Bismillahirrahmainrrahiim, Hal yang Harus Diperhatikan Saat Membeli Rumah Pasca Pandemik Covid 19.
Tahun 2004 adalah tahun dimana saya dan Pak Suami alhamdulillah diberi rejeki membeli rumah sendiri. Saat itu kami bisa dibilang nekat membeli rumah. Yes, keuangan kami pas-pasan, tapi berani ambil rumah. Kami waktu itu hanya bermodalkan nasehat orangtua kami.
Dari Papa saya bilang, “Kalau beli rumah itu emang harus nekat, sebab kalau nggak nekat ya nggak akan kebeli.”
Sedangkan Papa Mertua saya bilang, “Kalau beli rumah itu disaat anak-anak masih pada kecil atau belum sekolah. Karena nanti ketika anak-anak mulai sekolah akan banyak biaya untuk keperluan mereka.”
Hmm… pas banget kan momentnya. Saya nikah tahun 2002, selama setahun saya berharap punya anak, namun Allah belum memberikan ijin. Akhirnya kami berpikir, kalau kami sekedar nabung, uang di tabungan kami takan berubah atau naik jumlahnya. Kami nabung 1 juta, 10 tahun mendatang nilainya tetap sama 1 juta. Sedangkan harga rumah dalam hitungan 10 tahun naiknya bisa berlipat-lipat. Akhirnya… yaa itu, nekat nabung di rumah.
Mulailah kami mencari rumah sesuai dengan keinginan kami. Alhamdulillah kami dapat di daerah Sawangan. Waktu itu saya memilih di Sawangan karena posisinya tak jauh dari tempat ngajar saya dan kerja Pak Suami. Hanya butuh waktu 30 menit. Berhubung kami hanya pegawai biasa, kami beli rumah dengan dicicil selama 15 tahun.
Sudah jalan 3 tahun kami menyicil rumah, asli puyeng liat suku bunga yang naik turun. Cicilan rumah kami tidak flat. Jadi agak ketar ketir juga dengan info tentang suku bunga KPR dari BI. Setiap dapat surat cinta dari bank yang kami lihat bunganya.. duuuh… tiap bulan bayarannya makin naik aja, yang semula 800rb menjadi 1,2jt dalam waktu tidak sampai setahun.
Alahamdulillah mungkin karena doa kami berdua yang ingin sekali menghindari riba, di tahun ke 5 Allah kasih rejeki ke kami paaaaaassss banget untuk melunasi semua hutang rumah ke Bank. Lega rasanya nggak punya hutang. Nggak perlu lagi ketar ketir mendapat surat cinta dari Bank.
Dampak Pandemik Covid 19 Terhadap Jual Beli Rumah
Ditahun 2019 akhir, masuk 2020. Covid 19 masuk ke Indonesia. Hal ini berdampak banyaknya pegawai yang dirumahkan secara permanen. Efeknya pun berpengaruh besar dalam jual beli rumah saat itu. Dampak yang terlihat jelas adalah :1. Penurunan aktivitas pasar
Selama periode awal pandemi, aktivitas jual beli rumah mengalami penurunan yang signifikan. Pembatasan perjalanan dan kekhawatiran tentang situasi ekonomi, membuat banyak orang menunda rencana pembelian rumah atau menjual properti mereka.2. Penyesuaian harga
Dalam beberapa kasus, harga rumah mengalami penyesuaian akibat ketidakpastian ekonomi yang disebabkan oleh pandemi. Beberapa penjual mungkin harus menurunkan harga untuk menarik pembeli, sementara pembeli dapat memanfaatkan kesempatan untuk mendapatkan penawaran yang lebih baik.3. Peningkatan penggunaan teknologi dalam proses jual beli
Pembatasan sosial dan perjalanan selama pandemi telah mempercepat adopsi teknologi dalam proses jual beli rumah. Virtual tour, penandatanganan dokumen secara elektronik, dan pertemuan daring dengan agen real estat semakin umum digunakan untuk mengurangi kontak fisik dan memfasilitasi transaksi.4. Pelonggaran kebijakan pemerintah
Beberapa pemerintah mengambil langkah-langkah untuk mendorong pasar properti selama pandemi, seperti pengurangan suku bunga hipotek, insentif pajak, atau program subsidi perumahan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk mendorong aktivitas jual beli dan memperkuat sektor perumahan.Melihat dampak pandemik covid 19 terhadap jual beli rumah, terutama harga rumah yang banyak turun, membuat kami (Saya dan Pak Suami) tergiur untuk membeli rumah lagi, dengan tanah yang lebih besar. Tentunya jarak dekat dengan stasiun, menjadi prioritas pilihan utama kami untuk beli rumah. Sawangan saat ini terasa sangat jauh, ditambah macet di hari Sabtu Minggu.
Hal yang Harus Diperhatikan Saat Membeli Rumah Pasca Pandemik Covid 19
Ternyata membeli rumah pasca pandemik ini tak semudah yang kami bayangkan. Apalagi orientasi kami beli rumah bukan di rumah baru, melainkan rumah second. Sebab rumah baru jaman now, tanahnya udah mulai menyempit. Paling besar saat ini luas tanah 80.Rumah pertama saya aja yg luasnya 90 berasa sempit banget, apalagi yang luasnya 80.
Kan, ada rumah baru yang luas diatas 100 meter, De. Hmm.. Iyaa.. ada siiih... Tapi harganya jauh diatas budget.
Kalau rumah second, apalagi yang BU (Butuh Uang), pastinya punya harga miring. Jadi yaa.. mulai deh hunting.
Dari hasil pencarian kami, akhirnya kami bisa simpulkan hal yang menjadi pertimbangan kami untuk membeli rumah, seperti hal-hal berikut ini :
1. Evaluasi keuangan
Sebelum membeli rumah memang keuangan adalah hal utama yang harus diperhatikan. Pertimbangkan kondisi keuangan Kita dengan hati-hati sebelum membeli rumah. Kita sudah harus mengevaluasi keuangan. Apakah kita memiliki dana yang cukup untuk membayar uang muka, cicilan hipotek, dan biaya-biaya terkait lainnya. Penting untuk memiliki kestabilan finansial dalam jangka panjang untuk menghadapi kemungkinan perubahan ekonomi yang belum terprediksi.Untuk evaluasi keuangan ini kita bisa menggunakan kalkulator properti, seperti mortgage calculator
Walaupun mortgage calculator berbasis di UK dan menggunakan mata uang Inggris, kita masih bisa menggunakannya untuk perencanaan keuangan dalam membeli rumah di Indonesia, syukur-syukur kalau mau invest di Inggris yaa. Setidaknya kita sudah ada gambaran berapa biaya yang harus keluar.
Di mortgage calculator ini kita bisa masukkan suku bunga kpr sesuai yang diterbitkan di negara masing-masing. Jadi ya lengkap lah, sampai prediksi berapa tahun cicilan rumahnya. Semua sudah dihitungkan secara rinci berapa perbulan uang yang harus kita keluarkan untuk membeli rumah.
Mortgage calculator ini juga bisa sebagai acuan bagi kita yang berencana beli rumah secara cash. Biaya cicilan yang wajib kita keluarkan berdasarkan perhitungan kalkulator properti ini bisa digunakan serbagai angka uang yang harus kita tabung. Anggap saja suku bunga bank nya sebagai inflasi harga rumah di tahun kita mau membeli rumah.
2. Pelajari pasar properti
Melakukan riset menyeluruh tentang pasar properti di daerah yang diminati, merupakan hal yang harus diperhatikan selanjutnya. Perhatikan tren harga, permintaan, dan penawaran. Pelajari juga faktor-faktor yang mempengaruhi pasar properti, seperti infrastruktur, aksesibilitas, dan rencana pengembangan kawasan di masa depan. Informasi ini akan membantu kita membuat keputusan yang lebih cerdas.3. Manfaatkan teknologi
Dalam kondisi pasca pandemik, penggunaan teknologi dalam proses pembelian properti semakin penting. Manfaatkan platform daring untuk mencari properti, melihat foto atau video virtual, dan berkomunikasi dengan agen real estate. Kita juga dapat menggunakan alat pemasaran daring untuk membandingkan harga dan fitur properti, serta mendapatkan informasi terbaru tentang pasar properti.4. Periksa status hukum properti
Jangan lupa juga kita memeriksa status hukum properti yang ingin kita beli. Periksa apakah properti tersebut memiliki sertifikat hak milik yang jelas dan bebas dari masalah hukum lainnya. Kita dapat meminta bantuan seorang pengacara properti untuk memeriksa dokumen-dokumen yang relevan dan memberikan saran hukum.5. Pertimbangkan kebutuhan masa depan
Dalam konteks pasca pandemik, kebutuhan dan preferensi masyarakat bisa berubah. Pertimbangkan bagaimana properti yang akan kita beli dapat memenuhi kebutuhan kita dalam jangka panjang. Misalnya, apakah properti tersebut memiliki ruang yang cukup untuk bekerja dari rumah atau akses ke fasilitas yang penting bagi kesehatan dan kenyamanan kita, dll.6. Tawarlah dengan bijak
Dalam kondisi pasar properti yang berfluktuasi, tawar-menawar dengan bijak menjadi kunci. Tentunya tawar menawar ini kita lakukan setelah riset nilai pasar properti sebagai informasi dasar dalam negosiasi harga. Jangan ragu untuk bernegosiasi, tetapi tetap realistis yaa tawar menawarnya. Jangan seperti nawar kacang goreng di pasar yaa.7. Gunakan jasa profesional
Kalau kita nggak mau pusing dalam membeli rumah, kita bisa melibatkan profesional dalam proses pembelian rumah. Hal ini bisa membantu mengurangi risiko dan memastikan keputusan yang lebih baik. Mendapat bantuan dari seorang agen real estate bisa membantu kita menemukan rumah yang sesuai dengan kebutuhan kita. Kita juga dapat berkonsultasi dengan seorang penilai properti untuk mendapatkan penilaian independen tentang nilai properti yang ingin Kita beli.Alhamdulillah dari hal-hal berikut, saya sekarang sudah punya rumah kedua. Masih di Sawangan, tapi agak geser dikit. Nggak jauh dari pintu tol. Rumah yang pertama, kami kontrakkan.
Nah buat teman-teman yang mau punya rumah sendiri atau invest dibidang properti, nggak ada salahnya untuk mencoba apa yang sudah saya lakukan. Semoga bermanfaat!
Wassalam
Bener banget, pandemi emang berdampak banget ke jual beli rumah dan lainnya, suka kasian sama orang orang yang secara langsung atau secara tidak langsung kena dampaknya
ReplyDeleteWah tq tips nya mba.. aku juga berencana tahun ini beli rumah semoga dimudahkan dilancarkan dan dapat yang cocok dengan pribadi dan keuangan juga.
ReplyDeleteNah aku setuju ini menggunaka jasa profesional kalau kita yang memang buta banget dengan jual beli rumah ya. Pastikan juga jasanya terpercaya, apalagi kalau beli rumah ini kayak jodoh ya mak, cocok-cocokan gitu deh.
ReplyDeleteSelama Covid dan beberapa bulan setelah vovid reda, harga-harga rumah lumayan terdiskon. Mungkin penyebabnya itu tadi ya Mbak, banyak yang jual rumah, sementara yang mau beli tahan-tahan karena situasi ekonomi yang belum kelihatan titik terang. Nah yang kemarin beli rumah, menurut saya berungtung banget tuh. Baik untuk ditempati atau investasi. Tunggu ekonomi lebih baik lagi, harga rumah akan kembali seperti dulu, seperti belum terjadi pandemi
ReplyDeletesejak pandemi harga rumah melonjak tapi pendapatan makin susah bahkan ada yang bangkrut, kami aja sempat kepikiran jual rumah hehe
ReplyDeleteTerima kasih atas sharingnya Mba aku juga lagi ikhtiar mau beli rumah lagi setelah rumah ini sering kena banjir meski yang gak selalu parah. Moga bisa kebeli yang sesuai keinginan kami . Aamii
ReplyDeleteTerima kasih atas sharingnya Mba aku juga lagi ikhtiar mau beli rumah lagi setelah rumah ini sering kena banjir meski yang gak selalu parah. Moga bisa kebeli yang sesuai keinginan kami . Aamii
ReplyDeleteini yg sering jadi concern dan sambat para gen millenials.
ReplyDeletealhamdulillah, tips ini mantuulll bgt mba.
semoga bs dibaca oleh para generasi yg mau beli rumah
Catet tipsnyaaa. Untuk sekarang, aku belum kepikiran buat beli, paling bikin soalnya ada tanahnya. Cuma kalau nanti punya suami yang bukan sedaerah, beli rumah akan jadi pilihan lain
ReplyDeleteAlhamdulillah bisa dimudahkan beli rumah sesuai keinginan dan bisa melunasinya ya mbak. Beli rumah urusannya ke keuangan soalnya jadi harus pintar-pintar mencari seusai budget juga. Wah ada fitur mengevaluasi keuangan gini di web mortage ya
ReplyDeleteBaru tahu loh ada mortgage calculator, bisa evaluasi keuangan kita ya. Saat pandemi harga rumah memang jatuh, namun sekarang sudah beranjak naik alias cukup mahal ya
ReplyDeleteSalam: Dennise Sihombing
Terima kasih untuk tipsnya mbak. Iya nih, banyak sekali yaaa yang harus dipertimbangkan ketika hendak membeli rumah. Paling utama sih menyesuaikan dengan kemampuan bayar kita.
ReplyDeleteItung-itingan keuangan agar tetap sehat dari sisi finansial menggunakan mortgage calculator ini jadi serba mudah sih ya.. Apalagi impian memiliki aset jangka panjang yakni rumah. Kudu tekad yang kuat dan nekat.
ReplyDeleteAlhamdulillah sudah punya rumah sendiri dan rumah kedua pun telah terbeli. Memang investasi rumah nilainya bakal terus nambah tapi tetap kita harus evaluasi keuangan sebelum memutuskan
ReplyDeletesepakat dengan tips yang terakhir mbak Ade, melibatkan tenaga profesional yaa, apalagi kalau kita buta soal property ya, sebaiknya diserahkan kepada ahlinya saja supaya dapat rumah yang sesuai dengan keinginan kita dan sesuai budget
ReplyDeleteMumpung harga setelah pandemi masih OK yah jadi saat yg tepat buat beli rumah. Emang kudu nekat, syukur-syukur kalau invest di properti harganya makin naik. Dalam waktu 10 tahun bisa meningkat jika letaknya strategis. Makasih tipsnya ya Mbak Ade.
ReplyDeletebetul banget mba, banyak yang harus dipastikan terlebih dahulu ya. Dengan jasa professional kita bisa mendapat info yang lebih valid
ReplyDeleteAlhamdulillah ya Mbak, dengan banyak pertimbangan akhirnya bisa terwujud rumah keduanya, rumah pertama pun bisa dijadikan sumber penghasilan dengan dikontrakkan. Aku insya Allah tahun ini pelunasan KPR semoga lancar dan sehat semuanya, rasanya lega banget bakal bebas hutang KPR..apalagi di masa sulit seperti ini..semangat..
ReplyDeleteMakasih tipsnya Mbak. Saat ini saya dan suami masih ngontrak. Semoga dilancarkan rejeki kami supaya bisa segera punya rumah impian. 😇
ReplyDeletewkwk aku jadi ingat saat pandemi justru wara wiri nyari rumah dan protokol kesehatan yang menjual bikin kita merasa mahluk planet, pas gawat-gawatnya covid soalnya
ReplyDeleteBener mbak banyak temenku yg jual asetnya rumah atau tanah susah banget Krn kebutuha prioritas skrg berbeda dari sblm pandemi
ReplyDeleteCari rumah zaman sekarang emang susah apalagi di Kota Bandar Lampung, semua tanah mahal. Tapi, dengan tips di atas semoga keuangan membaik dan bisa segera punya rumah bagi yang terkena dampak pandemi
ReplyDeleteWah berartimortgage calculator ini membantu banget ya untuk menghitung estimasi pembelian rumah. Kalau menghitung manual pasti pusing sendiri dan ujung-ujungnya malah nggak jadi beli rumah. Terima kasih informasinya kak.
ReplyDeleteStatus hukum properti wajib dicek karena siapa tahu itu sengketa dan lainnya. Di kampungku pernah ada dan alhamdulillah dimenangkan ahli warisnya
ReplyDeletePenting banget niy memang memperhitungkan banyak hal sebelum kita membeli rumah agar kita dapat mempersiapkan dan mengelola keuangan kita untuk pembayarannya
ReplyDeletePapanya murid dulu ada nih yg bisnis rumah mewah gini. Begitu pandemi, beughh... rada susah juga, karena ekonomi carut marut ya. Entah mungkin sekarang udah stabil.
ReplyDeleteMbak, aku beli rumah saat covid. Banyak yang jual karena BU soalnya. Tapi harus pinter2 cari rumah second yang ga harus renov banyak. Alhamdulillah berjodoh sama rumah yg di GDC. Bener pertama hrs dicek notaris terkait surat2 dan dokumennya
ReplyDeletesemoga tahun ini saya juga bisa memiliki rumah, amiiin. membeli properti setelah pandemi ini memang harus dipikirkan dengan matang yyaa, kita juga harus lebih bijak lagi
ReplyDeleteAku jadi inget masa mencari rumah di saat pandemi, keliling dari Depok-Tajur Halang, kenangan banget sih. Rata-rata harganya jadi lebih murah, karena banyak yang butuh uang
ReplyDeleteRumah di era pandemi mahal ya tapi perlu banget karena rumah yang nyaman bikin happy kerja di rumah aja.
ReplyDeleteSenang banget ya jika udah terbebas dari cicilan rumah dan lainnya. Putaran ekonomi mulai terasa ringan
ReplyDelete