daging itu seperti itu yaa. saya memang gak pernah mengolah daging, tiap tahun daging kurban juga ga pernah diambil, dikasihkan ke yang lain. Jadi beneran pengalaman mengolah daging itu minim banget. Ini jadi pengetahuan baru buat saya karena biasanya mengolah daging ayam aja yang mudah.
ReplyDeleteDaging yang terkena PMK masih bisa dimakan ya, Mba selama diolah dengan tepat. Jujur aku sekarang gak mau makan daging sapi gara-gara ada virus PMK ini.
ReplyDeleteOh jadi setelah direbus 30 menit, nah baru pake metode 5.30.7 ini ya, Mi. Btw ternyata pengempuk itu pake kulit nanas ya
ReplyDeleteoohh jadi bukan pakai buah nanasnya ya tapi malah kulit buahnya ya Mbak biar dagingnya jadi empuk, noted nih
ReplyDeletekapan-kapan kalau olah daging lagi mau coba deh, kalau pepaya sih udah biasa ya namanya juga tradisi turun temurun :-D